BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Perbankan Optimistis Laju Pertumbuhan Kredit Mengencang Didukung Faktor Ini

Bareksa19 Juli 2018
Tags:
Perbankan Optimistis Laju Pertumbuhan Kredit Mengencang Didukung Faktor Ini
Penandatangan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) Dana Talangan Tanah (DTT) Proyek Ruas Jalan Tol Manado - Bitung di Jakarta, Selasa (17/7). (doc BNI)

Terutama didorong oleh prediksi menguatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2018

Bareksa.com - Bank Indonesia melalui Survei Kredit Perbankan Indonesia memprediksi pertumbuhan kredit akan meningkat pada kuartal III 2018. Hal ini tercermin dari hasil saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru yang meningkat, dari 90,3 persen pada kuartal II 2018 menjadi 97,6 persen pada kuartal III 2018.

Tingginya optimisme responden terhadap permintaan kredit baru terutama didorong oleh prediksi menguatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2018. Adapun prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru kuartal III 2018 adalah kredit modal kerja, kemudian kredit investasi, dan kredit konsumsi.

Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit pemilikan rumah atau apartemen merupakan prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Promo Terbaru di Bareksa

Kendati demikian, perbankan masih berhati-hati dalam kebijakan penyaluran kredit pada kuartal III 2018. Hal ini tercermin dari lndeks Lending Standar kuartal III 2018 sebesar 13,9, lebih tinggi dibandingkan 6,6 pada kuartal sebelumnya.

Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan pada penyaluran kredit investasi dan kredit modal kerja, sedangkan khusus penyaluran kredit kepemilikan rumah dan apartemen diperkirakan semakin longgar.

Kebijakan relaksasi loan to value (LTV) yang akan berlaku pada 1 Agustus 2018 ditengarai mendorong responden untuk melakukan pelonggaran dalam penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR)/ kredit kepemilikan apartemen (KPA) pada kuartal III 2018.

Pada kuartal III 2018, kebijakan penyaluran kredit yang akan diperketat oleh responden terutama suku bunga kredit dan plafon kredit, terindikasi dari kenaikan indeks kebijakan suku bunga kredit dari 3 menjadi 11,3 dan indeks plafon kredit dari 2,1 menjadi 8,6.

Di sisi lain, responden juga akan memperlonggar perjanjian kredit, agunan, dan persyaratan administrasi pada penyaluran kredit.

Pertumbuhan DPK

Adapun pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) diperkirakan sedikit melambat pada kuartal III 2018. Hal ini tercermin dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 88,3 persen, lebih rendah dibandingkan 89,2 persen pada kuart II 2018.

Melambatnya pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada deposito dan giro, sedangkan pertumbuhan tabungan diperkirakan menguat. Perkiraan terjadinya penurunan deposito pada kuartal III 2018 diperkirakan akan mendorong responden untuk meningkatkan pertumbuhan tabungan.

Sampai akhir tahun, responden tetap optimis pertumbuhan kredit 2018 menguat dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata responden memperkirakan kredit 2018 tumbuh sebesar 11,6 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan 11,7 persen (yoy) hasil survei triwulan sebelumnya.

Tingginya optimisme responden terutama didorong oleh perkiraan menguatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018, meskipun di sisi lain terdapat risiko kenaikan suku bunga kredit sampai dengan akhir 2018.

Pertumbuhan DPK tahun 2018 diperkirakan menguat dari tahun sebelumnya, tercermin dari SBT perkiraan penghimpunan DPK tahun 2018 yang sebesar 96,6 persen, lebih tinggi dari 90,3 persen pada tahun sebelumnya.

Perkiraan menguatnya pertumbuhan DPK tersebut terutama didorong oleh kenaikan suku bunga dana dan peningkatan pelayanan bank kepada nasabah.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Achmad Baiquni, menjelaskan pada tahun ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 13-15 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari perolehan pada semester I 2018, pertumbuhan kredit BNI mencapai 11,1 persen ke angka Rp 457,81 triliun.

”Memang biasanya kredit kami lebih tinggi di semester kedua,” papar dia seperti dikutip, Kamis (19/7/2018).

(K09/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua