Investor Asing Net Buy Rp1,53 Triliun, Lima Saham Ini Topang Kenaikan IHSG
Penguatan IHSG kemarin mampu ditopang oleh rilis laporan keuangan beberapa emiten besar tanah air
Penguatan IHSG kemarin mampu ditopang oleh rilis laporan keuangan beberapa emiten besar tanah air
Bareksa.com - Menutup perdagangan hari terakhir di bulan Oktober 2018, kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali meneruskan kenaikan setelah sehari sebelumnya juga berakhir positif.
Dari faktor eksternal, sebenarnya dolar Amerika Serikat (AS) sedang dalam momentum penguatannya lantaran data-data ekonomi Asia kurang cemerlang.
Di China, angka Purchasing Managers Index (PMI) periode Oktober tercatat 50,2, turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 50,8. Sekadar informasi, angka di atas 50 menandakan pelaku usaha masih optimistis, tetapi optimisme tersebut terlihat sedikit memudar.
Promo Terbaru di Bareksa
Sepertinya China sudah mulai merasakan dampak signifikan dari perseteruan perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Maklum, AS adalah pasar ekspor utama China. Pada tahun lalu nilai ekspor China ke AS tercatat US$431,7 miliar atau 19 persen dari total ekspor keseluruhan Negeri Tirai Bambu.
Penguatan IHSG kemarin mampu ditopang oleh rilis laporan keuangan beberapa emiten besar tanah air. Pelaku pasar, khususnya investor asing, memanfaatkan momentum yang ada dengan mengoleksi saham-saham yang mencatatkan kinerja keuangan kinclong seperti PT Astra International Tbk (ASII) atau PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Sepanjang kuartal III 2018, ASII membukukan pendapatan Rp62,3 triliun, mengalahkan konsensus yang senilai Rp61,99 triliun. Laba bersih tercatat Rp6,69 triliun, juga di atas ekspektasi analis yang sebesar Rp5,53 triliun.
Sementara itu, sepanjang kuartal III 2018 BMRI membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp13,9 triliun, mengalahkan konsensus yang senilai Rp13,6 triliun. Laba bersih tercatat Rp 5,9 triliun, di atas estimasi yang senilai Rp5,3 triliun.
Pada perdagangan Rabu, 31Oktober2018, IHSG ditutup menguat 0,74 persen berakhir di level 5.831,65. Aktivitas perdagangan tergolong sangat ramai di mana tercatat 10,98 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp9,4 triliun.
Sebanyak 208 saham mengalami kenaikan, sementara 183 saham mengalami penurunan, serta 121 saham tidak mengalami perubahan harga. Selain itu, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) yang signifikan pada perdagangan kemarin senilai Rp1,53 triliun.
Secara sektoral, mayoritas sekor berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu pertanian (2,23 persen),disusul aneka industri (2,13 persen), dan keuangan (1,93 persen).
Sementara itu, tiga sektor yang berakhir melemah yaitu konsumer (-1,56 persen), manufaktur (-0,33 persen), dan perdagangan (-0,29 persen).
Saham - saham yang mendorong kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin :
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) : 5 persen
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) : 4 persen
• PT Astra International Tbk (ASII) : 2,6 persen
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) : 1,3 persen
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) : 0,6 persen
Analisis Teknikal IHSG
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk hammer yang menggambarkan IHSG mengalami pergerakan yang positif, meskipun sebelumnya sempat bergerak cukup jauh di bawah level pembukaannya.
Secara intraday, pergerakan IHSG sebenarnya sempat dibuka pada zona hijau cukup jauh di atas penutupan hari sebelumnya, sebelum akhirnya berangsur melemah sepanjang sesi pertama perdagangan.
Memasuki sesi kedua, IHSG terlihat berhasil bangkit dan secara perlahan terus beranjak naik hingga hampir ditutup pada level tertingginya.
Indikator relative strength index (RSI) terpantau mulai bergerak naik mengindikasikan IHSG sedangberusaha menemukan momentum positifnya. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini masih berpotensi mengalami penguatan.
Selain itu, kondisi Bursa Saham Amerika Serikat (AS) yang ditutup kompak berakhir di zona hijau dengan pada perdagangan kemarin diharapkan bisa kembali menjadi sentimen positif yang mendorong IHSG ke zona hijau pada hari ini.
Indeks Dow Jones ditutup naik 0,97 persen, kemudian S&P500 menguat 1,09 persen, dan Nasdaq terakselerasi 2,01 persen.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.