BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Tertekan Sentimen AS dan Tiongkok, IHSG Anjlok ke Area 6.000-an

Bareksa23 Maret 2018
Tags:
Tertekan Sentimen AS dan Tiongkok, IHSG Anjlok ke Area 6.000-an
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (7/3). IHSG ditutup melemah 131,84 poin atau 2,03 persen ke level 6.368,27. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

IHSG sempat turun 2,7 persen dibandingkan level penutupan kemarin

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun cukup dalam pada perdagangan hari ini Jumat 23 Maret 2018, IHSG tercatat turun hingga menyentuh level terendah intraday 6.085 atau turun 2,7 persen dari penutupan kemarin. Penurunan IHSG pada hari ini juga diikuti oleh kenaikan yield obligasi 10 tahun pemerintah Indonesia ke level 6,8 persen.

Penurunan juga terjadi di semua sektor di Bursa Efek Indonesia, yang dipimpin oleh sektor industri dasar sebesar 2,44 persen dan sektor barang konsumsi sebesar 2,34 persen.

Penurunan IHSG hari ini melanjutkan penurunan pada hari Kamis lalu, saat pelaku pasar merespon kenaikan suku bunga Amerika Serikat ke level 1,75 persen dan komentar gubernur The Fed Jerome Powell bahwa akan ada tiga kali kenaikan pada 2018 dan akan menyusul kenaikan pada tahun 2019.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain itu, pada hari ini pelaku pasar juga merespon tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menaikkan tarif impor untuk baja dan alumunium dan dilanjutkan dengan menginstruksikan kepada perwakilan perdagangan Amerika Serikat Robert Lighthizer untuk memungut tarif sebesar US$ 50 miliar kepada produk impor dari Tiongkok.

Selanjutnya, Tiongkok dengan segera membalas dengan mengatakan bahwa mereka tidak takut perang dagang dan langsung mengumumkan rencana untuk kenaikan tarif impor pada US$ 3 miliar impor dari AS dan kepada 128 produk Amerika Serikat.

Hal ini, memicu kehawatiran investor akan meningkatnya ketegangan perang dagang antara kedua negara tersebut dan dikhawatirkan akan memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Mengingat kedua negara tersebut merupakan negara dengan ekonomi terbesar dunia, serta memiliki hubungan dengan banyak negara lain, baik negara maju ataupun negara emerging.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan tadi malam indeks S&P 500 turun sebesar 2,52 persen, indeks, Nasdaq turun 2,43 persen, dan indeks Dow turun 2,93 persen. Selain itu, indeks volatilitas AS yang mengukur ketakutan pasar di AS juga melonjak tajam ke level 23,34 poin atau naik 30,68 persen.

Sedangkan dalam negeri sendiri, pelaku pasar juga masih merespon negatif dari intervensi pemerintah terkait penurunan tarif tol kemarin.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua