Teknikal dan Fundamental Saham IMAS : Genjot Bisnis Logistik, Ini Prospeknya
Saham IMAS kemarin ditutup merosot tajam 12,14 persen di level Rp3.690 per saham
Saham IMAS kemarin ditutup merosot tajam 12,14 persen di level Rp3.690 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) pada perdagangan Kamis 28 Juni 2018, ditutup merosot tajam 12,14 persen dan berakhir di level Rp3.690 per saham. Saham IMAS ditransaksikan sebanyak 6.314 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp68,47 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top seller atau sebagai penjual terbanyak saham IMAS pada perdagangan kemarin antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai penjualan Rp10,4 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp9,33 miliar, dan Jasa Utama Capital Sekuritas (YB) Rp7,54 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi IMAS secara keseluruhan yaitu 15,19 persen, 13,63 persen, dan 11,01 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
IMAS Genjot Bisnis Logistik
Indomobil Sukses International yang merupakan emiten otomotif kini berfokus meningkatkan segmen bisnis logistik. Manajemen menilai kebutuhan kendaraan dan layanan logistik di Tanah Air masih sangat potensial.
Presiden Direktur Indomobil Sukses International, Jusak Kertowidjojo, mengungkapkan perseroan akan memaksimalkan lini logistik melalui optimalisasi cucu usaha perseroan di bidang logistik yang dibentuk sejak 2015.
“Beberapa tahun lalu kami membuat perusahaan baru yang sahamnya dimiliki IMJS [Indomobil Multi Jasa] yaitu anak usaha kami sebesar 70 persen, sedangkan sisanya dikuasai oleh perusahaan asal Jepang. Perusahaan ini [cucu usaha Indomobil] bergerak sangat cepat,” ungkap Jusak di Jakarta, Kamis (28/6) seperti dilansir dari Bisnis.com.
Jusak menyampaikan pada tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal Rp2 triliun, di mana 90 persennya akan digunakan untuk kebutuhan bisnis logistik tersebut. Belanja modal tersebut akan digunakan untuk belanja infrstruktur perusahaan
Dari belanja modal Rp2 triliun itu, perseron telah merealisasikan Rp601 milar selama kuartal I 2018, di mana Rp513 miliar atau 85,35 persen di antaranya digunakan untuk belanja kendaraan.
Emiten dengan kode saham IMAS tersebut pada 2015 mendirikan perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan menggandeng perusahaan asal Jepang yaitu Seino Holdings Co. Ltd.
Cucu perusahaan yang dibentuk yaitu PT Seino Indomobil Logistics dan PT Seino Indomobil Logistics Services. Adapun, bisnis logistik masih berkontribusi kecil pada pendapatan Indomobil Sukses International.
Berdasarkan data perusahaan, kontributor pendapatan terbesar pada 2017 merupakan bisnis kendaraan bermotor yaitu 60 persen, disusul bisnis suku cadang 15 persen, jasa keuangan 10 persen, sewa kendaraan 7 persen, sisanya 8 persen disumbang bisnis lain..
Analisis Teknikal IMAS
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham IMAS pada perdagangan kemarin membentuk bearish candle dengan body yang cukup besar menggambarkan saham ini bergerak negatif hingga di tutup dua tick di atas level terendahnya.
Apabila dilihat secara trennya, saham IMAS terlihat mulai mengalami downtrend jangka pendek yang tercermin dari penurunan harga selama lima hari terakhir.
Adapun Volume transaksi pada perdagangan kemarin terlihat mengalami peningkatan signifikan menandakan adanya tekanan jual cukup besar pada saham ini.
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau masih bergerak turun mengindikasikan adanya sinyal penurunan cukup kuat dengan support terdekat berada di garis MA 20 di level Rp3.650 per saham.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.