AKRA, LPPF dan UNVR Juarai Return Terbesar Saham Kategori Syariah
Kinerja saham-saham kategori syariah lebih rendah dari seluruh saham di BEI
Kinerja saham-saham kategori syariah lebih rendah dari seluruh saham di BEI
Bareksa.com - Tekanan yang terjadi pada pasar saham juga turut menyeret kinerja saham-saham di dalam kategori syariah. Secara year-to-date (YTD) indeks saham syariah JII merosot 14,15 persen, lebih besar dari IHSG 13,47 persen.
Dalam terpaan badai, ternyata ada beberapa saham dalam kategori syariah yang masih tetap memberikan kinerja cemerlang. Dari 30 saham yang masuk dalam indeks JII, analis Bareksa menemukan 9 saham yang sejak awal tahun tetap memberikan kinerja yang positif.
Mayoritas dari 9 saham tersebut berasal dari sektor barang konsumsi dan perdagangan. Memang jika dilihat secara sektoral, Indeks saham sektor barang konsumsi hanya mengalami penurunan 5,66 persen. Sementara saham sektor perdagangan hanya turun 6,86 persen sejak awal tahun. (Baca juga: Indeks Sektor Konsumsi dan Perbankan Paling Bertahan di Tengah Badai 2015)
Promo Terbaru di Bareksa
Lihat saja return saham kategori syariah tertinggi diperoleh dari saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). YTD, saham AKRA melonjak 71,72 persen. Posisi kedua ditempati saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang melesat hingga 16,67 persen di periode yang sama. Selanjutnya saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga naik 14,47 persen.
Grafik: Pergerakan Saham AKRA, LPPF, dan UNVR Dibanding IHSG
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu yang saham-saham yang menyeret kinerja indeks JII berasal dari sektor pertambangan. Seperti yang diketahui, jatuhnya saham-saham sektor pertambangan disebabkan aturan larangan ekspor bahan mineral mentah oleh pemerintah pada tahun 2014 dan lemahnya harga barang tambang tersebut di pasar dunia. (Baca juga: Indeks Sektor Pertambangan dan Agribisnis Terbenam Paling Dalam pada 2015)
Empat saham syariah yang merosot paling dalam diantaranya saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang anjlok 63,25 persen, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) anjlok 59,72 persen, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) turun 54,09 persen, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 51,92 persen. (np)
Grafik: Pergerakan Saham ITMG, INCO, PGAS, dan ADRO
Sumber: Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.