Empat Bank BUMN Akan Bagi Dividen, Mana yang Terbesar untuk Investor?
Dividend yield digunakan untuk menghitung keuntungan dividen bagi pemegang saham dibandingkan dengan harga sahamnya
Dividend yield digunakan untuk menghitung keuntungan dividen bagi pemegang saham dibandingkan dengan harga sahamnya
Bareksa.com - Perusahaan-perusahaan di sektor perbankan, khususnya bank-bank besar milik pemerintah (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sudah merilis kinerja mereka sepanjang 2017 lalu. Bank-bank besar BUMN tersebut mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang naik cukup signifikan pada tahun 2017 lalu dan masing-masing berniat untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
Empat bank BUMN yang tercatat di Bursa, yakni PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk (BBTN) dan PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) sudah melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada minggu lalu, dan masing-masing bank sudah menyetujui untuk membagikan dividen.
Sebagai informasi, Bank BNI mencatatkan laba bersih yang tumbuh sebesar 21 persen menjadi Rp13,6 triliun, Bank BRI mencatatkan laba bersih tumbuh 11 persen menjadi Rp29 triliun, Bank BTN mencatatkan laba bersih tumbuh 16 persen menjadi Rp3,0 triliun dan Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 50 persen menjadi Rp20,6 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Bagaimana dengan besarnya tingkat keuntungan yang dibagikan masing-masing bank BUMN tersebut kepada pemegang sahamnya dilihat dari harga sahamnya atau yang tercermin dari besarnya dividend yield ? Berikut penjelasannya.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
RUPS BNI sendiri sudah menyetujui untuk membagikan dividen dengan dividen payout ratio (DPR) sebesar 35 persen dari laba bersih 2017 atau senilai Rp4,77 triliun. Diperoleh dividen per share (DPS) BBNI sebesar Rp255 per lembar saham. Sementara itu, dapat dikalkulasi untuk dividen yield BBNI dengan cara membandingkan dividen per share dengan asumsi harga pasar BBNI pada penutupan Jumat (23 Maret 2018) yang sebesar Rp8725, maka didapatlah dividend yield BBNI sebesar 2,92 persen.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
RUPS BRI menyetujui untuk membagikan dividen dengan DPR sebesar 45 persen dari laba bersih 2017 atau senilai Rp13,04 triliun. Diperoleh DPS BBRI sebesar Rp106 per lembar saham. Sementara itu, dengan DPS sebesar Rp106 per lembar saham dan harga pasar BBRI pada penutupan Jumat (23 Maret 2018) sebesar Rp3.600, maka diperoleh dividend yield BBRI sebesar 2,94 persen.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
RUPS Bank Mandiri menyetujui untuk membagikan dividen dengan DPR sebesar 45 persen atau senilai Rp9,2 triliun. Diperoleh DPS BMRI sebesar Rp199 per lembar saham. Dengan harga pasar BMRI pada penutupan Jumat (23 Maret 2018) sebesar Rp8.050, maka diperoleh dividend yield BMRI sebesar 2,47 persen.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
RUPS BTN menyetujui untuk membagikan dividen dengan DPR sebesar 20 persen atau senilai Rp606 miliar. Diperoleh DPS BBTN sebesar Rp57,2 per lembar saham. Dengan harga pasar BBTN pada penutupan Jumat (23 Maret 2018) sebesar Rp3.750, maka diperoleh dividend yield BBTN sebesar 1,52 persen.
Tabel Perbandingan Dividend Yield
Dari tabel tersebut dapat kita lihat BRI adalah bank yang membagi dividen paling besar relatif terhadap harga sahamnya. Hal itu tercermin dari dividend yield BBRI sebesar 2,94 persen. Selain itu, dapat kita lihat pula BBRI juga memiliki rasio pembayaran dividen atau DPR yang memang lebih besar yaitu 45 persen dari laba bersih atau senilai Rp13,05 triliun. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.