Berita Hari Ini : PNBP Dari Kegiatan Panas Bumi Rp1,14 T, Laba PPRE Meroket 113%
BUMI & ADRO bidik produksi batu bara kalori tinggi naik, pendapatan BIRD naik 11%, pembangkit listrik HOKI akan rampung
BUMI & ADRO bidik produksi batu bara kalori tinggi naik, pendapatan BIRD naik 11%, pembangkit listrik HOKI akan rampung
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 7 November 2018 :
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Kementerian ESDM mencatat PNBP dari kegiatan panas bumi mencapai kurang lebih Rp1,14 triliun atau 163,4 persen dari target APBN 2018 yang sebesar Rp700 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari menyatakan, PNBP ini utamanya diperoleh dari WKP eksisting dan WKP Izin Panas Bumi (IPB). Hal ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi di tahun 2017 sebesar Rp.933 miliar.
"Penerimaan PNBP ini utamanya diperoleh dari diperoleh dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang mayoritas berada di Provinsi Jawa Barat," ujar dia dalam rilisnya di situs Kementerian ESDM.
Terdapat 7 pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Provinsi Jawa Barat yang merupakan penyumbang terbesar bagi raihan PNBP ini. Antara lain PLTP Salak, PLTP Kamojang, PLTP Darajat, PLTP Wayang Windu, PLTP Tangkuban Perahu, PLTP Tampomas dan PLTP Cibuni, dengan total PNBP dari wilayah ini sebesar Rp1.102,77 miliar.
PT PP Presisi Tbk (PPRE)
Sejumlah proyek infrastruktur yang telah menjadi kontrak dihadapi PPRE menopang laba bersih perseroan tumbuh hingga 112,94 persen secara tahunan pada kuartal III 2018.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PP Presisi Benny Pidakso mengatakan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization atau EBITDA perseroan Rp579,3 miliar pada Januari - September 2018. Pencapain tersebut naik 80 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, Benny menyebut pendapatan emiten berkode saham PPRE itu naik 114 persen secara tahunan dari Rp929,7 miliar menjadi Rp1,99 triliun. Sektor yang menjadi penopang yakni civil work dengan pertumbuhan 116 persen dari Rp564,7 miliar menjadi Rp1,5 triliun pada kuartal III 2018
PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Emiten pertambangan BUMI menargetkan produksi batu bara berkalori tinggi bertambah 3 juta ton pada kuartal IV 2018.
Direktur & Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava mengungkapkan, melalui anak usahanya PT Arutmin Indonesia (AI) perseroan menghasilkan batu bara kalori tinggi 6.300 Kcal-kg. Per September 2018, penjualan produk premium ini mencapai 1,6 juta ton.
“Kami mengharapkan produksi 3 juta ton lagi [batu bara kalori tinggi] pada kuartal IV 2018. Harapannya realisasi harga jual akan tetap tinggi,” tuturnya
PT Blue Bird Tbk (BIRD)
BIRD mencatatkan kinerja positif di kuartal III tahun ini. Di periode tersebut, pendapatan Blue Bird tumbuh 11,1 persen ketimbang periode serupa tahun lalu.
Pencapaian tersebut selaras dengan hasil bottom line perusahaan transportasi tersebut. Di periode itu, laba periode berjalan yuang diatribusikan ke pemilik entitas Rp334,67 miliar atau melonjak 10,8 persen dari periode serupa tahun lalu Rp302,12 miliar.
Head of Investor Relation PT Blue Bird Tbk, Michael Tene menjelaskan hasil tersebut tidak terlepas dari bisnis perusahaan ini yang mengalami kenaikan yang cukup pesat khususnya di wilayah Jadetabek. Walau di luar wilayah tersebut sedikit melemah.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Emiten pertambangan ADRO menargetkan produksi batu bara kalori tinggi melalui Adaro MetCoal Companies (AMC) dapat mencapai 1 juta ton sampai dengan akhir 2018.
Head of Corporate Communication Division Adaro Energy Febriati Nadira, menyampaikan perusahaan memproduksi batu bara kokas semi lunak dan termal kalori tinggi melalui entitas anak, yakni Adaro MetCoal Companies (AMC).
Keuntungan ekspansi produk premium ialah harga jual yang lebih dibandingkan batu bara termal, walaupun ongkos operasionalnya lebih mahal. Secara perhitungan keseluruhan, margin produk premium lebih besar.
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)
HOKI memproyeksikan pembangkit listrik tenaga sekam padi di Sumatra Selatan bisa rampung pada semester I 2019.
Investor Relations Buyung Poetra Sembada F. Dion Surijata mengungkapkan, setelah pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 3MW, maka akan dibangun pabrik beras. Dia mengatakan, perseroan telah melakukan perataan tanah dan pemetaan untuk pabrik beras.
Adapun, alokasi belanja modal di pabrik beras Ogan Konering Ilir, Sumatra Selatan mencapai Rp30 miliar. Bila pabrik beras Sumatra Selatan selesai, maka HOKI bisa mengurangi beban logistik dan tidak perlu melakukan pengiriman beras dari lintas pulau.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.