Rupiah Melemah Tembus Rp14.500 per Dolar AS, BI Terus Beli SBN
ampai kemarin (11/3/2020) bank sentral telah menggelontorkan dana hingga Rp130 triliun untuk membeli SBN
ampai kemarin (11/3/2020) bank sentral telah menggelontorkan dana hingga Rp130 triliun untuk membeli SBN
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus berada di pasar untuk melakukan intervensi menanggapi perkembangan perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satunya, terus melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
Pada hari ini (12/3/2020), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pukul 14.47 WIB di pasar spot terpantau sempat menembus Rp14.500 per dolar AS, yakni melemah 148 poin atau 1,03 persen ke level Rp14.522 per dolar AS. Namun berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Bisnis.com, rupiah ditutup di level Rp14.374 per dolar AS, terkoreksi 0,15 persen atau 23 poin.
Mengutip data BI, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) pada hari ini tercatat Rp14.490 per dolar AS. Posisi tersebut, melemah dibandingkan posisi kurs tengah rupiah kemarin yang berada di posisi Rp14.323 per dolar AS.
Promo Terbaru di Bareksa
Kurs Tengah BI
Sumber : BI
Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo mengatakan pihaknya akan terus berada di pasar untuk melakukan intervensi. Intervensi BI dilakukan melalui pasar spot, domestic non-deliverable forward (DNDF), dan SBN. Seperti dikutip CNBC Indonesia, Dody mengatakan saat ini intensitas intervensi ditingkatkan agar rupiah tetap stabil sesuai fundamentalnya.
"Kita jaga terus, intensitas dari intervensi itu kami all out untuk stabilkan rupiah," ujar Dody di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/3).
Karena itu, ia menekankan agar pelaku pasar keuangan tidak perlu terlalu waspada. Sebab, BI akan terus hadir di pasar untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Berapa pun levelnya, kami akan terus ada di pasar. Tenang saja, soal stabilitas kami berupaya untuk jaga itu," kata dia.
Masih mengutip sumber yang sama, CNBC Indonesia menyebutkan BI telah memborong SBN yang dilepas asing di pasar sekunder. Sampai kemarin (11/3/2020), saja bank sentral telah menggelontorkan dana hingga Rp130 triliun.
Untuk diketahui, saat ini sedang masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 kepada investor individu Warga Negara Indonesia yang berlangsung pada 24 Februari dan berakhir 18 Maret 2020. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman, optimistis mencapai target penjualan SR012 senilai Rp8 triliun, meskipun saat ini pasar surat utang pemerintah sedang dibayangi dampak wabah virus corona.
"Justru inilah yang saat kondisi tekanan seperti ini, saatnya kita memperkuat basis investor domestik kita. Salah satunya lewat Surat Berharga Negara (SBN) ritel, yakni melalui produk SR012 ini," ujarnya.
SR012 memiliki tenor 3 tahun, dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap 6,3 persen per tahun. Tujuan penerbitan SR012 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2020.
Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan SR012 ialah sebagai berikut :
- Periode registrasi investor, setiap saat pada mitra distribusi yang telah ditetapkan. Masa penawaran SR012 mulai 24 Februari 2020 Pukul 09.00 WIB hingga penutupan pada 18 Maret 2020, pukul 10.00 WIB.
- Bentuk dan karakteristik Sukuk Negara, tanpa warkat, dapat diperdagangkan (tradable). Tanggal penetapan penjualan yaitu 23 Maret 2020 dan tanggal setelmen 26 Maret 2020.
- SR012 memiliki tenor 3 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 10 Maret 2023. Minimum pemasanan SR012 Rp1 juta dan maksimum pemesanan Rp3 miliar.
- Underlying asset SR012 ialah Barang Milik Negara (BMN) dan proyek APBN 2020. Dengan akad ijarah asset to be leased. Jenis imbalan/kupon berupa fixed coupon, pembayaran secara periodik setiap bulan. Tingkat imbalan/kupon 6,3 persen per tahun (per annum).
- Tanggal pembayaran kupon pertama kali pada 10 April 2020 (short coupon) dan tanggal pembayaran imbalan/kupon, setiap tanggal 10 setiap bulannya.
- Dalam hal tanggal pembayaran imbalan/kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran imbalan/kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi imbalan/kupon. Hari kerja adalah hari di mana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI).
- Minimum holding period yaitu selama 3 (tiga) kali pembayaran kupon (dapat diperdagangkan mulai tanggal 11 Juni 2020) :
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan
Hingga akhir 2020, pemerintah berencana menerbitkan setidaknya 6 SBN ritel, di mana SBN ritel pertama di 2020 yakni Savings Bond Ritel seri SBR009 sudah ditawarkan pada 27 Januari hingga 13 Februari 2020 lalu.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020. Masa penawaran investasi syariah itu hingga 18 Maret 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.