Cukai Rokok Tetap Dongkrak Prospek Saham GGRM dan HMSP, Ini Target Harganya
Kemarin harga saham GGRM naik 6,6 persen dan saham HMSP menguat 4,1 persen
Kemarin harga saham GGRM naik 6,6 persen dan saham HMSP menguat 4,1 persen
Bareksa.com - Di tengah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung bergerak “labil” sepanjang perdagangan Senin 5 November 2018, sejumlah saham konsumer khususnya saham-saham big caps produsen rokok masih terpantau mengalami pergerakan yang positif.
Kenaikan harga saham produsen rokok tersebut mengindikasikan bahwa pelaku pasar di bursa saham optimistis keuntungan emiten rokok bakal melesat dengan tidak adanya kenaikan tarif cukai pada tahun ini hingga tahun depan.
Hal tersebut merupakan respons positif pelaku pasar atas pembatalan kenaikan cukai rokok untuk tahun 2019. Sebagaimana diberitakan Jumat lalu, industri rokok lolos dari disinsentif yang hendak diterapkan pemerintah, menyusul pengumuman Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan tidak akan menaikkan cukai produk tembakau.
Promo Terbaru di Bareksa
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan mendengar seluruh evaluasi dan masukan dari sidang kabinet maka diputuskan cukai rokok 2019 sama dengan cukai 2018.
"Tidak akan ada perubahan atau kenaikan cukai kita akan menggunakan tingkat cukai yang ada sampai dengan 2018 ini," ujar Sri Mulyani.
Tarif cukai hasil tembakau sebelumnya ditargetkan rata-rata 10,04 persen, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 146/PMK.010/2017 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau.
Perlu dicatat angka cukai yang hendak diberlakukan pada 2018 ini lebih kecil dari yang diterapkan pada 2017 sebesar 10,5 persen.
1. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Sumber: Bareksa
Saham GGRM kemarin ditutup dengan kenaikan 3,66 persen di level Rp79.900, melanjutkan pergerakan positif pada akhir pekan lalu yang melonjak 6,6 persen. Selain itu, kemarin GGRM masih cukup ramai ditransaksikan senilai Rp176,78 miliar.
Secara teknikal, saham GGRM masih menunjukkan pola pergerakan yang positif dengan terbentuknya bullish candle dalam dua hari terakhir disertai dengan volume perdagangan yang masih realtif besar.
Selain itu, investor asing juga masih tampak mengoleksi saham ini dengan mencatatkan net buy senilai Rp78,03 miliar. Indikator relative strength index (RSI) saham GGRM terpantau masih bergerak naik mengindikasikan momentum kenaikan yang kuat.
2. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Sumber: Bareksa
Saham HMSP kemarin ditutup dengan kenaikan 2,89 persen di level Rp3.910, juga melanjutkan pergerakan positif pada akhir pekan lalu yang menguat 4,1 persen. Selain itu, kemarin HMSP juga masih ramai ditransaksikan yakni senilai Rp147,65 miliar.
Secara teknikal, saham HMSP masih menunjukkan pola pergerakan yang positif dengan terbentuknya bullish candle dalam dua hari terakhir disertai dengan volume perdagangan yang masih realtif besar.
Selain itu, investor asing juga masih tampak mengoleksi saham ini dengan mencatatkan net buy senilai Rp91,18 miliar. Saat ini saham HMSP tengah berusaha keluar dari fase konsolidasinya dengan didukung indikator relative strength index (RSI) terpantau masih bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.