BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Kena Auto Rejection Atas Terus, Bagaimana Prospek Saham SWAT?

Bareksa22 Juni 2018
Tags:
Kena Auto Rejection Atas Terus, Bagaimana Prospek Saham SWAT?
Karyawan memotret pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Saham SWAT sudah menguat 165 persen dari harga penawaran saat IPO

Bareksa.com - Harga saham PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) pada perdagangan Kamis, 21 Juni 2018 kembali ditutup pada batas auto rejection untuk ketiga kali beruntun sejak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juni lalu dengan menguat 24,70 persen dan berakhir di level Rp424 per saham.

Bila dihitung sejak tercatat pertama kali di bursa hingga perdagangan kemarin, saham emiten manufaktur di bidang kertas ini telah menguat 165 persen, atau lebih dari dua kali lipat harga penawaran (initial public offering/IPO) di Rp160 per saham.

Saham SWAT bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin yang tercermin dari frekuensi perdagangannya yang memuncaki daftar saham dengan frekuensi perdagangan tertinggi mencapai 28.173 kali pada perdagangan kemarin. Adapun total nilai transaksi perdagangannya sebesar Rp84,74 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham SWAT pada perdagangan kemarin antara lain Ekuator Swarna Sekuritas (MK) dengan nilai pembelian Rp24,32 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp14,50 miliar, dan Mandiri Sekuritas (CC) Rp6,00 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi SWAT secara keseluruhan yaitu sebesar 28,70 persen, 17,11 persen, dan 7,08 persen.

Ekspansi ke Bisnis Bahan Baku Kertas

Sriwahana berencana untuk melakukan berbagai ekspansi usai mencatatkan diri di BEI. Perusahaan manufaktur bidang kertas ini berencana untuk mengembangkan produksi pada tahun ini.

Saat ini, SWAT memiliki 2 buah pabrik yang menghasilkan 4.000 ton per bulannya dengan utilisasi sebesar 30 persen.

Presiden Direktur SWAT, menjelaskan rendahnya utilisasi karena bahan baku yang terbatas, bukan karena tidak ada permintaan. Makanya, Alim mengatakan bahwa dana yang diperoleh dari IPO perusahaan ini akan digunakan untuk pembelian bahan baku oleh perusahaan ini.

Kendala bahan baku tersebut juga coba ditanggulangi oleh SWAT dengan melakukan ekspansi di paper mill. Perusahaan berharap bisa mengoperasikan pabrik paper mill yang memiliki kapasitas 3.000 hingga 4.000 ton per bulan yang akan resmi didirikan di bulan September ini.

Saat ini, perusahaan ini melakukan penjualan kemasan karton paper cone dan juga paper tube. Untuk saat ini, 60 persen produksi perusahaan digunakan di segmen Food and beverages sementara sekitar 10 persen hingga 20 persen digunakan untuk special box di bidang militer.

Dengan mulai beroperasinya pabrik paper mill tersebut, perusahaan berharap untuk bisa meraih kenaikan pendapatan hingga sebesar 8 persen hingga 10 persen.

Analisis Teknikal SWAT

Illustration

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle SWAT pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper sahdow menggambarkan saham ini bergerak positif meskipun sempat bergerak di bawa level pembukaannya.

Dalam tiga hari perdagangan, saham SWAT terus ditutup pada batas tertinggi yang diperbolehkan di pasar reguler bursa, sehingga terkena penolakan otomatis untuk order di atas harga terakhir (auto rejection). Hal ini menanadakan bahwa saham ini banyak diburu oleh pelaku pasar yang juga tercermin dari nilai transaksi perdagangan yang meningkat.

Namun, melihat volatilitas pergerakannya yang cukup tinggi, pelaku pasar sebaiknya senantiasa waspada mengingat arah teknikal saham ini masih sulit untuk dibaca dikarenakan saham ini baru listing di BEI. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua