Saham WSKT Terus Menguat, Bagaimana Valuasinya?
Saham emiten konstruksi milik negara ini pada Selasa, 22 Mei 2018 menguat 3,30 persen ke Rp2.190
Saham emiten konstruksi milik negara ini pada Selasa, 22 Mei 2018 menguat 3,30 persen ke Rp2.190
Bareksa.com - Harga saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) pada perdagangan Selasa, 22 Mei 2018 tercatat menguat 3,30 persen dengan ditutup di Rp2.190 per saham.
Saham WSKT bergerak cukup atraktif pada perdagangan kemarin dengan ditransaksikan sebanyak 4.604 kali dengan volume perdagangan sebesar 519.970 lot. Adapun total nilai transaksi mencapai Rp113,77 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang paling banyak memborong saham WSKT pada perdagangan kemarin antara lain CIMB Sekuritas (YU) dengan nilai pembelian Rp19,97 miliar, kemudian Morgan Stanley Sekuritas (MS) Rp11,37 miliar, dan Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) Rp10,02 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Ketiganya masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi WSKT secara keseluruhan yaitu 17,55 persen, 9,99 persen, dan 8,81 persen.
Analisis Fundamental WSKT
Secara fundamental, emiten konstruksi pelat merah ini membukukan kinerja cukup solid dengan mampu mengantongi laba bersih kuartal pertama 2018 sebesar Rp1,52 triliun. Pencapaian tersebut meroket 313,44 persen dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah Rp367,71 miliar.
Adapun kenaikan laba bersih terjadi seiring dengan kenaikan pendapatan. Pada periode kuartal I-2018, Waskita membukukan pendapatan sebesar Rp12,39 triliun, naik 68,55 persen dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,35 triliun.
Sedangkan, beban pokok pendapatan meningkat 53,93 persen menjadi Rp9,60 triliun pada akhir Maret 2018. Meski beban naik, perusahaan masih mencatatkan peningkatan laba bruto pada pertama 2018 sebesar 150,44 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,79 triliun.
Pendapatan Waskita Karya selama kuartal pertama tahun ini dikontribusi dari jasa konstruksi sebesar Rp11,95 triliun, penjualan precast Rp302,25 miliar, pendapatan jalan tol Rp81,78 miliar, pendapatan hotel Rp33,60 miliar, pendapatan energi Rp16,55 miliar, pendapatan properti Rp8,98 miliar, dan sewa gedung dan peralatan Rp2,53 miliar.
Hingga akhir kuartal pertama 2018, WSKT mencatatkan aset sebesar Rp111,17 triliun. Aset tersebut terdiri dari aset lancar sebesar Rp59,64 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp51,53 triliun. Aset sampai kuartal pertama 2018 ini meningkat signifikan dibandingkan dengan aset per Desember 2017 sebesar Rp97,89 triliun.
Sedangkan total liabilitas WSKT sebesar Rp 86,68 triliun per akhir Maret 2018, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp51,21 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp35,47 triliun. Liabilitas kuartal pertama juga naik dibandingkan akhir 2017 sebesar Rp75,14 triliun.
Sampai akhir kuartal pertama 2018, WSKT mencatatkan nilai ekuitas sebesar Rp24,49 triliun. Sedangkan kas dan setara kas tercatat sebesar Rp7,25 triliun. Kas dan setara kas ini meningkat apabila dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yakni Rp6,09 triliun.
Harga Murah
Kemudian bila dilihat harganya saat ini di level Rp2.190, WSKT memiliki Price Earning Ratio (PER) pada angka 4,89 kali yang terbilang sangat murah dibandingkan para kompetitornya yang memiliki PER jauh di atas WSKT seperti PTPP (24,16 kali), ADHI (23,48 kali), dan WIKA (21,12 kali).
Sekedar informasi, PER adalah suatu metode valuasi sederhana yang paling umum digunakan untuk menilai harga suatu saham apakah tergolong mahal atau murah. PER yang semakin kecil, menandakan harga saham yang semakin murah, begitupun sebaliknya.
Perhitungan PER dilakukan dengan cara membagi harga saham saat ini (current price of the stock) dengan keuntungan tahunan per saham (annual earnings per share-EPS). Hasil ini mengindikasikan berapa besar investor bersedia membayar setiap rupiah atas pendapatan perusahaan tersebut.
Analisis Teknikal WSKT
Secara teknikal, candle WSKT pada perdagangan Jumat kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif dengan berakhir lima tick di bawah level tertingginya.
Volume yang mengalami peningkatan menandakan adanya aksi akumulasi beli pada saham ini dengan didukung net foreign buy meskipun belum terlalu besar senilai Rp3,25 miliar. Apabila diperhatikan, pergerakan WSKT secara perlahan mulai merangkak naik dalam beberapa hari terakhir pasca turun sejak akhir Februari lalu.
Adapun terbentuknya dua higher high dan dua higher low mengindikasikan adanya potensi uptrend pada saham ini, kemudian didukung dengan garis MA 5 yang akan terjadi golden cross dengan MA 60 memberikan sinyal kenaikan yang semakin kuat. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.