Berita Hari Ini : Harga Emas Bangkit, Investor Domestik Kuasai SBN
Uang Rp75.000 edisi HUT RI, Telkom negosiasi dengan Disney, pandemi ubah haluan APBN
Uang Rp75.000 edisi HUT RI, Telkom negosiasi dengan Disney, pandemi ubah haluan APBN
Bareksa.com - Berikut adalah perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 18 Agustus 2020 :
Harga Emas
Harga emas mulai bangkit. Senin (17/8) pukul 15.10 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$1.952,47 per ons troi. Harga emas ini naik 0,38 persen dari harga penutupan perdagangan pekan lalu pada US$1.945,12 per ons troi. Sementara harga emas berjangka untuk pengiriman Desember 2020 di Commodity Exchange justru naik 0,15 persen menjadi US$1.952,8 per ons troi.
Promo Terbaru di Bareksa
Dilansir Kontan, akhir pekan lalu, harga emas berjangka ini berada di US$1.949,8 per ons troi. Pekan lalu, harga emas mencatat penurunan mingguan terburuk sejak Maret. Harga emas spot merosot 4,44 persen dan harga emas berjangka turun 3,86 persen dalam sepekan.
"Pasar emas berada dalam kondisi parabola, jadi ketika yield meningkat di tengah kebuntuan pembicaraan stimulus AS, harga emas sedikit menurun," kata David Meger, director of metals trading High Ridge Futures kepada Reuters pekan lalu. Meger menambahkan harga emas melesat terlalu cepat hingga menyentuh level tertinggi pada 6 Agustus lalu. "Sehingga pasar akan perlu jeda dan konsolidasi. Inilah yang terjadi sekarang," ujar dia.
Yield obligasi Amerika Serikat (AS) pekan lalu mendekati level tertinggi dalam tujuh pekan terakhir. Sementara harapan tercapainya kesepakatan stimulus tambahan AS pupus karena Kongres masuk masa reses. "Harga emas akan mencapai titik tertinggi lagi pada kemungkinan paket stimulus yang substansial dan kemungkinan kericuhan pemilihan umum AS," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments.
Adapun harga emas Antam di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-75 turun tipis. Harga emas Antam turun Rp5.000 dan dijual di level Rp1.030.000 per gram. Demikian dikutip dari laman perdagangan Antam, Senin (17/8/2020). Harga emas Antam ini turun setelah dua hari terakhir bertahan di level Rp 1.035.000/gram. Dilansir Detik Finance, namun harga emas ternyata terpantau cukup stabil di level Rp1 jutaan per gram setelah menembus level psikologis baru tersebut sejak 28 Juli lalu. Sejak tembus di harga rekor Rp1,02 juta per gram pada 28 Juli, harga emas tercatat bergerak di rentang Rp1.013.000-1.065.000 per gram.
Adapun harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga turun lagi Rp3.000 ke level Rp924.000 per gram. Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga emas tersebut. Harga emas Antam tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen maka bawa NPWP saat transaksi.
Sepanjang pekan lalu, harga emas turun meski dalam beberapa hari ada sempat merangkak naik. Harga emas Antam turun Rp19.000 per gram dalam sepekan.
SBN
Porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) menurun. Sementara, jumlah kepemilikan SBN oleh investor domestik seperti bank dan institusi keuangan nonbank (IKNB) mayoritas terus bertumbuh.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, porsi investor asing di SBN menurun dari 38 persen di awal tahun 2020 menjadi 28 persen per 13 Agustus 2020.
Sementara, jumlah kepemilikan Bank Indonesia di SBN naik 96 persen di Rp537,15 triliun sejak awal tahun. Di periode yang sama kepemilikan bank di SBN juga naik 60 persen ke Rp999,28 triliun.Kepemilikan IKNB di SBN turun tipis 9,73 persen ke Rp1.896 triliun. Penurunan kepemilikan IKNB di SBN terjadi karena kepemilikan dana pensiun di SBN menurun 9,5 persen.
Sementara, kepemilikan reksadana dan asuransi di SBN masing-masing naik 9,2 persen dan 28,5 persen di periode yang sama.
Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan jumlah kepemilikan perbankan di SBN meningkat karena likuiditas mereka yang meningkat di tengah pertumbuhan kredit yang melemah. "Perbankan dituntut untuk dapat margin jika kredit melambat maka mereka cari instrumen yang bisa menambah nilai dana mereka, yaitu di SBN," kata Fikri dilansir Kontan.
Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Soni Wibowo menambahkan sebaliknya, kini BI aktif membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder untuk menambah likuiditas pasar. Menurut Soni, relaksasi Giro Wajib Minimum dan perlambatan pertumbuhan kredit menjadi penyebab perbankan menyalurkan dana ke SBN.
Soni menilai pertumbuhan kepemilikan reksadana di SBN tumbuh secara wajar mengingat kupon SBN rata-rata memberikan return 8 persen. "Cash dari kupon akhirnya dibelikan SBN lagi sehingga kepemilikan reksadana di SBN bisa tetap tumbuh," kata Soni.
Uang Edisi HUT RI
Bank Indonesia menerbitkan uang rupiah khusus menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia. Uang rupiah khusus yang diterbitkan BI adalah uang lembaran Rp75.000. Ini menjadi momen langka mengingat BI biasanya mengeluarkan rupiah edisi khusus berbentuk koin.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, uang rupiah tersebut tidak ditujukan untuk peredaran secara bebas dan tersedia di masyarakat. Karena itu, uang dicetak terbatas. Uang tersebut juga bukan sebagai tambahan likuiditas kebutuhan pembiayaan. Peluncuran uang rupiah khusus untuk memperingati peristiwa atau tujuan khusus, dalam hal ini adalah peringatan kemerdekaan ke-75 RI.
"Mata uang ini berbentuk uang kertas pecahan nomimal Rp 75 ribu dengan jumlah lembar yang dicetak 75 juta lembar. Ditandangani oleh menkeu selaku wakil pemerintah dan Gubernur BI," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual peluncuran rupiah edisi khusus HUT ke-75 RI, Senin (17/8/2020) dilansir Kompas.com.
Uang kertas Rp75.000 itu didominasi oleh warna merah, putih dan hijau. Tema dan makna filosofisnya adalah mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan, dan menyongsong masa depan gemilang. Tema ini digambarkan melalui desain mata uang yang meliputi halaman muka, dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 oleh proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta.
Desain dilengkapi pula dengan berbagai pencapaian pembangunan selama 75 tahun kemerdekaan Indonesia. Beberapa yang digambarkan, di antaranya adalah jembatan, MRT, dan tol trans jawa. Pada halaman belakang mata uang, bermakna memperteguh kemerdekaan. Desainnya meliputi sejumlah anak-anak berpakaian adat mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.
Diselipkan pula motif tenun nusantara, yang diwakili tenun dari bali, batik kawung dari Jawa, dan songket khas Sumatera selatan yg menggambarkan kebaikan, keanggunan, dan kesucian. Di halaman belakang pula, yang memiliki makna menyongsong masa depan gemilang di era digital, digambarkan satelit merah putih sebagai jembatan komunikasi NKRI. Begitu pula dengan peta Indonesia emas pada bola dunia yang melambangkan peran strategis indonesia dalam kancah global. Sementara gambar anak-anak memakai pakaian tradisional menggambarkan SDM unggul.
Sebelumnya, Bank Indonesia juga telah mengeluarkan beberapa seri uang rupiah khusus. Misalnya pada seri 25 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, BI pernah mengeluarkan uang dengan gambar muka lambang negara burung garuda, dan gambar belakang burung cendrawasih. Uang tersebut dibuat dengan bahan logamperak kadar 1000/1000 dengan berat 8 gram serta diameter 26 milimeter.
Selain itu, dengan seri serta bahan yang sama, BI juga pernah mengeluarkan uang dengan gambar muka lambang negara burung garuda serta gambar belakang arca batu Manjusyri dari Candi Tumpang, Malang. Uang seri yang sama juga dibuat dengan bahan logam emas kadar 900/1000. Adapun pada seri 50 tahun Kemerdekaan Indonesia, BI juga pernah merilis uang rupiah logam khusus dengan gambar belakang Presiden Soeharto. Pada uang tersebut, terdapat 50 bintang yang melingkari gambar utama serta teks melingkar bertuliskan "LIMA PULUH TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA". Uang tersebut dibuat dengan bahan logam emas kadar 23 karet serta memiliki berat 50 gram.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom tengah bernegosiasi dengan The Walt Disney Company untuk menghadirkan streaming Disney+ Hotstar pada layanan internet broadband, Indihome.
Dilansir Investor.id, Aksi ini diperkirakan menjadi bagian dari strategi dua perusahaan menjaring subscribers sebanyak mungkin di Indonesia. Berdasarkan transkrip conference call pada 13 Agustus 2020 antara manajemen Telkom dengan para analis sekuritas disebutkan, streaming Disney+ akan lebih dulu hadir pada layanan anak usaha Telkom, yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Sebab terdapat proses integrasi teknis yang berbeda antara konten animasi Pixar dengan layanan mobile seluler. Di sisi lain, kolaborasi Indihome dengan Disney sebenarnya telah berlangsung lebih lama dibanding kerja sama antara Disney dan Telkomsel. Sebab, Indihome sudah punya penawaran untuk saluran hiburan, seperti Disney TV dan Fox Sports.
Selama ini, Indihome banyak menawarkan konten berbahasa Inggris dengan harga yang lebih tinggi. Sementara, kolaborasi Disney+ dengan Telkomsel dinilai mampu menjaring daya tarik masyarakat yang lebih luas karena berbasis layanan seluler. Selain itu, harga langganan akan ditawarkan dengan lebih terjangkau.
Hingga saat ini, Telkom belum mengungkapkan kapan target negosiasi dengan Disney rampung. Namun, kesepakatan Telkomsel dengan Disney menandakan Telkom Group tidak lagi berpikir panjang menjalin kerja sama dengan layanan streaming video on demand (VoD), apalagi sekelas Disney.
Sebagai informasi, Indihome melanjutkan kinerja positif dengan membukukan pendapatan Rp 10,4 triliun hingga semester I-2020, naik 19,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal ini dikontribusi oleh penambahan 48 ribu pelanggan baru, sehingga total pelanggan Indihome menjadi 7,45 juta pelanggan per Juni 2020.
Dalam keterangan resmi, President The Walt Disney Company Asia Pacific Uday Shankar mengungkapkan, Indonesia merupakan pasar pertama di Asia Tenggara untuk peluncuran Disney+ yang dijadwalkan pada 5 September 2020. Saat ini, Disney+ Hotstar telah menandatangani perjanjian pasokan konten selama beberapa tahun dengan studio terkemuka di Indonesia, seperti Falcon, Frontera Inter Media, Kharisma Starvision Plus, MD Pictures, Rapi Film, Screenplay Bumilangit Produksi, dan Tiga Belas Entertainment.
APBN
Pandemi covid-19 mengubah asumsi makro yang sudah disusun pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020. Kemudian hal ini berlanjut pada APBN 2021. Dilansir medcom.id, pada APBN 2020, strategi diarahkan untuk menangani pandemi covid-19. Kocek pemerintah juga diatur untuk menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Perpres 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2020.
Arah kebijakan APBN 2021 justru lebih ofensif. Belanja difokuskan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19. Duit yang ada juga dialokasikan untuk mendorong reformasi struktural. Harapannya, produktivitas, inovasi, dan daya saing ekonomi kembali terangkat.
APBN 2021 juga dirancang untuk mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital. Tak terkecuali, tetap mencoba memanfaatkan dan mengantisipasi perubahan demografi. "Karena akan banyak ketidakpastian, RAPBN harus mengantisipasi ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia. Termasuk volatilitas harga komoditas, perkembangan tatanan sosial ekonomi dan geopolitik, efektivitas pemulihan ekonomi nasional, serta kondisi dan stabilitas sektor keuangan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato Nota Keuangan, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 14 Agustus 2020.
Berikut perbandingan rinci APBN 2021 dengan APBN 2020:
(*)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.