Sedang Bullish, Prediksi Harga Emas Diramal Tembus US$2.480 pada Akhir 2024
Kenaikan harga emas didukung kenaikan harga minyak dan penurunan imbal hasil Obligasi Pemerintah AS
Kenaikan harga emas didukung kenaikan harga minyak dan penurunan imbal hasil Obligasi Pemerintah AS
Bareksa.com - Harga emas dinilai sedang tren bullish didukung kenaikan harga minyak dan penurunan imbal hasil Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS). Menurut Analis Teknikal Logam Mulia, Jim Wyckoff, pasar juga melihat pembelian teknis pada posisi grafik bullish dengan harga emas untuk pengiriman Desember meningkat US$23,6 menjadi US$.497,1 per ounce.
Para pelaku pasar sedang menanti rilis data indeks harga produsen (PPI) AS bulan Juli pada Selasa dan indeks harga konsumen (CPI) bulan Juli pada Rabu waktu AS. PPI Juli diprediksi naik 0,2% dari Juni, dan CPI diperkirakan 0,2% secara bulanan. Pasar juga akan mencermati laporan penjualan eceran Negara Paman Sam pada Kamis waktu setempat.
Harga minyak mentah Nymex diperdagangkan sekitar US$78,5 per barel. Kenaikan harga minyak didorong sentimen kabar rencana pembalasan Iran ke Israel, menyusul tewasnya petinggi Hamas, Ismail Haniyeh, di kota Teheran 2 pekan lalu. Iran menuding Israel sebagai otak di balik tewasnya Haniyeh dan berjanji membalas dendam dengan menyerang balik Israel. Di sisi lain, saat ini imbal hasil acuan Obligasi Negara AS tenor 10 tahun di level 3.96%.
Promo Terbaru di Bareksa
Harga Emas Hari Ini, Selasa (13/8/2024)
Emas | Harga Beli Emas Hari Ini |
Emas spot | US$2.464,33 per ounce |
Emas Treasury | Rp1.293.497 per gram |
Emas Pegadaian | Rp1.323.000 per gram |
Emas Indogold | RpRp1.292.500 per gram |
Emas Antam | Rp1.419.000 per gram |
Sumber: Bareksa Emas, harga-emas.org, emas spot per pukul 15.02 WIB
Wyckoff meyatakan secara teknis, para investor emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember memiliki keunggulan teknis jangka pendek yang solid secara keseluruhan. Target harga bullish emas berikutnya bagi para investor adalah menghasilkan level penutupan di atas resistensi solid di kontrak tertinggi di US$2.537,70. Adapun jika menurun, maka level penurunan berikutnya jika menembus di bawah level support teknis solid US$2.350.
“Level resisten pertama terlihat di level tertinggi kemarin US$2.500,30 dan US$2.516,60. Kemudian level support pertama terlihat di level terendah kemarin di US$2.462,7 dan US$2.450,” ungkap Wyckoff dilansir Kitco News (12/8).
Prediksi Harga Emas
Nicky Shiels, Kepala Riset dan Analis logam pada MKS PAMP, menyatakan harga emas sudah naik 17% sepanjang tahun berjalan (YTD) dan kinerjanya melampaui pasar saham AS yang naik 10% dan saham perusahaan teknologi besar yang meningkat 7% di periode yang sama. Dia meramal emas akan menghasilkan keuntungan di tengah tren bullish pasar pada 2024, Hal ini ditopang ketegangan geopolitik tahun ini dan penjualan senjata AS.
“Ini artinya emas berpeluang menembus level tertingginya sepanjang masa (all time high) berikutnya di US$2.480 pada akhir tahun,” dia mengungkapkan.
Dia menjelaskan ada korelasi kuat antara kenaikan harga emas dan penjualan senjata AS atau istilahnya sering disebut gold n guns. Shields menganalisis perbandingan harga emas dan penjualan senjata oleh AS, yang memiliki korelasi tahunan meningkat 0,81 poin, atau yang terkuat sejak 2022. Kemudian korelasi saat invasi Rusia ke Ukraina dan serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023, korelasi emas dengan kinerja sektor pertahanan AS semakin menguat.
Bahkan Mike McGlone, Ahli Strategi Komoditas Senior di Bloomberg Intelligence, memprediksi harga emas bisa segera menembus US$3.000 per ounce. Emas diramal semakin menyala didukung perannya sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang, selama masa ketidakstabilan ekonomi. Kondisi itu bisa memposisikan emas sebagai aset yang kuat dan bergerak maju.
"Saya pikir ini adalah masalah waktu sebelum emas mencapai US$3.000 per ons. Lonjakan emas dapat mencapai level yang sama seperti indeks S&P 500,” ungkap McGlone dilansir Kitco News (8/8).
Namun McGlone tidak merinci kapan prediksi waktu emas bisa segera menembus US$3.000 tersebut. Perkiraan itu didasarkan pada kondisi pasar modal yang saat ini bergejolak akibat pelemahan ekonomi AS. Dia menekankan pentingnya mengalihkan strategi investasi ke aset yang tidak berisiko. "Dalam lingkungan saat ini, bersikap hati-hati dengan mengurangi bobot aset berisiko dan beralih ke aset yang tidak berisiko seperti emas dan obligasi jangka panjang Treasury AS. Emas, khususnya, menonjol sebagai aset yang tangguh,” dia menjelaskan.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.