Investor Disarankan Punya Emas 10% dari Total Investasi, Kapan Harganya Naik?
Investasi emas cocok jadi bagian dari diversifikasi dalam portfolio investor
Investasi emas cocok jadi bagian dari diversifikasi dalam portfolio investor
Bareksa.com - Investasi emas dinilai cocok untuk semua profil risiko investor, meskipun memang disarankan untuk rencana jangka panjang. Kapan harga emas akan naik?
Lukman Leong, Analis DCFX Futures mengatakan investasi emas cocok jadi bagian dari diversifikasi dalam portfolio investor. "Baik untuk pemula maupun professional, idealnya porsi emas disekitar 10% dari total investment. Investasi emas adalah jangka panjang," kata Lukman kepada Bareksa, Rabu (19/10/2022).
Bagi Kamu yang baru mau mulai investasi emas, sebaiknya mengetahui apa saja penyebab naik turunnya harga emas baik di dalam negeri maupun di pasar global. Tujuannya, tak lain agar bisa menentukan langkah tepat kapan waktu untuk membeli emas maupun menjualnya kembali.
Promo Terbaru di Bareksa
Lukman mengatakan harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional dan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. "Faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah nilai dolar AS, suku bunga, dan kinerja ekonomi global," ungkapnya.
Lukman menjelaskan di saat bank sentral tengah berlomba-lomba menaikkan suku bunga acuan dalam upaya memerangi inflasi, harga emas akan tertekan dan demikian juga sebaliknya.
"Ekonomi dunia yang tumbuh kuat pun bisa membuat emas kurang diminati, karena investor cenderung melirik aset beresiko dan sebaliknya emas akan bersinar di saat ekonomi lesu," jelasnya.
Di tengah ketidakpastian global saat ini, Lukman mengatakan ekonomi resesi maupun krisis geopolitik biasanya akan mendukung harga emas. Kondisi tersebut akan mendorong investor cenderung defensif dan mencari aset safe haven seperti emas.
"Perkiraannya di 2023, sekitar pertengahan, ketika ekonomi sudah mencapai atau mendekati resesi dan bank sentral sudah akan berhenti menaikkan suku bunga, harga emas akan mulai naik," kata Lukman.
Melansir laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setidaknya ada 5 faktor penyebab naik turunnya harga emas :
1. Ketidakpastiaan Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Kenapa seperti itu? Sebab dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik. Investasi emas disebut-sebut salah satu aset aman (safe haven).
Pada sebuah kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengakui bahwa emas kerap menjadi pilihan investor di kala ketidakpastian ekonomi global saat ini. Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi.
Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. Tak perlu heran, pamor emas umumnya melejit ketika sedang krisis.
Contoh kasus terakhir efek dari ketidakpastiaan kondisi global, konflik yang berujung perang antara Rusia dengan Ukraina, sempat mendorong harga emas meningkat seiring dengan pelemahan dolar AS.
2. Penawaran dan Permintaan Emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya. Satu hal yang juga perlu dicatat bahwa ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas.
3. Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed). Kebijakan moneter seperti penaikkan atau penurunan suku bunga acuan (Fed Rate).
Saat The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Alasannya, dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas batangan dan begitu juga sebaliknya.
Soal kebijakan The Fed dan harga emas terkini misalnya mengenai efek dari Pidato Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell di simposium ekonomi Jackson Hole, Jumat pekan lalu, membawa arah baru bagi prediksi harga emas.
Beberapa bank multinasional seperti ABN Amro dan Commerzbank merevisi target mereka atas harga emas pada akhir 2022 dan 2023. Georgette Boele, ahli strategi emas senior ABN AMRO, memprediksi harga emas bisa mengakhiri 2022 di kisaran US$1.700 per ounce.
4. Inflasi
Pendorong harga emas berikutnya inflasi. Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Penyebabnya masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. Semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula.
5. Nilai Tukar Dolar AS
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Makanya, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Saat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa. Dengan demikian, Kamu bisa berinvestasi emas dari mana saja dan kapan saja, sebab semua transaksi dilakukan secara online.
Bareksa Emas menyambut mitra terbaru, yaitu Treasury sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online. Emas Treasury menawarkan harga yang kompetitif, mudah dan aman. Treasury telah berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Smart Investor Bareksa bisa mulai berinvestasi emas Treasury mulai dari nominal Rp50.000. Harga emas Treasury lebih kompetitif, dengan update harga dua kali sehari. Selain itu, transaksi emasTreasury bisa mencapai hingga 10 kilogram per hari. Agar Smart Investor makin semangat investasi emas logam mulia, Bareksa dan Treasury juga menawarkan Promo Launching Bareksa Emas - Treasury berhadiah Emas Treasury senilai Rp50.000 untuk 500 orang pemenang.
Caranya mudah, investor hanya perlu membeli Emas Treasury senilai minimal Rp500.000 dengan kode promo NEWTREASURE. Simak syarat dan ketentuannya berikut ini :
Syarat dan Ketentuan Promo Launching Bareksa Emas - Treasury
1. Periode promo 21 September - 21 Oktober 2022
2. Berlaku khusus untuk pembelian Bareksa Emas TREASURY dengan metode pembayaran apa saja dengan memasukan kode promo NEWTREASURE
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Investor dengan pembelian tercepat berhak memenangkan hadiah
5. Satu investor hanya berhak memenangkan satu jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 10 November 2022 melalui akun resmi media sosial Bareksa dan email
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindah tangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang jika investor terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi
Yuk investasi emas di Bareksa Emas, dapatkan cuan berlipat!
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.