BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Fundamental dan Teknikal Saham WSKT : Menguat Tipis dalam Tren Bullish?

Bareksa07 Juni 2018
Tags:
Fundamental dan Teknikal Saham WSKT : Menguat Tipis dalam Tren Bullish?
Pekerja meratakan permukaan jalan beton di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauhuni-Terbanggi Besar di Desa Sabah Balau Lampung Selatan. Pembangunan jalan tol itu dilakukan oleh Konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, serta PT Adhi Karya Tbk

WSKT pada perdagangan Rabu,6 Juni tercatat menguat tipis 0,41 persen di level Rp 2.410 per saham

Bareksa.com - Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada perdagangan Rabu,6 Juni 2018 tercatat menguat tipis 0,41 persen di level Rp 2.410 per saham.

Saham WSKT ditransaksikan sebanyak 3.026 kali dengan volume perdagangan 289,15 ribu lot. Adapun total nilai transaksi Rp69,69 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham WSKT pada perdagangan kemarin antara lain Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp17,99 miliar, kemudian Danareksa Sekuritas (OD) Rp17,19 miliar, dan Semesta Indovest Sekuritas (MG) Rp3,97 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Ketiganya masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi WSKT secara keseluruhan yaitu 25,81 persen, 24,67 persen, dan 5,7 persen.

Analisis Fundamental WSKT

Secara fundamental, emiten konstruksi pelat merah ini membukukan kinerja sangat positif sepanjang kuartal pertama 2018 dengan mampu mengantongi laba bersih Rp1,52 triliun. Pencapaian tersebut meroket 313,44 persen dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah Rp367,71 miliar.

Adapun kenaikan laba bersih terjadi seiring dengan kenaikan pendapatan. Pada periode kuartal I 2018, WSKT membukukan pendapatan Rp12,39 triliun, naik 68,55 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,35 triliun.

Sedangkan, beban pokok pendapatan meningkat 53,93 persen menjadi Rp9,6 triliun pada akhir Maret 2018. Meski beban naik, perusahaan masih mencatatkan peningkatan laba bruto pada pertama 2018 sebesar 150,44 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,79 triliun.

Berencana Terbitkan Obligasi

WSKT berencana untuk menerbikan obligasi Rp3,5 triliun pada semester kedua tahun ini melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) II. Dana tersebut akan digunakan untuk refinancing pinjaman jangka pendek perusahaan.

Direktur Keuangan Waskita Karya Harris Gunawan mengatakan penerbitan obligasi ini dilakukan untuk membiayai investasi jangka panjang, seperti pembangunan tol, dengan pembiayaan jangka panjang pula.

Dia menyebutkan rencananya surat utang ini akan memiliki tenor 5 - 7 tahun. Untuk waktu pasti mengenai penerbitannya perusahaan akan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini mengingat BUMN karya ini mengincar kupon di kisaran 8 - 9 persen dengan rating A- yang saat ini dimilikinya.

Selain penerbitan obligasi, perusahaan juga baru saja memperoleh pinjaman dari Bank Syariah Mandiri Rp2 triliun. Dana ini juga masih akan digunakan untuk kebutuhan pembiayaan proyeknya.

Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp28 triliun. Dia menilai kebutuhan dana tersebut akan bisa ditutupi perusahaan jika memperoleh pembayaran dari pemerintah di akhir tahun ini.

Analisis Teknikal WSKT

Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham WSKT pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top dengan body yang kecil menggambarkan saham ini bergerak dalam rentang yang terbatas.

Namun apabila diperhatikan trennya, dalam jangka pendek WSKT terlihat sudah bergerak uptrend yang ditandai dengan posisi MA 5 yang berada di atas MA 20.

Apabila diperhatikan, pergerakan WSKT secara perlahan mulai merangkak naik dalam beberapa hari terakhir pasca turun hingga menyentuh area support di sekitar level Rp1.875.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terus bergerak positif dan masih cukup jauh dari area jenuh beli mengindikasikan sinyal kenaikan yang masih relatif kuat dengan target terdekat berada di resisten terdekat pada level Rp2.510 per saham.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua