Kembali Sentuh Batas Atas, Akankah Saham HELI Ikuti Pola LCKM dan BOSS?
Seperti LCKM dan BOSS, saham HELI terus menguat dalam enam hari pertama perdagangan sejak IPO
Seperti LCKM dan BOSS, saham HELI terus menguat dalam enam hari pertama perdagangan sejak IPO
Bareksa.com – Memasuki hari keenam sejak listing perdananya di Bursa Efek Indonesia, saham PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) melanjutkan penguatannya. Yang menarik, saham HELI dalam enam hari perdagangan sampai hari ini (Rabu, 4 April 2018) selalu menyentuh batas atas kenaikan hingga terkena penolakan otomatis alias auto rejection.
Pada hari ini misalnya, kenaikan harga saham HELI mencapai 24,49 persen menjadi Rp610 dari penutupan hari sebelumnya Rp490.
Jaya Trishindo pertama kali mulai diperdagangkan pada 27 Maret 2018. Dalam penawaran perdananya (initial public offering/IPO), perseroan melepas 250 juta saham dengan harga penawaran Rp110. Bersamaan dengan itu, perseroan juga merilis 125 juta waran seri I.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan pencapaian hingga hari ini, maka harga saham HELI sudah naik 454,54 persen atau lebih dari lima kali lipat dari harga saham perdana. Akan tetapi peningkatan ini tidak sesuai dengan volume perdagangannya.
Pada hari pertama perdagangan di Bursa, saham HELI bisa naik 70 persen hanya dengan transaksi sebanyak 3 lot atau 300 lembar saham saja. Dan berdasarkan data perdagangan yang diolah Bareksa, rata-rata volume transaksi harian saham ini hanya sekitar 889,8 lot.
Adapun pada hari ini, saham HELI menyentuh batas atas auto rejection hanya dengan 4.443 lot senilai Rp271 juta saja.
Melihat fenomena ini, terdapat kemiripan dengan dua saham yang lebih dulu mencatatkan sahamnya pada tahun ini. Dua saham itu adalah PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM) dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS).
Menurut pantauan Bareksa, pola gerak saham HELI hampir serupa dengan LCKM dan BOSS. Pasalnya, saham LCKM dan BOSS juga terus menguat dalam enam hari pertama setelah IPO.
Lihat saja saham LCKM yang dalam enam hari pertama naik 284,61 persen menjadi Rp800 dari harga IPO Rp208. Begitu juga saham BOSS yang naik 337,5 persen menjadi Rp1.750 dari harga IPO Rp400. (Baca juga Harga Saham 4 Emiten Baru 2018 Menguat, Tapi Bagaimana Volume Transaksinya?)
Pola Gerak Saham LCKM dan BOSS Sejak IPO Hingga 3 April 2018
Sumber: Bareksa.com
Namun memasuki perdagangan hari ketujuh, baik saham LCKM maupun BOSS mulai bergerak turun. LCKM misalnya langsung menyentuh batas bawah penurunan harga secara harian atau turun 25 persen menjadi Rp600. Sementara saham BOSS turun 5,14 persen menjadi Rp1.660.
Yang jadi pertanyaan, apakah hal serupa akan terjadi pada saham HELI saat memasuki tujuh hari pertama perdagangannya? (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.