Selalu Kritisi Tawaran Investasi Return Tinggi! Ini Empat Tips dari Bahana TCW
Manajemen Investasi yang baik dan benar tidak menjual produk investasi dengan menjanjikan sebuah return pasti dan tinggi
Manajemen Investasi yang baik dan benar tidak menjual produk investasi dengan menjanjikan sebuah return pasti dan tinggi
Bareksa.com – Belakangan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan suspensi terhadap sejumlah produk reksadana yang dikelola beberapa manajemen investasi.
Tentunya, hal ini tak hanya merugikan para investor yang telah menempatkan investasi di produk-produk investasi tersebut, tetapi juga bisa membuat cemas calon investor yang akan berinvestasi di produk-produkreksadana lainnya.
Namun, jangan khawatir terlalu lama! Berinvestasi reksadana masih aman dan terjamin kok, asal kamu memperhatikan tips investasi aman ala Bahana TCW Investment Management (BTIM) yang diutarakan oleh Presiden Direktur BTIM Edward Lubis berikut ini :
Promo Terbaru di Bareksa
1. Waspada terhadap investasi yang menjanjikan imbal hasil yang pasti
Manajemen Investasi yang baik dan benar tidak menjual produk investasi dengan iming-iming atau menjanjikan sebuah return atau imbal hasil yang pasti, terutama jika hasilnya tinggi. Pasalnya, return produk investasi bergantung pada kondisi market finansial yang sangat dinamis.
Sehingga, Manajemen Investasi hanya boleh menunjukkan imbal hasil pada periode waktu yang sudah berjalan. Untuk itu, investor sebaiknya menghindari dan tak langsung percaya jika ada yang menjanjikan return sudah pasti dan tinggi.
2. Kritis terhadap informasi mengenai reksadana, khususnya portofolio aset dasar reksadana seperti yang tercantum di fund fact sheet
Selalu perhatikan informasi mengenai produk reksadana, sebelum membeli. Informasi-informasi yang harus diperhatikan di lembar fakta reksadana alias fund fact sheet misalnya, portofolio investasi apa saja yang tercantum pada produk reksadana.
Apakah portofolio investasi dialokasikan pada instrumen yang aman dan terjamin, atau justru dialokasikan pada saham-saham ‘gorengan’.
3. Jangan segan-segan bertanya kepada manajemen investasi atau agen penjual mengenai reksadana tersebut
Sebelum memutuskan membeli, jika merasa belum paham mengenai produk reksadana yang akan Anda beli, jangan malu untuk bertanya kepada manajemen investasi atau agen penjual seperti bank. Hal ini bertujuan untuk mencegah ‘beli kucing dalam karung’.
4. Pastikan membeli produk dari manajemen investasi dan agen penjual yang terdaftar di OJK
Membeli produk dari manajemen investasi dan agen penjual yang terdaftar di OJK, dapat meminimalisir risiko dalam berinvestasi, karena manajemen investasi dan produk-produk investasi akan terawasi oleh regulator. Tentunya, Bahana TCW Investment dan seluruh produk-produk investasi yang dikelola Bahana TCW terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga investor tak perlu kuatir mempercayakan investasinya pada Bahana TCW.
Jadi, tak perlu takut berinvestasi direksadana, kenali produk dan risikonya. Yuk nabung reksadana!
Untuk diketahui, reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu.
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.