Berita Hari Ini : Penjualan Emas ANTM Naik 94%, Harga Minyak Global Amblas 22%
TBIG akuisisi 51 persen saham GOLD, MIRA catat pendapatan naik 12,7 persen, BMRI & Taspen suntik modal Bank Mantap
TBIG akuisisi 51 persen saham GOLD, MIRA catat pendapatan naik 12,7 persen, BMRI & Taspen suntik modal Bank Mantap
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 3 Desember 2018 :
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
ANTM memproyeksikan penjualan emas pada akhir 2018 melonjak 94 persen secara tahunan ditopang strategi penjualan perseroan.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Operasi Aneka Tambang Hari Widjajanto mengungkapkan penjualan emas perseroan masih akan terus bertambah pada November 2018 dan Desember 2018. Dengan demikian, pencapaian tahun ini diproyeksikan bakal melampaui target penjualan yang sebanyak 24 ton.
Dengan capaian tersebut, sambungnya, volume penjualan emas emiten berkode saham ANTM itu tumbuh sekitar 94 persen dari realisasi tahun lalu. Total penjualan emas perseroan menurutnya mencapai 13,4 ton pada 2017.
Harga Minyak Global
Sepanjang bulan November, harga minyak light sweet dan Brent kontrak berjangka kompak amblas 22 persen lebih secara point-to-point. Pelemahan bulanan itu menjadi yang terburuk dalam lebih dari 10 tahun terakhir.
Harga si emas hitam tertekan oleh kondisi pasar yang cenderung oversupply. Pasokan minyak mentah dunia membanjir, sementara permintaan diperkirakan lesu akibat perlambatan ekonomi global.
Pertengahan pekan ini, Departemen Energi AS (Energy Information Administration/EIA) melaporkan cadangan minyak AS naik 3,6 juta barel menjadi 450 juta barel dalam sepekan hingga tanggal 23 November. Cadangan minyak Negeri Adidaya terus naik dalam 10 pekan.
Dilansir dari Reuters (3/12), harga minyak mentah berjangka Brent di level US$58,71 per barel pada Jumat lalu. Secara harian, minyak Brent melemah 1,3 persen atau US$0,8 per barel. Pelemahan juga dialami minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) 1 persen atau US$0,52 per barel menjadi US$50,93 per barel.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Emiten infrastruktur telekomunikasi TBIG mengumumkan perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli saham untuk dapat menyerap hingga 51 persen kepemilikan PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan perseroan, Tower Bersama Infrastrucuture menyebut perseroan telah melaksanakan penandatanganan perjanjian jual beli saham pada 30 November 2018.
Emiten dengan sandi TBIG tersebut mengambil alih 160.446.200 lembar atau 51 persen saham Visi Telekomunikasi Infrastruktur atau GOLD yang sebelumnya digenggam oleh PT Amanda Cipta Persada, PT Mulia Sukses Mandiri, Scavino Ventures Ltd., Jonatahan Chang, PT Lancar Distrindo, dan PT Sukes Prima Sakti.
PT Mitra International Resources Tbk (MIRA)
Perusahaan logistik MIRA mencatat kenaikan pendapatan 12,7 persen di kuartal III 2018. Adapun pendapatan perusahaan sampai kuartal III 2018 mencapai Rp95,95 miliar.
Direktur MIRA, Inu Dewanto Koentjaraningrat, mengatakan pertumbuhan pendapatan dikarenakan perusahaan mampu melakukan efisensi dan efektivitas armadanya.
“Dulu utilisasinya rendah sekarang yang beroperasi utilisasinya 82,5 persen,” katanya
Total armada truk MIRA sampai September 2018 sebanyak 550 unit dan yang terpakai sebanyak 400 unit. Utilisasi 82,5 persen yang dimaksud itu merupakan utilisasi 400 unit itu terpakai. Inu menjelaskan, salah satu faktor pendongkrak pendapatan adalah kenaikan permintaan sewa truk pada masa sebelum lebaran. Sebelum lebaran permintaan naik 14 persen.
“Kemudian setelah lebaran turun karena truk tidak banyak bisa beroperasi,” tambahnya.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) mendapatkan suntikan dana penambahan investasi dari BMRI dan PT Taspen senilai Rp500 miliar untuk memperkuat layanan ke nasabah pensiunan Aparatur Sipil Negara dan TNI/Polri.
Bank Mandiri dan Taspen masing-masing mengucurkan Rp255 miliar dan Rp242 miliar. Tambahan modal ini akan digunakan untuk meningkatkan akses jaringan layanan perbankan dan kemampuan dalam menciptakan produk baru.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Tripakoso mengatakan suntikan dana tersebut dapat meningkatkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang berada di angka 19,83 persen pada Oktober 2018. Selain itu, juga digunakan untuk mendukung penambahan jaringan kantor pada 2019.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.