Harga Emas Hari Ini Melompat Tembus Rekor All Time High Baru di US$2.449
Lonjakan harga emas dikerek sentimen tren inflasi AS yang melambat dan meningkatnya ketegangan geopolitik
Lonjakan harga emas dikerek sentimen tren inflasi AS yang melambat dan meningkatnya ketegangan geopolitik
Bareksa.com - Harga emas hari ini kembali melesat menembus rekor tertinggi barunya sepanjuang masa (all time high/ATH). Seperti dilansir Reuters (20/5), harga emas spot naik 1,4% jadi US$2.448,98 per ounce pada Senin pukul 06.14 GMT, setelah menembus rekor tertingginya di US$2.449.89 di sesi sebelumnya dan emas berjangka Amerika Serikat (AS) naik 1,5% jadi US$2.453,2.
Lonjakan harga emas dikerek sentimen tren inflasi AS yang melambat, sehingga mendorong ekspektasi pasar terhadap suku bunga yang akan segera dipangkas. Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan inflasi AS kian mendingin, sehingga pasar kini menilai probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada September mencapai 65%. Indeks dolar AS tetap lemah membuat emas jadi menarik bagi pembeli dengan mata uang selain dolar.
Kyle Rodda, analis pasar keuangan pada Capital.com menyatakan dolar AS yang melunak dan ekspektasi pemangkasan segera suku bunga The Federal Reserve membantu mengerek harga emas. Meski logam mulia dikenal sebagai alat lindung nilai dari inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi akan membuat biaya peluang membeli emas jadi lebih tinggi pula karena tidak memberikan imbal hasil.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini Senin (20/5/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.441,06 per troy ounce |
Emas Treasury | Rp1.296.856 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.283.000 per gram |
Emas Indogold | Rp1.274.000 per gram |
Emas Antam | Rp1.350.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 15.33 WIB
Selain itu, lonjakan harga emas didorong meningkatnya tensi ketegangan geopolitik Timur Tengah, sehingga meningkatkan permintan aset safe have. Diberitakan, helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian kecelakaan akibat cuaca buruk pada Ahad dan terbakar habis. Presiden Iran dan rombongan di helikopter tersebut dilaporkan tewas.
Akun media sosial kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group, curiga kecelakaan tragis ini merupakan sabotase Israel. Hal ini akan menambah lapisan ketegangan geopolitik dan mengisyaratkan kompleksitas dinamika regional yang sedang terjadi. Meningkatnya ketegangan konflik di Timur Tengah inilah bisa ikut mendorong kenaikan harga emas.
Sebelumnya laporan Bank Dunia bertajuk “Gold shines amid geopolitical uncertainties” (15/5) juga menyebutkan emas akan semakin berkilau karena ditopang beberapa faktor. Kenaikan harga emas didukung oleh permintaan yang kuat dari beberapa bank sentral negara berkembang dan peningkatan aktivitas exchange traded fund (ETF) di Tiongkok, di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik. Sebagai aset safe-haven, harga emas sering kali mengalami kenaikan selama periode meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian kebijakan.
Rekor pembelian emas oleh bank sentral yang dipimpin oleh China, India, dan Turki mendukung permintaan emas pada kuartal I 2024. Yang menarik, kata Bank Dunia, Bank Sentral China (PBoC) memperpanjang pembelian emasnya selama 17 bulan berturut-turut pada bulan Maret 2024, mencatat rekor pembelian emas berturut-turut yang paling lama dilaporkan. dari pembelian bulanan.
Sebaliknya, permintaan dari sektor perhiasan, teknologi, dan investasi tetap lemah pada kuartal I tahun 2024. Harga emas diperkirakan akan naik 8% pada 2024 dibandingkan tahun 2023, didukung oleh tingginya permintaan dari bank sentral negara-negara berkembang, investasi ritel dan permintaan safe-haven yang kuat.
Indeks harga logam mulia Bank Dunia tercatat naik 9% secara bulanan pada bulan April 2024, melanjutkan tren kenaikannya dari kuartal I. Selain emas yang mencapai rekor harga baru pada April, perak mendekati rekor harga awal tahun 2021.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.