Aksi Jual Asing Tembus Rp31,6 Triliun, Akankan IHSG Makin Turun di Bawah 6.000?
Pada perdagangan Rabu 25 April 2018, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup turun tajam 2,4 persen di level 6.079
Pada perdagangan Rabu 25 April 2018, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup turun tajam 2,4 persen di level 6.079
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok dalam empat hari beruntun sejak Jumat akhir pekan lalu hingga Rabu kemarin.
Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah yang kembali mendekati Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif bagi IHSG, terutama sektor keuangan yang menekan IHSG paling dalam.
Pada perdagangan Rabu 25 April 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tajam 2,4 persen di level 6.079,85.
Promo Terbaru di Bareksa
Volume perdagangan mencapai 8,9 miliar saham dengan nilai transaksi Rp8,33 triliun. Sebanyak 92 saham mengalami kenaikan, 303 saham mengalami penurunan, serta 89 saham tidak mengalami perubahan harga.
Selain itu, investor asing tercatat kembali melakukan net sell pada perdagangan kemarin dengan jumlah signifikan senilai Rp1,96 triliun. Sepanjang 2018, hingga perdagangan Rabu kemarin, dana asing telah keluar dari pasar saham Indonesia Rp31,6 triliun.
Nilai Perdagangan Berdasarkan Tipe Investor
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Seluruh sektor tidak berdaya pada perdagangan kemarin dengan ditutup pada zona merah. Pelemahan terdalam dipimpin oleh sektor keuangan (-4,07 persen), disusul konsumer (-2,38 persen), dan pertambangan (-2,19 persen).
Saham-saham yang membebani pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin antara lain:
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) : -5,1 persen
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) : -7,4 persen
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) : -5,2 persen
• PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) : -4,2 persen
• PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) : -2,5 persen
Analisis Teknikal IHSG
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan body yang besar menandakan adanya tekanan jual yang tinggi pada IHSG sehingga hampir ditutup pada level terendahnya.
Pergerakan IHSG secara intraday terlihat telah menunjukkan sinyal negatif sejak awal perdagangan serta tidak mampu sedikitpun bergerak melewati level pembukaan.
Adapun sepanjang sesi perdagangan, IHSG terlihat terus mengalami tekanan dengan terus bergerak turun, meskipun sempat terlihat ada aksi perlawanan beli di sekitar pukul 14.00 hingga 14.30 yang sempat sedikit mengangkat IHSG, namun tidak terlalu berarti mengingat tekanan yang masih sangat besar.
Selain itu, pergerakan IHSG terlihat telah menembus support krusial yang berada pada level 6.085 dan ditutup di bawah level tersebut. Hal itu menandakan adanya potensi sinyal downtrend yang cukup kuat yang juga terkonfirmasi oleh relative strength index (RSI) yang bergerak negatif dengan target support selanjutnya berada pada level 5.952.
Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini masih berpotensi mengalami tekanan meskipun ada kecenderungan mulai terbatas pasca telah turun dalam empat hari terakhir.
Kondisi Bursa Saham AS pada pagi ini yang ditutup bervariasi dengan rebound tipis di mana Dow Jones naik 0,25 persen, kemudian S&P 500 bertambah 0,18 persen, namun Nasdaq masih melemah tipis -0,05 persen diharapkan dapat menjadi sentimen yang menahan penurunan IHSG pada hari ini.
Selain itu, imbal hasil (yield) Treasury 10 tahun AS kembali bergerak naik dan telah menembus level 3 persen dengan berakhir pada level 3,02 persen.
Kemudian harga komoditas minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga terpantau mengalami rebound tipis pada pagi ini 0,43 persen di level US$68,01 per barel yang diharapkan dapat menjadi sentimen positif yang dapat membawa IHSG ke zona hijau pada hari ini. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.