Berita Hari Ini: KPK Temukan Rekening Suap Garuda, Astra dan Go-Jek Bentuk JV
MDKA crossing untuk private placement, TRIO cari dana dari tiga investor
MDKA crossing untuk private placement, TRIO cari dana dari tiga investor
Bareksa.com - Berikut berita yang dirangkum dari sejumlah media dan keterbukaan informasi terkait ekonomi dan investasi di Indonesia.
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sejumlah rekening di luar negeri berkaitan dengan kasus suap di Garuda terhubung dengan eks Dirut Emirsyah Satar. Korupsi di tubuh perusahan plat merah tersebut terkait pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC pada PT Garuda Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
"Beberapa rekening yang ada di luar negeri, tapi kita tahu persis bahwa dari informasi yang kami terima dari Inggris dari Singapura bahwa itu adalah masuk merupakan bagian dari rekening yang ada penguasaan beliau," kata Wakil Ketua KPK, Syarif diJakarta, Kamis (18 Juli 2019) seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Sebelumnya, Emirsyah melalui kuasa hukumnya mengaku hanya memiliki satu rekening di luar negeri. Hal itu diungkapkan Emir seusai diperiksa KPK pada Rabu (17 Juli 2019). KPK sendiri tengah menelisik aliran dana ke negara lain dalam kasus suap ini.
PT Astra International Tbk (ASII)
Astra membuat joint venture (perusahaan patungan) dengan Go-Jek untuk menyediakan mobil bagi para pengemudi yang belum memiliki kendaraan. Investasi untuk pembentukan tersebut mencapai US$250 juta di Go-Jek, yang bertujuan mendorong dominasi Astra yang saat ini sudah menjadi pemimpin pasar di tengah tekanan di industri otomotif.
"Perkiraan penjualan mobil nasional secara umum sekitar 1,05 juta hingga 1,1 juta unit pada 2019," ujar Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto di depan wartawan, seperti dikutip dari dealstreetasia.
Perkiraan tersebut menunjukkan kemungkinan penurunan jumlah penjualan mobil nasional yang sebesar 1,5 juta unit pada tahun lalu.
PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)
Trikomsel berencana melakukan penambahan modal melalui pasar modal. Sekitar tiga investor akan masuk melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement.
Adapun dana yang berhasil diserap akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan di bidang distribusi telepon seluler. Namun, jumlah sahamnya masih belum disampaikan.
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)
Telah terjadi perdagangan tutup sendiri (crossing) saham MDKA dengan gross value Rp1,21 triliun pada perdagangan Kamis (18 Juli 2019). Transaksi tersebut berkaitan dengan private placement oleh induk usaha perseroan, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Dalam keterbukaan informasi di BEI pada 12 Juli 2019, Manajemen Merdeka Copper Gold menyampaikan perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 416,45 juta saham baru.
Pada 18 Juli 2019, perseroan menjadwalkan untuk melaksanakan private placement tersebut dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 215 juta saham.
Pemegang saham MDKA, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. menyampaikan transaksi private placement MDKA sudah rampung. "MDKA sudah dapat US$60 juta dari penerbitan 5 persen saham lewat private placement," kata Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong, pada Kamis, dikutip Bisnis Indonesia.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.