Harga Batu Bara Menguat, Ini Analisis Teknikal Fundamental Saham BUMI
Harga saham BUMI pada perdagangan Rabu, 16 Mei 2018 ditutup menguat 4,72 persen ke Rp266
Harga saham BUMI pada perdagangan Rabu, 16 Mei 2018 ditutup menguat 4,72 persen ke Rp266
Bareksa.com - Harga Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada perdagangan Rabu, 16 Mei 2018 ditutup menguat 4,72 persen ke Rp266. BUMI menjadi saham peringkat pertama dengan volume perdagangan terbesar di Bursa Efek Indonesia, yakni 5,27 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp137,42 miliar kemarin.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang paling banyak membeli saham BUMI antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp19,78 miliar, kemudian RHB Sekuritas (DR) Rp15,46 miliar, dan Samuel Sekuritas (IF) Rp10,92 miliar.
Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi BUMI secara keseluruhan yakni 14,39 persen, 11,25 persen, dan 7,95 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik Pergerakan Harga Batu Bara Global
Sumber: barchart.com
Adapun saham BUMI yang bergerak dalam sektor pertambangan batu bara mendapat sentimen positif dari kenaikan harga batu bara yang salah satunya tercermin dari kontrak batu bara Newcastle untuk pengiriman bulan Mei. Harga kontrak paling aktif tersebut sejak awal bulan ini terpantau bergerak naik hingga kembali berada di atas level US$100 per metric ton, atau secara month to date telah menguat sekitar 5,23 persen.
Analisis Fundamental
Kemudian bila dilihat secara fundamental, emiten afiliasi Grup Bakrie ini membukukan kinerja cemerlang pada kuartal pertama 2018. Hal tersebut tercermin dari pendapatannya yang melonjak fantastis sebesar 2.914,27 persen atau 30 kali lipat menjadi US$310,47 juta pada kuartal pertama 2018 dari sebelumnya US$10,3 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun kenaikan pendapatan tersebut dikontribusikan oleh penjualan ekspor US$127,91 juta, penjualan lokal US$181,73 juta, dan jasa US$825.000.
Nilai tersebut meningkat jauh karena pada kuartal pertama 2017 perusahaan hanya mengonsolidasikan pendapatan dari bisnis jasa senilai US$10,3 juta. Nlai tersebut juga menjadi keseluruhan pendapatan perseroan saat itu.
Sementara itu, beban pokok pendapatan per Maret 2018 meningkat menjadi US$210,46 juta dari sebelumnya tidak ada. Laba bruto BUMI pun melonjak 10 kali lipat mencapai US$109,01 juta dari kuartal pertama 2017 senilai US$10,3 juta.
Akan tetapi, laba bersih perusahaan hanya meningkat 2,4 persen yoy pada periode Januari hingga Maret menjadi US$90,16 juta dari sebelumnya US$88,05 juta. Setidaknya, ada sejumlah pemasukan yang membuat laba BUMI pada kuartal pertama 2017 melampaui nilai pendapatannya.
1. Pada pos penghasilan (beban) lain-lain neto, pada kuartal pertama 2018 BUMI hanya membukukan US$11,97 juta. Adapun, pada kuartal pertama 2017, pos tersebut menyumbang pemasukan US$107,68 juta.
2. Dalam (beban) manfaat pajak penghasilan neto, pada kuartal pertama 2018 BUMI membukukan beban US$25,65 juta, berbalik dari pembukuan positif pada kuartal pertama 2017 senilai US$32.774.
Hal tersebut membuat laba tahun berjalan perseroan per Maret 2018 mencapai US$94,26 juta, naik 9,28 persen yoy dari sebelumnya US$86,25 juta. Adapun, total laba komprehensif tahun berjalan sebesar US$92,22 juta pada kuartal I/2018, naik dari sebelumnya US$83,05 juta.
Di sisi lain, liabilitas BUMI per Maret 2018 naik menjadi US$3,41 miliar dari akhir 2017 sebesar US$3,41 miliar. Liabilitas jangka pendek meningkat menuju US$1,37 miliar dari sebelumnya US$1,33 miliar.
Ekuitas perseroan per Maret 2018 sejumlah US$378,57 juta, naik dari akhir 2017 sebesar US$286,35 juta. Total aset BUMI meningkat menuju US$3,79 miliar dari sebelumnya US$3,69 miliar.
Analisis Teknikal
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle BUMI pada perdagangan kemarin membentuk hammer yang menggambarkan saham ini bergerak positif dengan mampu mengalami pembalikan arah setelah sempat bergerak di bawah level pembukannya.
Volume terlihat mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir di saat saham ini mengalami kenaikan mengindikasikan adanya akumulasi beli oleh para pelaku pasar. Apabila diperhatikan, pola pergerakan saham BUMI terlihat akan membentuk double bottom yang merupakan indikasi pembalikan arah yang akan terkonfirmasi jika mampu menembus level Rp266.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terpantau mulai bergerak positif dan menandakan adanya sinyal kenaikan cukup kuat dengan target terdekat di resisten pada level Rp266.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.