IHSG Turun 2 Persen, Saham Grup Bakrie Anjlok Terdalam di Sektor Pertambangan
Anjloknya IHSG tertekan sejumlah sektor seperti pertambangan yang turun hingga 3,42 persen
Anjloknya IHSG tertekan sejumlah sektor seperti pertambangan yang turun hingga 3,42 persen
Bareksa.com - Hingga penutupan perdagangan hari ini, Rabu 7 Maret 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan anjlok hingga 2,03 persen ke level 6.368,3 dari sebelumnya 6.500.
Anjloknya IHSG tertekan sejumlah sektor seperti pertambangan yang turun hingga 3,42 persen, Konsumer turun 3,11 persen, Manufaktur turun 3,11 persen, Agri melemah 2,7 persen dan aneka industri merosot 2,32 persen.
Turunnya harga saham di sektor pertambangan disebabkan harga minyak WTI kontrak April 2018 terpantau melemah 1,05 persen atau 0,6 poin ke level US$61,95 per barel pada pukul 16.00 WIB
Promo Terbaru di Bareksa
Pergerakan Harga minyak West Texas Intermediate (WTI)
Sumber: Bloomberg.com
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS naik lebih dari yang diperkirakan pekan lalu. Dikutip dari Bloomberg, American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah naik meningkat 5,66 juta barel pekan lalu.
Energy Information Administration (EIA) juga mendorong perkiraan produksi minyak mentah AS untuk tahun 2018 dan 2019, dan mengatakan bahwa produksi akan mencapai 11 juta barel per hari pada Oktober, satu bulan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Indeks Sektoral Intraday
Sumber: Bareksa.com
Tiga dari lima saham pertambangan yang anjlok terbesar merupakan saham dari Grup Bakrie yakni PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang turun 8,2 persen, lalu PT Darma Henwa Tbk (DEWA) turun 7 persen dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 6,33 persen.
Adapun saham pertambangan lainnya yang mengalami penurunan paling dalam adalah PT Adaro energy Tbk (ADRO) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Lima Saham Pertambangan Turun Terdalam
Sumber: Bareksa.com
Saham ENRG paling banyak dijual melalui broker Mirae Aset Manajemen (YP) 131 ribu lot sham pada harga rata-rata Rp251,2 per saham atau senilai Rp3,3 miliar.
Sementara penjual terbesar berikutnya adalah CLSA Indonesia (KZ) yang menjual saham ENRG sebanyak 100 ribu lot saham atau senilai Rp2,5 miliar.
Lalu saham DEWA dijual oleh Samuel Sekuritas (IF) sebanyak 651 ribu lot saham atau senilai Rp3,3 miliar.
Sedangkan saham BUMI dijual sebanyak 469 ribu lot oleh Mega Capital Sekuritas di harga Rp304,9 per saham atau senilai Rp14,4 miliar. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.