Bareksa.com - Sukuk Negara Tabungan (Sukuk Tabungan) adalah produk investasi syariah yang ditawarkan oleh Pemerintah kepada individu Warga Negara Indonesia, sebagai tabungan investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan.

Investasi Sukuk Tabungan ini dijamin oleh pemerintah, baik pokoknya dan pembayaran imbalannya. Dasar hukum penerbitan Sukuk Tabungan adalah UU Nomor 19 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125 Tahun 2018. Dengan perlindungan hukum tersebut, investasi di Sukuk Tabungan ini bebas risiko gagal bayar.

Sukuk, berbeda dengan obligasi konvensional, bukanlah pernyataan surat utang akan tetapi merupakan penyertaan terhadap aset di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dengan skema ini, investasi sukuk bebas dari unsur riba.

Sukuk Tabungan bisa menjadi pilihan investasi bagi investor ritel karena memiliki tenor hanya 2 tahun tetapi dengan imbalan yang cukup tinggi dibandingkan dengan investasi sejenis. Imbalan yang ditawarkan oleh Sukuk Tabungan memiliki skema floating with floor, atau mengambang dengan batas minimal sehingga bisa naik tapi tidak bisa turun dari batas minimal.

Dibandingkan dengan Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan punya tenor atau jangka waktu yang lebih pendek. Selain itu, imbalan Sukuk Tabungan bisa naik, berbeda dengan Sukuk Ritel yang imbalannya tetap.

Bila dibandingkan dengan deposito bank, Sukuk Tabungan memang memiliki tenor yang lebih panjang. Akan tetapi, Sukuk Tabungan memiliki keunggulan dijamin pemerintah 100 persen, sedangkan deposito hanya maksimal Rp2 miliar. Adapun investasi maksimal per investor di Sukuk Tabungan untuk satu seri sebesar Rp3 miliar.

Investasi di reksadana syariah dan saham syariah memberikan kebebasan dengan perdagangan di pasar sekunder. Berbeda dengan Sukuk Tabungan yang tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, tetapi memberikan opsi pencairan awal atau early redemption. Early redemption merupakan salah satu fasilitas yang memungkinkan investor menerima sebagian pelunasan pokok ST002 dari pemerintah sebelum tanggal jatuh tempo.

Untuk lebih memahami pengertian sukuk dibandingkan dengan produk investasi lainnya, kita bisa melihat tabel berikut ini.

Tabel Perbandingan Sukuk Tabungan dengan Sukuk Ritel, Reksadana, Deposito dan Saham

Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan, diolah Bareksa.com

Sukuk Tabungan seri ST002 baru saja diluncurkan pada 1 November 2018. Seri ini masuk ke dalam e-SBN, yaitu Instrumen Surat Berharga Negara untuk investor individu yang penjualannya dilakukan secara online.

Karena investasi ini dikhususkan untuk investor ritel, modal awal untuk membeli sukuk sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp1 juta. Pembelian ST002 ini juga bisa dilakukan dengan kelipatan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar per investor.

Produk investasi ini bisa dipesan online di Bareksa selama masa penawaran, mulai 1 November 2018 hingga 22 November 2018.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan imbalan ST002 minimal sebesar 8,3 persen per tahun. Penetapan imbalan ini berdasarkan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) ditambah selisih 2,55 persen.

Di tengah suku bunga acuan BI yang tinggi yakni 5,75 persen, imbalan yang diberikan oleh ST002 ini paling menarik dibandingkan dengan produk e-SBN yang diterbitkan dalam waktu dekat ini, seperti SBR003, SBR004, dan ORI015.

Perbandingan Imbalan ST002 dengan SBR003, SBR004, dan ORI015

Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa.com

* * *

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi yang ditunjuk Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Utang Negara (SUN) ritel, termasuk sukuk tabungan, secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Gunakan akun Bareksa Anda untuk login dan membeli ST002 melalui tautan ini.

Anda yang belum punya akun bisa mendaftar terlebih dahulu di tautan ini.

Jangan lupa untuk menyiapkan KTP dan NPWP untuk kebutuhan pendaftarannya. (Baca Juga : Belum Jadi Nasabah Bareksa? Ini 6 Langkah Mudah Daftar untuk Beli Sukuk ST002)