Meroket, Ini Prospek Saham BBTN Pasca MoU dengan Korpri Genjot Penyaluran KPR
Saham BBTN pada perdagangan Selasa, 8 Januari 2019 ditutup menguat 3,4 persen berakhir di level Rp2.730
Saham BBTN pada perdagangan Selasa, 8 Januari 2019 ditutup menguat 3,4 persen berakhir di level Rp2.730
Bareksa.com - Harga Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) pada perdagangan Selasa, 8 Januari 2019 ditutup menguat 3,4 persen berakhir di level Rp2.730 per saham.
Saham BBTN bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 7.673 kali dengan nilai transaks mencapai Rp161,58 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham BBTN pada perdagangan kemarin antara lain UBS Sekuritas (AK) senilai Rp35,36 miliar, kemudian Deutsche Sekuritas (DB) Rp22,82 miliar, dan Mandiri Sekuritas (CC) Rp14,17 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan BBTN masing-masing 21,88 persen, 14,12 persen, dan 8,77 persen.
Kerjasama dengan Korpri
Mengawali 2019, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) langsung tancap gas mengejar target pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menggandeng Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri).
Kemitraan strategis dengan Korpri tersebut dituangkan dalam memorandum of understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman Penyediaan Jasa dan Layanan Perbankan yang ditandatangani kedua belah pihak di Jakarta, akhir pekan kemarin.
MoU tersebut memberikan peluang bagi BTN untuk menyediakan layanan jasa perbankan, seperti pengelolaan keuangan institusi, baik bentuk giro, deposito, dan pengelolaan dana lembaga lain, pengelolaan rekening gaji, dan tunjangan kinerja anggota Korpri dan penyediaan layanan transaksional melalui Toktok.id dan Korprimart, penyediaan fasilitas pembiayaan untuk program Gampang Umroh bagi anggota Korpri dan yang utama adalah penyediaan fasilitas pembiayaan perumahan baik KPR subsidi maupun nonsubsidi bagi anggota Korpri.
"Penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan salah satu strategi kami dalam mengejar target pembiayaan perumahan karena untuk mengeksekusi program KPR bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri yang akan kami optimalkan tahun ini," kata Direktur Bank BTN, Budi Satria usai menandatangani Nota Kesepahaman di Kantor Ditjen Dukcapil, Jakarta.
Budi menjelaskan BTN menilai potensi anggota Korpri untuk mengambil KPR di BTN sangat besar, sebab berdasarkan data Bappenas, kurang lebih 945.000 pegawai negeri yang tersebar di seluruh Indonesia, belum memiliki rumah tinggal.
Hal tersebut merupakan potensi yang sangat besar bagi BTN untuk memperkuat pangsa pasarnya di segmen KPR sekaligus berkontribusi dalam menyukseskan program Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Khusus KPR subsidi, Budi memperkirakan sekitar 10 persen dari sekitar 945.000 pegawai negeri akan dijajaki BTN untuk mengambil KPR subsidi.
Sementara sisanya, Budi melanjutkan, BTN mulai tancap gas merealisasikan KPR program ASN, TNI, Polri. Khusus program tersebut, BTN memberikan skema khusus bagi para ASN untuk meraih rumah impiannya, di antaranya kemudahan uang muka, pembebasan biaya administrasi, diskon biaya provisi, dan lain sebagainya.
Dengan kerja sama tersebut, Budi berharap BTN dapat mengawali 2019 dengan optimistis, mengingat perseroan memasang target pertumbuhan kredit dan pembiayaan di kisaran 15 persen, di atas rata-rata pertumbuhan kredit yang diproyeksikan Bank Indonesia di kisaran 10 - 12 persen year on year.
Analisis Teknikal Saham BBTN
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BBTN pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top yang menggambarkan adanya pergerakan positif pada saham ini dan berhasil ditutup dua tick di bawah level tertingginya.
Volume terlihat mengalami peningkatan, terutama dalam tiga hari terakhir mengiringi kenaikan saham BBTN yang menandakan adanya sinyal akumulasi pada bank pelat merah spesialisasi KPR tersebut. Kemudian investor asing juga mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp4,47 miliar.
Pergerakan saham BBTN terlihat berhasil menembus garis upper bollinger band yang menandakan adanya potensi uptrend yang berlanjut.
Selain itu, indikator stochastic juga terlihat masih bergerak naik, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level Rp2.820 per saham.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.