Laba BTN di Kuartal I 2018 Capai Rp684 Miliar, Melonjak 15,13 Persen
Pencapaian itu sejalan dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang naik di atas rata-rata industri perbankan
Pencapaian itu sejalan dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang naik di atas rata-rata industri perbankan
Bareksa.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatat laba bersih naik 15,13 persen yoy dari Rp594 miliar pada akhir Maret 2017 menjadi Rp684 miliar di periode yang sama tahun ini. Perolehan laba sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bunga yang naik 15,71 persen sementara beban bunga tumbuh lebih rendah di level 15,32 persen.
Secara bisnis emiten bersandi saham BBTN bisa dilihat dari penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Hingga Maret, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit 19,34 persen atau naik dari Rp169,68 triliun pada triwulan I 2017 menjadi Rp202,5 triliun pada kuartal I 2018.
Dari portofolio kredit BTN, kredit perumahan yang menempati porsi 91,09 persen dari total kredit. Per triwulan I 2018, kredit perumahan BTN tercatat naik 20,32 persen yoy dari Rp153,31 triliun menjadi Rp184,46 triliun. Sementara, kredit non-perumahan naik 10,17 persen yoy dari Rp16,37 triliun menjadi Rp18,03 triliun pada akhir Maret 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Utama BTN Maryono, memproyeksikan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun nanti akan melaju sesuai target. Penopangnya yakni penjualan hunian yang terus bertumbuh akibat permintaan yang masih tinggi.
“Belum lagi, lanjutnya, BTN terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah yang akan meningkatkan peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan,” kata Maryono dalam keterangannya, Kamis, 19 April 2018.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut juga turut menunjang kenaikan aset perseroan sebesar 20,73 persen yoy dari Rp214,31 triliun pada triwulan I 2017 menjadi Rp258,73 triliun di periode yang sama tahun berikutnya.
Di sisi lain, DPK BTN naik 23,54 persen secara tahunan dari Rp157,41 triliun pada triwulan I 2017 menjadi Rp194,48 triliun per triwulan I 2018. Kenaikan DPK tersebut kian menguatkan optimisme perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sesuai target pada akhir tahun nanti.
Maryono meyakini perseroan akan mampu mencapai target pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut disumbang amunisi DPK yang terus mencatatkan kenaikan positif.
“Dana pihak ketiga BTN yang naik 23,54 persen tersebut cukup kuat untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit. Kami meyakini kredit pada akhir tahun nanti akan tumbuh lebih dari 20 persen,” jelas Maryono.
Kenaikan simpanan BTN tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2018 menunjukkan DPK industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,4 persen yoy.
Adapun, pertumbuhan terbesar simpanan BTN tersebut bersumber dari kenaikan tabungan yang tumbuh 43,35 persen yoy dari Rp30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp44,06 triliun di periode yang sama tahun ini.
Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing 22,55 persen yoy menjadi Rp51,14 triliun dan 16,87 persen yoy menjadi Rp99,28 triliun per 31 Maret 2018.
Syariah Tetap Melaju Positif
Menurut Maryono, sejalan dengan kinerja positif BTN, Unit Usaha Syariah (UUS) perseroan pun kembali mencatatkan penyaluran positif. Hingga 31 Maret 2018, UUS BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp18,8 triliun atau naik 26,94 persen yoy dari Rp14, 81 triliun. Kualitas non-performing financings (NPF) juga masih terjaga di level 1,02 persen per Maret 2018.
Di samping itu, DPK yang dihimpun BTN Syariah juga meningkat 28,82 persen yoy dari Rp14,53 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp18,72 triliun di periode yang sama tahun berikutnya.
Pertumbuhan pembiayaan juga turut mengerek naik aset UUS BTN menjadi Rp23,31 triliun per triwulan I 2018 atau naik 31,03 persen yoy dari Rp17,79 triliun di triwulan l 2017.
Kinerja penyaluran pembiayaan tersebut pun turut menyumbang laba bersih UUS BTN tumbuh 24,02 persen yoy dari Rp93,79 miliar menjadi Rp116,32 miliar pada Maret 2018. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.