Emas Dinilai Paling Cocok Jadi Aset Diversifikasi untuk Investasi Saham
Hasil investasi dari portofolio 100% di saham hanya 2% lebih tinggi dari portofolio 60/20/10/10, namun gejolaknya 30% lebih rendah
Hasil investasi dari portofolio 100% di saham hanya 2% lebih tinggi dari portofolio 60/20/10/10, namun gejolaknya 30% lebih rendah
Bareksa.com - Emas logam mulia dinilai sebagai aset diversifikasi investasi lebih baik, untuk investasi saham. Sebab obligasi dinilai tak lagi cocok sebagai diversifikasi aset, akibat gejolak pasarnya semakin berkorelasi dengan saham.
David Dierking, Editor ETF Focus pada TheStreet mencatat bahwa investor yang terjebak dengan alokasi portofolio klasik yakni 60% di saham dan 40% di obligasi dalam beberapa tahun terakhir, telah menderita kerugian. Sementara yang menempatkan portofolionya 100% justru punya potensi return.
Meskipun ekspektasi imbal hasil Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mencapai 5% memang tampak atraktif akhir-akhir ini, namun justru Surat Utang Negara AS jangka panjang justru anjlok 45% dari level tertingginya di 2020. “Kebijakan moneter agresif Bank Sentral AS The Fed membuat gejolak pasar obligasi sangat tinggi,” ujarnya dilansir Kitco News (16/10).
Promo Terbaru di Bareksa
Dierking mencatat, fluktuasi pasar obligasi juga mengalami gejolak sangat tinggi seperti akhir-akhir ini, pada waktu krisis, di mana gejolak masih terjadi dalam 1,5 tahun. Bahkan gejolak pasar mencapai level tertinggi dalam 15 tahun terakhir. “Itulah mengapa dalam 6 kuartal terakhir, umumnya tidak ada hal baik yang datang darinya,” dia mengungkapkan.
Dengan inflasi yang masih jadi masalah, maka gejolak pasar obligasi akan tetap tinggi, sehingga menyimpan aset di Obligasi Pemerintah AS dan uang tunai bukanlah pilihan tepat. Menurut dia, investor harus mempertimbangkan untuk mendiversifikasi sebagian portofolio investasinya di emas dan komoditas lain.
Obligasi AS dalam 2 tahun terakhir memang punya catatan kinerja yang baik sebagai diversifikasi aset, karena korelasinya yang rendah terhadap aset berisiko seperti saham. Namun untuk saat ini, emas bisa menjadi pilihan lebih baik. Sebab logam mulia tidak berkorelasi dengan saham, sehingga bisa jadi pilihan tepat untuk diversifikasi.
“Namun harga komoditas seperti emas punya pergerakan harga yang dipengarugi siklus pasar,” kata dia.
Dierking melakukan simulasi atas kinerja aset saham, obligasi dan komoditas dalam 15 tahun terakhir. Untuk mengujinya dia melakukan simulasi beberapa model portofolio investasi. Portofolio pertama 100% investasi di saham-saham AS. Portofolio kedua, 80% saham-saham AS dan 20% Obligasi AS. Serta portofolio ketiga, yakni 60% di saham-saham AS, 20% di obligasi AS, serta 10% emas dan 10% komoditas.
“Kamu mungkin bertanya kenapa alokasi investasi saham berkurang 20% di portofolio ketiga, bukannya ke obligasi malah ke emas. Sebab saya percaya, aset safe haven akan segera kembali jadi aset safe haven karena ada potensi resesi pada beberapa kuartal mendatang,” dia mengungkapkan.
Dierking kemudian melakukan simulasi dengan jangka waktu investasi 16 tahun. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa hasil investasi dari portofolio pertama yakni 100% di saham hanya 2% lebih tinggi dari portofolio ketiga 60/20/10/10, namun gejolaknya 30% lebih rendah. Temuan menarik lainnya adalah perbandingan risk-adjusted return.
“Rasio Sharpe dan Sortino untuk portofolio 100% di saham dan 60/20/10/10 tampak identik, di mana mereka mencatatkan return yang sama di setiap unit risiko. Portofolio yang terdiversifikasi membalikkan keadaan 30%,” dia menjelaskan.
Simulasi menunjukkan portofolio investasi 60/20/10/10 mencatat kenaikan dan penurunan kinerja lebih rendah dari dua model lainnya. Risk adjusted return adalah return atau imbal hasil pada suatu instrumen investasi dengan telah memperhitungkan terlebih dahulu risiko yang terdapat pada instrumen dalam menghasilkan return.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun.
Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital Treasury di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Ayo investasi emas dan lakukan cetak fisik di Bareksa!
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.