Menjelang Keputusan Tax Amnesty, Investor Asing Beli Saham & SUN Rp18 Triliun
Arus dana bersih yang masuk ke pasar saham mencapai Rp4 Trilliun sementara di pasar obligasi Rp 15,3 triliun
Arus dana bersih yang masuk ke pasar saham mencapai Rp4 Trilliun sementara di pasar obligasi Rp 15,3 triliun
Bareksa.com – Rancangan Undang Undang (RUU) pengampunan pajak (tax amnesty) dikabarkan akan rampung dalam minggu ini. Menjelang aturan ini disahkan ternyata sudah mulai ada aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.
Seperti dilansir oleh Bisnis Indonesia, Ketua DPR Ade Komarudin menjanjikan pembahasan tax amnesty akan selesai minggu depan sebelum 28 Juni. Sementara itu Ketua Umum Golkar Setya Novanto mengungkapkan tax amnesty akan jadi keputusan panitia kerja (panja) dalam 1 hingga 2 hari ini untuk kemudian diajukan ke paripurna. Panja pada Senin lalu (20 Juni 2016), diketahui menggelar rapat tertutup pembahasaan RUU Tax Amnesty yang merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya pada 30 Mei 2016.
Kabar ini menjadi sentimen positif bagi pasar modal Indonesia. Pasalnya, dalam draft RUU itu, Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi BUMN diusulkan menjadi tempat penampungan dana repatriasi.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Kementerian Keuangan, Indonesia diperkirakan akan menerima aliran dana dari luar negeri mencapai Rp3.500 – Rp4.000 triliun. Head of Research and Development Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero dalam wawancaranya dengan Bareksa baru-baru ini juga mengestimasi Rp2.000 triliun dana yang diperkirakan masuk ke Indonesia. (Baca juga: Poltak Hotradero: "Samai Thailand Saja, Reksa Dana RI Bisa Tumbuh 12 Kali Lipat")
Indikasi positif tercermin dari masuknya dana asing ke Indonesia. Pada obligasi pemerintah tercatat investor asing telah melakukan pembelian bersih sebesar Rp15,3 triliun sejak pertengahan Mei lalu. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah 10 tahun yang menjadi patokan pun turun menjadi 7,6 persen. Artinya harga obligasi secara rata-rata mulai meningkat.
Kepada Bareksa, Poltak mengatakan SBN merupakan instrumen investasi pertama yang disasar oleh dana repatriasi karena likuid dan aman.
"Saat ini instrumen yang paling aman dan likuid adalah SBN, dan yang kedua adalah obligasi BUMN. Para pemilik dana misal di Singapura tidak mencari return yang besar, lebih mencari keamanan", ungkapnya.
Grafik: Aliran Dana Asing Ke Obligasi Pemerintah
Sumber: Bareksa.com
Kenaikan di pasar obligasi ternyata juga turut mengerek kenaikan harga saham. Sejak pertengahan Mei 2016, investor asing mencatatkan pembelian bersih mencapai Rp4 triliun di pasar saham. Hal ini menopang kenaikan IHSG dari 4.761,7 pada 13 Mei 2016 menjadi 4.863,5 kemarin.
Grafik: Aliran Dana Asing Ke Pasar Saham
Sumber: Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.