Sambut Lebaran, Begini Potensi Kinerja Emiten Ritel
ERAA, MPPA, AMRT dan RALS memiliki potensi yang bervariasi menyambut Hari Raya Lebaran
ERAA, MPPA, AMRT dan RALS memiliki potensi yang bervariasi menyambut Hari Raya Lebaran
Bareksa.com – Sejumlah perusahaan diperkirakan bisa membukukan kinerja positif menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Meskipun rata-rata penjualan ritel saat Ramadan lebih tinggi dari bulan lainnya, investor tetap perlu lebih cermat memilih saham yang perusahaannya diuntungkan dengan momen ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya menjelaskan, kinerja sektor konsumer dan ritel tahun ini sedang tidak terlalu bagus. Hal itu terefleksi dari hasil kinerja keuangan sektor konsumer kuartal I-2018.
“Meskipun demikian, penjualan lebaran biasanya lebih baik dari bulan-bulan yang lain,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Karena sektor ritel sedang lesu, dia menyarankan investor selektif melihat saham-saham yang potensial saat Idul Fitri. Salah satu emiten saham yang menurut dia masih prospektif kinerjanya menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
Menurut dia, persaingan pada bisnis telepon genggam (handphone) sudah berkurang saat ini. Sebelumnya persaingan di industri handphone kerap berasal dari pasar gelap, tetapi penyelundupan itu sudah jauh membaik.
Selain itu, Erajaya juga menjual handphone merk Xiaomi, yang diminati masyarakat karena harganya lebih terjangkau. Peritel ponsel ini pun telah menikmati peningkatan penjualan tiga kali lipat sepanjang kuartal pertama tahun ini. (Lihat Naik 138 Persen Sejak 2018, Ini Analisis Teknikal dan Fundamental Saham ERAA)
Selanjutnya, emiten yang berpotensi membukukan kinerja positif dibanding perusahaan lain saat menjelang Idul Fitri adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Dia memandang bahwa masyarakat masih lebih menyukai berbelanja di minimarket dibandingkan dengan berbelanja di gerai-gerai besar seperti gerai Hypermart milik PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Christine berpendapat bahwa ritel-ritel besar masih kurang prospektif.
Emiten afiliasi Grup Lippo ini membukukan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun sepanjang kuartal I-2018, lebih rendah dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp3,1 triliun. Perolehan tersebut membuat Matahari Putra Prima mengalami penurunan pendapatan kuartal I sejak 2015.
Grafik Perbandingan Kinerja Kuartal I 2015-2018 Emiten Ritel
Sumber: Laporan Keuangan, diolah Bareksa.com
Kemudian, perusahaan yang berpotensi kinerjanya prospektif menjelang lebaran adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Perusahaan ritel tersebut memang terkenal spesialis lebaran.
Penjualan Ramayana pada bulan-bulan lainnya berbanding jauh dengan penjualan perusahaan tersebut saat hari raya Idul Fitri. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.