Saham IMAS Kembali Meroket 20 Persen, Terdorong Kinerja yang Mulai Kinclong?
Kini IMAS berhasil membukukan laba Rp60 miliar dari sebelumnya rugi Rp165 miliar
Kini IMAS berhasil membukukan laba Rp60 miliar dari sebelumnya rugi Rp165 miliar
Bareksa.com - Harga saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) kembali melonjak pada perdagangan hari ini, Selasa, 5 Juni 2018, pukul 15.23. Saham IMAS meroket 20 persen ke level Rp4.020 dari sebelumnya Rp3.350.
Harga Saham IMAS Intraday
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Jika ditarik sejak 27 Februari 2018 hingga penutupan perdagangan kemarin, saham IMAS sudah melonjak hampir empat kali lipat dari sebelumnya hanya Rp840 per saham.
Apakah naiknya harga saham IMAS sesuai dengan kinerjanya saat ini?
Pergerakan Harga Saham IMAS Secara Year to Date
Sumber: Bareksa.com
Pada kuartal I 2018 kinerja IMAS langsung melonjak setelah mengurangi kepemilikan saham pada PT Nissan Motor Indonesia (NMI), agen pemegang merek (APM) dan pemanufaktur Nissan-Datsun di Indonesia
Perusahaan otomotif dan logistik milik Grup Salim itu membukukan kenaikan pendapatan 13,5 persen menjadi Rp4,2 triliun dari periode sama tahun lalu Rp3,7 triliun. Laba bersih mencapai Rp60,2 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp165 miliar.
Setelah kepemilikan saham Indomobil atas NMI hanya tersisa 20 persen, Indomobil tidak perlu lagi untuk memasukkan laba-rugi NMI ke laporan keuangan (konsolidasi). Alhasil, Indomobil mendapatkan bagian laba dari perusahaan asosiasi Rp36 miliar dari sebelumnya rugi Rp141 miliar.
Sebelumnya, Indomobil tak sanggup lagi berpartisipasi dalam penyertaan modal NMI tahun ini. Akibatnya, kepemilikan saham Indomobil di NMI turun. Sebaliknya, Nissan Motor Company (NMC) selaku prinsipal makin berkuasa di NMI karena terlibat penyertaan modal 2018.
Dari pos PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), APM Hino, menyumbang keuntungan Rp28,6 miliar, PT Hino Finance Indonesia Rp5 miliar, dan PT Shinhan Indo Finance Rp4,5 miliar. Tak ada lagi sumbangan laba atau rugi dari NMI dan PT Nissan Motor Distributor Indonesia.
Pendapatan dan Laba IMAS
Sumber: Bareksa.com
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.