Sambut Tahun Politik, Begini Analisis Teknikal Fundamental Saham GGRM
Saham GGRM pada perdagangan Senin, 25 Juni 2018 ditutup melonjak 7,85 persen ke Rp71.750
Saham GGRM pada perdagangan Senin, 25 Juni 2018 ditutup melonjak 7,85 persen ke Rp71.750
Bareksa.com - Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) pada perdagangan Senin, 25 Juni 2018 ditutup melonjak 7,85 persen dengan berakhir di level Rp71.750 per saham. Saham GGRM bergerak cukup atraktif pada perdagangan kemarin dengan frekuensi perdagangan mencapai 14.636 kali. Adapun total nilai transaksi perdagangannya sebesar Rp102,38 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham GGRM pada perdagangan kemarin antara lain Deutsche Sekuritas (DB) dengan nilai pembelian Rp41,18 miliar, kemudian Mandiri Sekuritas (CC) Rp16,82 miliar, dan CGS-CIMB Sekuritas (YU) Rp6,49 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi GGRM secara keseluruhan yaitu sebesar 40,22 persen, 16,43 persen, dan 6,34 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Mendulang Rezeki dari Tahun Politik
Berbagai kampanye antirokok dan kenaikan cukai rokok masih belum menggoyahkan Gudang Garam. Emiten berkode GGRM ini justru sukses mencetak kinerja gemilang sepanjang kuartal satu lalu.
Di periode tiga bulan tersebut, GGRM sukses mencetak pendapatan Rp21,98 triliun, naik 10,07 persen dibandingkan pendapatan periode sama tahun sebelumnya. Cuma memang, laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik tipis, yakni 0,13 persen, menjadi sebesar Rp1,89 triliun.
Penjualan sigaret kretek mesin (SKM) memberi kontribusi paling besar. Penjualan rokok jenis ini mencapai Rp19,76 triliun, naik 10,10 persen dari tahun sebelumnya. Kontribusinya pada total penjualan GGRM mencapai 89,90 persen.
Ada beberapa faktor yang berpotensi menjadi sentimen positif bagi kinerja GGRM ke depan.
- Sentimen tahun politik yang berpotensi menyebabkan permintaan rokok meningkat menjelang dan sesudah pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden. Hal tersebut berpotensi akan meningkatkan produksi rokok GGRM serta menambah market share Perseroan.
- Daya beli relatif stabil yang tercermin dari permintaan rokok di dalam negeri yang diyakini masih besar. Menurut riset Southeast Asia Tobacco Control Alliance, permintaan rokok di Indonesia masih akan tumbuh rata-rata 2,5 persen per tahun di periode 2016-2020. Karena itu, meski saat ini banyak kampanye antirokok, permintaan rokok diperkirakan tidak akan terganggu.
- Kebijakan pemerintah dalam mendorong peningkatan daya beli. Pertumbuhan belanja konsumen tahun ini akan menjadi katalis positif bagi sektor rokok. Pemerintah juga dinilai mendukung peningkatan daya beli, khususnya di segmen menengah bawah.
Analisis Teknikal GGRM
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle GGRM pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar.
Volume perdagangan terlihat mengalami peningkatan cukup signifikan menandakan kenaikan saham GGRM didasari adanya aksi pembelian yang besar dilakukan oleh pelaku pesar. Selain itu, posisi harga saham GGRM saat ini juga tergolong masih dalam area bottom-nya yang menjadikan risiko penurunan saham ini relatif kecil.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) juga terpantau mulai bergerak naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang mulai kuat dengan target terdekat di level psikologis Rp72.000, sebelum akhirnya pada target berikutnya di level Rp78.900. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.