Dirilis November, Begini Cara Beli Diaspora Bond
Rencananya juga menggandeng mitra sebagai distribusi dari fintech antara lain Bareksa
Rencananya juga menggandeng mitra sebagai distribusi dari fintech antara lain Bareksa
Bareksa.com - Rencana pemerintah untuk menerbitkan Surat Utang Negara (SBN) ritel bertajuk Diaspora Bond semakin jelas. Surat utang khusus bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki keturunan Indonesia, rencananya akan terbit mulai November 2020.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menyatakan syarat utama bagi yang mau membeli Diaspora Bond harus dimiliki adalah kartu masyarakat Indonesia di luar negeri (KMILN).
"KMILN ini diterbitkan Kemlu (Kementerian Luar Negeri), cara dapatnya bisa online tanpa biaya dan berlaku dua tahun," kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Deni Ridwan melalui video conference, Jakarta, Kamis (4/6/2020) dikutip Detik Finance.
Promo Terbaru di Bareksa
Deni menjelaskan Diaspora Bond merupakan instrumen investasi SUN ritel berbasis online alias e-SBN. Untuk bisa membeli Diaspora Bond, para diaspora bisa melakukan registrasi di platform e-SBN dengan menyiapkan persyaratan seperti rekening tabungan di Indonesia.
Calon investor baru juga perlu membuat single investor identification (SID) dan rekening surat berharga di Indonesia via sistem pemesanan online. Syaratnya mudah, hanya perlu menyiapkan KMILN. Sebaliknya, bagi yang sudah memiliki SID, cukup lakukan updating data dengan memasukkan nomor ID KMILN pada platform mitra distribusi.
Mitra Distribusi
Jika sudah berhasil mendaftar, para calon investor Diaspora Bond bisa langsung memesan melalui sistem elektronik midis. Amat disarankan bagi setiap calon investor untuk membaca ketentuan dalam memorandum informasi.
Jika berhasil, maka akan mendapat verifikasi dan investor akan mendapatkan kode pembayaran (billing code) via sistem elektronik midis atau email. Billing code digunakan ini untuk penyetoran dana sesuai pemesanan.
Kemudian, investor Diaspora Bond bisa melakukan pembayaran melalui bank, kantor pos, atau lembaga persepsi yang sebagian besar hanya bisa menggunakan rupiah. Hal ini tak lain karena Diaspora Bond rencananya dalam denominasi rupiah.
Investor akan mendapat nomor transaksi penerimaan negara (NTPN) dan notifikasi completed order via sistem elektronik midis atau email.
Pemerintah melalui DJPPR Kementerian Keuangan disebutkan juga direncanakan akan menggandeng mitra sebagai distribusi dari perbankan, fintech, maupun perusahaan efek. Dari sisi perbankan, sebagai piloting mitra ada PT Bank Central Asia (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Mandiri, PT Bank Tabungan Negara (BTN), Maybank, CIMB Niaga, dan Panin Bank.
Dari fintech, piloting mitra ada Bareksa, Tanamduit, dan Invisee. Sementara dari perusahaan efek, digandeng Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.
Fixed Rate
Deni Ridwan mengatakan Diaspora Bond rencananya akan ditawarkan dengan tenor tiga tahun dengan bunga tetap (fixed rate). Catatan lainnya, Diaspora Bond rencananya tidak bisa diperdagangan (non tradable) dan tidak bisa dicairkan lebih awal dari jangka waktu ketentuan.
"Supaya tidak terlalu merepotkan, pemesanan dari Rp5 juta sampai Rp5 miliar dan akan diterbitkan dalam (denominasi) rupiah," ungkap Deni dikutip CNN Indonesia.
Deni menjelaskan kepastian jadwal penerbitan Diaspora Bond masih bisa berubah bila ada dinamika di lapangan. Alasannya, pemerintah juga menunggu kesiapan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Luar Negeri.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman sebelumnya secara terpisah menjelaskan target dari Diaspora Bond bukanlah dana raihan tetapi sosialisasi dan jumlah investor baru yang akan berupa masyarakat dan komunitas keturunan Indonesia yang berada di luar negeri.
"Target sekitar 15.000-20.000 orang untuk marketing sosialisasi. Bukan dananya, karena penerbitan ini adalah bentuk terobosan yang baru dan belum ada sebelumnya," ucap Luki.
Diaspora Bond menjadi satu dari beberapa rencana penerbitan SBN ritel pada tahun ini tujuannya tak lain untuk memperkuat pembiayaan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020 dan telah berakhir pada 18 Maret 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN seri selanjutnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.