Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:

1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Equity Fund (10,39%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (7,48%)
3) Reksa Dana Campuran: Sucorinvest Flexi Fund (12,08%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Simas Syariah Berkembang (1,55%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: Capital Fixed Income Fund (0,60%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,56%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Cipta Dana Cash (0,67%)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Bahana Likuid Syariah (0,47%)

Benchmark Reksa Dana:

- Inflasi Oktober: 0,14%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
Bank BCA: 0,416% per bulan
Bank Mandiri: 0,483% per bulan
Bank BNI: 0,483% per bulan
Bank BRI: 0,483% per bulan

- IHSG: 1,67%
- Indeks Reksa Dana Saham: 0,62%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: 0,22%
- Indeks Reksa Dana Campuran: 0,07%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: 0,54%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: -1,13%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: -1,30%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: -0,07%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,77%

Summary

Pada perdagangan hari Kamis (10 November 2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 35,99 poin ke level 5.450,31 atau naik 0,66 persen dari level penutupan hari perdagangan saham sebelumnya. Sektor pertambangan dan sektor properti memimpin penguatan IHSG dengan kenaikan masing-masing sebesar 3,33 persen dan 1,96 persen.

Meski kenaikan IHSG tidak mencapai 1 persen, hal ini cukup mempengaruhi kenaikan kinerja reksa dana berbasis saham secara signifikan. Indeks reksa dana saham dan campuran terdorong naik hingga menghasilkan return positif 0,62 persen dan 0,07 persen setelah sempat tertekan dalam sebulan terakhir ini.

Pada pasar obligasi, benchmark yield obligasi tenor 10 tahun meningkat dari 7,32 persen menjadi 7,36 persen. Hal ini berarti harga obligasi cenderung lesu di pasar karena harga dan yield obligasi ini bergerak saling berbanding terbalik. Hal ini tentu saja turut menekan semakin dalam kinerja reksa dan pendapatan tetap yang memiliki mayoritas aset berupa obligasi. Sebulan, Indeks reksa dana pendapatan tetap menghasilkan return minus 1,13 persen.

Kemudian, rupanya tren penurunan suku bunga yang terjadi sejak awal tahun hingga saat ini berimbas terhadap penurunan return reksa dana pasar uang. Suku bunga yang turun membuat suku bunga deposito pun ikut menyusut. Seperti diketahui, deposito merupakan salah aset utama yang menjadi portofolio reksa dana pasar uang. Indeks pasar uang tercatat menghasilkan return negatif 0,07 persen dalam sebulan terakhir.

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.