BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

IHSG Meroket, Lima Saham Ini Justru Terbanyak Dilepas Investor Asing

Bareksa04 Desember 2018
Tags:
IHSG Meroket, Lima Saham Ini Justru Terbanyak Dilepas Investor Asing
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/6). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,03 persen berakhir di level 6.118

Bareksa.com - Mengawali perdagangan di bulan Desember 2018, performa pasar saham Indonesia terbilang cukup menggembirakan pada perdagangan kemarin.

Namun, meski menguat di kisaran 1 persen, IHSG sebenarnya tertinggal dibandingkan mayoritas bursa saham Asia lainnya. Shanghai Composite melesat 2,57 persen, Hang Seng melaju 2,55 persen, Kospi menguat 1,67 persen, dan Straits Times naik 2,34 persen.

Kondisi global dan regional memang mendukung penguatan pasar keuangan kawasan Asia. Dari sisi global, pelaku pasar gembira menyambut kesepakatan Amerika Serikat (AS) dan China untuk menempuh gencatan senjata dan menghentikan perang dagang, setidaknya sampai 90 hari terhitung mulai 1 Januari 2019.

Promo Terbaru di Bareksa

AS tidak akan menaikkan tarif bea masuk dari 10 persen menjadi 25 persen untuk importasi produk-produk asal Negeri Tirai Bambu sebesar US$200 miliar yang sejatinya akan dilakukan pada 1 Januari 2019. Sedangkan China sepakat untuk mengimpor lebih banyak produkasal Negeri Paman Sam, mulai dari produk pertanian, energi, sampai manufaktur.

Dari sisi regional, investor merespons positif data ekonomi terbaru di China. Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur versi Caixin pada November 2018 tercatat di level 50,2, naik dibandingkan bulan sebelumnya di levek 50,1 dan lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters di level 50.

Indeks pemesanan baru (new orders) naik dari 50,4 pada Oktober menjadi 50,9 pada November. Ada harapan permintaan domestik di China masih tumbuh, sehingga walau ekonomi mungkin melambat tetapi tidak ada hard landing.

Kemudian dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan inflasi pada bulan lalu tercatat 0,27 persen secara bulanan (month on month/MoM) dan 3,23 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Angka tersebut berada di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters masing-masing 0,19 persen MoM dan 3,15 persen YoY. Meski inflasi berada di atas ekspektasi pasar, tetapi penguatan rupiah justru terlihat semakin nyata.

Ada kemungkinan pelaku pasar membaca tingkat konsumsi domestik masih kuat sehingga dunia usaha dapat menaikkan harga namun konsumen tetap mampu membeli.

Menutup perdagangan Senin, 3 Desember 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,03 persen dengan berakhir di level 6.118,32.

Aktivitas perdagangan terlihat sangat semarak di mana tercatat 13,04 miliar saham ditransaksikan dengan total mencapai Rp12,49 triliun.

Secara sektoral, seluruhya kompak menopang kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin dengan tiga sektor yang naik paling tajam yakni sektor pertambangan (2,5 persen), disusul pertanian dan properti yang masing-masing menguat 2,18 persen.

Beberapa saham yang menjadi penggerak kenaikan IHSG antara lain :

1. Saham UNVR (3,7 persen)
2. Saham BMRI (2,7 persen)
3. Saham BBRI (1,9 persen)
4. Saham BBNI (2,9 persen)
5. Saham UNTR (4 persen)

Sebanyak 235 saham menguat, 177 saham melemah, dan 121 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing justru terpantau melepas kepemilikan di pasar saham domestik dengan membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp776,8 miliar.

Saham-saham yang paling banyak dilepas asing yaitu :

1. Saham TLKM (Rp169,38 miliar)
2. Saham ASII (Rp131,79 miliar)
3. Saham UNTR (Rp109,64 miliar)
4. Saham PTBA (Rp65,51 miliar)
5. Saham PGAS (Rp52,51 miliar)

Analisis Teknikal IHSG

Illustration
Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk doji dengan upper shadow yang cukup panjang, menggambarkan IHSG bergerak positif namun cenderung berkurang penguatannya akibat aksi ambil untung (profit taking).

Secara intraday, pergerakan IHSG terlihat langsung dibuka menguat cukup tajam jika dibandingkan penutupan akhir pekan lalu dan cenderung stabil sepanjang perdagangan kemarin.

Namun 10 menit menjelang perdagangan berakhir, terlihat ada aksi profit taking yang membuat penguatan IHSG sedikit terpangkas hingga hanya menyisakan 1,03 persen, dari level tertingginya kemarin yang sempat menguat 1,67 persen.

Indikator relative strength index (RSI) terpantau mulai kembali bergerak naik mengindikasikan IHSG sedang berusaha membangun momentum positifnya.

Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi mengalami kenaikan meskipun potensi aksi profit taking mulai terbuka mengingat penguatan kemarin yang terbilang cukup signifikan.

Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup kompak menguat pada perdagangan kemarin diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang dapat mendorong laju IHSG ke zona hijau pada hari ini.

Indeks Dow Jones menguat 1,13 persen, kemudian S&P 500 naik 1,09 persen, dan Nasdaq Composite bertambah 1,51 persen.

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua