Berita Hari Ini : Kontrak Batu Bara Bakrie akan Habis, BSDE-WIKA Bangun Rusunami
PJAA menyerap belanja modal Rp214 miliar, BIRD mulai cetak laba, pendapatan CAMP turun
PJAA menyerap belanja modal Rp214 miliar, BIRD mulai cetak laba, pendapatan CAMP turun
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 9 November 2018 :
Grup Bakrie
Kontrak operasi perusahaan batu bara milik Grup Bakrie segera habis. Perusahaan masih menunggu kebijakan pemerintah untuk mendapatkan perpanjangan kontrak tambahan 20 tahun ke depan dan berubahnya rezim PKP2B menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Promo Terbaru di Bareksa
PT Kaltim Prima Coal (KPC) memiliki batas kontrak hingga 2021, sedangkan kontrak PT Arutmin Indonesia akan berakhir setahun lebih awal dari KPC, yakni pada 2020.
Kedua perusahaan tersebut berada di bawah naungan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Dalam informasi perusahaan tertanggal 6 November 2018 disebutkan, Bumi Resources tengah menunggu keputusan pemerintah sehubungan dengan izin perpanjangan PKP2B milik KPC dan Arutmin.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA)
PJAA telah menyerap belanja modal Rp214 miliar hingga September 2018, dari rencana alokasi senilai Rp250 miliar hingga akhir 2018.
Sekretaris Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol Agung Praptono mengungkapkan sebagian besar belanja modal digunakan untuk pemesanan wahana baru di Dunia Fantasi (Dufan). Dia mengatakan, perseroan akan menciptakan inovasi baru untuk meningkatkan jumlah kunjungan.
Emiten bersandi PJAA ini akan menciptakan kawasan baru di Dunia Fantasi yakni Dunia Kartun, dan juga akan bangun coaster baru pada 2019. Perseroan juga akan memperkaya Sea world Ancol dengan jellyfish extension dan jellyfish breeding.
Sinar Mas Land
Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mengumumkan kerjasama dengan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) untuk hadirkan Rusunami sederhana di kawasan BSD City. Kerjasama tersebut disepakati melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan hari ini.
Margiman, Division Head Strategic Development Sinar Mas Land mengatakan pembangunan proyek tersebut merupakan dukungan nyata kedua perusahaan terhadap program pemerintah yakni membangun sejuta rumah atau memenuhi kebutuhan hunian terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
"Kerjasama ini juga menjadi komitmen Sinar Mas Land dalam melaksanakan kewajiban hunian berimbang fase kedua setelah pada tahap awal pembangunan BSD City dibangun 12.000 unit rumah sederhana," ujarnya dalam siaran pers.
PT Blue Bird Tbk (BIRD)
Emiten penyedia layanan transportasi BIRD akhirnya membukukan kenaikan laba bersih per September 2018 setelah terus menderita penurunan laba pada kinerja 3 bulan dan 6 bulan pertama tahun ini.
Investor Relations Blue Bird Michael Tene mengungkapkan perseroan mampu membukukan kinerja kuartal III 2018 yang meningkat signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya, terdampak dari kenaikan volume kendaraan yang dioperasikan.
Menurutnya, kenaikan rata-rata durasi operasional armada tersebut didukung oleh kenaikan jumlah pengemudi yang bergabung dengan Blue Bird.
PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)
Pintar berefisiensi menyebabkan CAMP mampu meraih pertumbuhan laba bersih di sembilan bulan pertama tahun ini. Meski dari segi pendapatan terjadi perlambatan pertumbuhan.
Mengulik laporan keuangannya, pendapatan bersih perseroan sampai triwulan ketiga tahun ini turun 2,7 persen menjadi Rp717 miliar, di mana pada periode yang sama tahun lalu Rp737 miliar.
Adapun beban pokok penjualan CAMP sampai kuartal III 2018 tercatat naik 5,2 persen year on year (yoy) menjadi Rp300 miliar, hasilnya laba kotor turun 7,7 persen menjadi Rp 416 miliar.
Namun beban keuangan perseroan mampu dipangkas 72 persen dari Rp36 miliar di triwulan ketiga tahun lalu menjadi Rp10 miliar di periode yang sama tahun ini. Sehingga laba bersih melejit 30 persen menjadi Rp43 miliar, di mana sebelumnya hanya Rp33 miliar saja.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.