BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Sepanjang 2017 Saham WSKT Anjlok 27,65 Persen, BUMN Konstruksi Lain juga Ambrol

Bareksa14 September 2017
Tags:
Sepanjang 2017 Saham WSKT Anjlok 27,65 Persen, BUMN Konstruksi Lain juga Ambrol
Foto udara pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi tampak dari kawasan Deli Serdang, Sumatra Utara. Pembangunan jalan tol sepanjang 61,80 km tersebut dilakukan oleh konsorsium BUMN yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Hutama Karya (Persero). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Saatnya mengoleksi saham WSKT karena kinerja perusahaan bagus namun harga saham tergolong murah

Bareksa.com - Penurunan tajam yang terjadi pada saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada perdagangan Selasa lalu sempat membuat panik para investor. Sebab cukup jarang saham perusahaan sekelas WSKT bisa turun hingga 11 persen hanya dalam waktu sehari. Hal tersebut disebabkan isu mengenai tertundanya rencana divestasi ruas tol Perseroan yang ditargetkan dapat terlaksana pada September ini.

Alhasil kinerja saham WSKT sejak awal tahun ini hingga penutupan perdagangan sesi 1 Rabu, 13 September 2017 kemarin semakin memburuk, secara year to date saham WSKT tercatat anjlok 27,65 persen.

Meski begitu penurunan WSKT ternyata tidak sendirian. Sebab saham-saham BUMN konstruksi juga mengalami kondisi serupa. Sepanjang 2017, saham BUMN konstruksi yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah longsor 20,13 persen , PT PP (Persero) Tbk (PTPP) ambrol 33,86 persen, serta PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) juga turun 3,85 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Penurunan yang cukup dalam pada saham BUMN konstruksi mungkin karena selama 3 tahun terakhir saham-saham itu sudah naik cukup tinggi akibat sentimen positif gencarnya pembangunan infrastruktur pemerintah. Sehingga pada tahun ini pergerakannya cenderung terkoreksi.

Padahal jika mengacu dengan kinerja yang ditunjukkan Waskita Karya masih menunjukkan pertumbuhan luar biasa. Tercatat pada semester 1 2017 Waskita berhasil membukukan pendapatan Rp 15,55 triliun atau melonjak 92,45 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 8 triliun.

Tidak berbeda laba bersihnya juga melambung hingga lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 1,28 triliun tahun ini dari Rp 582,23 miliar tahun lalu.

Perbandingan PER Saham BUMN Konstruksi
Illustration
Sumber : RTI

Selain itu, dari sisi rasio harga saham terhadap laba bersih per saham (price earning ratio/PER) perusahaan juga telah menunjukkan angka yang menarik. Di harga Rp 1.890 pada Selasa lalu membuat saham WSKT diperdagangkan hanya dengan PER sekitar 10,8x.

Sedangkan PER dari rata-rata 4 BUMN konstruksi sekitar 15,07x. Artinya saat ini WSKT diperdagangkan dibawah PER rata-rata perusahaan sejenisnya. Kondisi itu menandakan bahwa harga WSKT saat ini sudah tergolong murah.

Sekedar informasi, PER adalah rasio yang cukup umum dipakai di kalangan analis sebagai alat ukur untuk menilai suatu saham tergolong mahal atau murah, serta juga dapat digunakan untuk menentukan harga wajar suatu saham.

Secara definisi, PER berarti membandingkan harga suatu saham dengan laba bersih per saham. Semakin tinggi PER suatu saham maka menandakan saham tersebut semakin mahal, begitupun sebaliknya.

Harga Wajar Saham WSKT

Lantas di harga berapa sewajarnya harga saham WSKT?

Dengan proyeksi laba per lembar saham Tahun 2017 sebesar Rp 189 dikalikan dengan rata-rata PER dari industri sejenis sebesar 15,07x maka setidaknya harga wajar WSKT untuk akhir 2017 di angka Rp 2.850.

Namun, hal tersebut hanya salah satu dari metode valuasi yang sederhana. Masih banyak faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan agar saham WSKT dapat mencapai nilai wajar yang sesungguhnya.

Dengan PER yang masih dibawah rata-rata industrinya dapat dijadikan kesempatan bagi kita untuk mempertimbangkan untuk membeli saham ini. Sebab prospek industri konstruksi ke depan masih sangat potensial untuk menawarkan pertumbuhan kinerja yang tinggi mengingat pemerintah masih akan menggenjot pembangunan infrastruktur.

Turun tajamnya saham perusahaan sekelas WSKT dapat menjadi peluang untuk kita terus mencicil secara rutin dengan menabung saham ini.

Karena investor sukses seperti Warren Buffet pernah berkata “Be Fearful When Others Greedy and Be Greedy When Others Fearful” , yang mengandung maksud ketika orang lain terlalu takut atau panik hingga menjual saham berkualitas bagus dengan harga yang tidak masuk akal, di situlah menjadi kesempatan kita untuk membeli saham tersebut.

Bukankah suatu barang berkualitas yang didiskon akan terlihat lebih menarik?

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua