Ada Pipeline 23 Perusahaan, Jumlah IPO Tahun Ini Berpotensi Catat Rekor Baru
Hingga hari ini, Jumat, 28 September 2018, jumlah emiten baru di BEI telah mencapai 37 perusahaan
Hingga hari ini, Jumat, 28 September 2018, jumlah emiten baru di BEI telah mencapai 37 perusahaan
Bareksa.com – Perlahan tapi pasti, jumah emiten saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bertambah. Pada hari ini, Jumat, 28 September 2018, jumlah emiten pendatang baru telah setara dengan pencapaian di sepanjang 2017 lalu.
BEI mencatat, sudah 37 emiten pendatang baru hingga saat ini setelah mencatatkan saham PT Natura City Developments Tbk (CITY). Sepanjang 2017 lalu, BEI juga mencatatkan 37 emiten pendatang baru. Artinya, jumlah emiten pendatang baru tahun ini berpotensi melampaui catatan tahun lalu karena masih tersisa tiga bulan lagi.
Kedatangan CITY juga membuat total emiten saham di BEI genap 600 emiten.
Promo Terbaru di Bareksa
“Jumlah emiten sampai saat ini juga telah melampaui target jumlah perusahaan tercatat tahun 2018 yaitu 35 perusahaan,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna.
Nyoman menuturkan, catatan tersebut menunjukkan bahwa usaha BEI dalam peningkatan jumlah perusahaan tercatat disambut baik oleh dunia usaha. Para entrepreneur, kata Nyoman, menunjukkan antusiasme dengan memilih opsi pendanaan melalui pasar modal guna mempercepat pertumbuhan perusahaan.
Nyoman juga bilang, BEI akan tetap dan akan senantiasa berkomitmen untuk mendorong peningkatan jumlah perusahaan teratat dengan berbagai upaya.
Catatan IPO di BEI Sejak 1998 Hingga 28 September 2018
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Berdasarkan penulusuran Bareksa, jumlah emiten di tahun ini berpotensi mencapai rekor baru atau akan menjadi yang terbanyak per tahunnya sejak tahun 1998. Pada tahun lalu, BEI mencapai rekor 37 emiten.
Sementara menurut catatan BEI, setidaknya masih ada 23 perusahaan lagi yang sedang memproses IPO.
Dari 23 perusahaan itu, nama PT Satria Antaran Prima telah mendpatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 September 2018 dan PT Cottonindo Ariesta mendapat izin efektif pada 27 September 2018.
Sementara itu, beberapa nama lain seperti PT Superkrane Mitra Utama, PT HK Metals Utama, PT Jaya Bersama Indo diharapkan mendapatkan izin efektif hari ini.
Pipeline IPO 2018
Sumber: BEI
Dari daftar nama di atas, salah satu perusahaan yang cukup ternama adalah PT Garudafood Putra Putri Jaya. Garudafood berencana melepas 762,84 juta saham atau setara dengan 10,34 persen dengan kisaran harga Rp1.100 – Rp1.400 per saham.
Produsen Kacang Garuda itu telah mengantongi pernyataan pra efektif dari OJK pada 27 Agustus 2018. Garudafood dijadwalkan mencatatkan saham perdana di BEI) pada pertengahan Oktober mendatang.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.