BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Ditopang Recurring Income, Pakuwon Catat Laba 2017 Rp1,9 Triliun

Bareksa23 Maret 2018
Tags:
Ditopang Recurring Income, Pakuwon Catat Laba 2017 Rp1,9 Triliun
Gandaria City, salah satu mall yang dikelola Pakuwon Jati (Company Website)

Pakuwon Jati mencatat pertumbuhan laba bersih 12,1 persen sepanjang 2017 dibandingkan 2016

Bareksa.com - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) merilis kinerja keuangannya sepanjang 2017 lalu. Di tengah kegalauan sektor properti karena tren penurunan daya beli, Pakuwon tetap mampu membukukan kinerja bagus pada 2017. Kinerja PWON yang tumbuh didorong oleh pendapatan berulang (recurring income) pada 2017. Meskipun begitu, pergerakan harga saham PWON masih cenderung turun pada 2018.

Sepanjang 2017, perusahaan properti yang beroperasi di Jakarta dan Surabaya ini berhasil mencatatkan pendapatan tumbuh 18,1 persen menjadi Rp5,7 triliun dari Rp4,8 triliun pada 2016 lalu.

Sementara beban pokok pendapatan dari PWON juga ikut naik sebesar 12,7 persen menjadi Rp2,4 triliun pada 2017. Kenaikan beban pokok penjualan ini disebabkan karena beban langsung yang juga naik 17 persen menjadi Rp1,4 triliun. Namun, pada 2017 tetap saja PWON berhasil mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh sebesar 12,1 persen menjadi Rp1,9 triliun dari Rp1,7 triliun pada 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Kinerja keuangan PWON pada 2017 memang sangat terbantu dengan adanya pendapatan berulang (recurring income), seperti sewa ruangan dan jasa pemeliharaan, pendapatan hotel, dan pendapatan usaha lainnya. Pada 2017, pendapatan berulang ini sendiri berkontribusi sebesar 52 persen terhadap total pendapatan, dan selebihnya dari pendapatan pengembangan yang berkontribusi sebesar 48 persen.

Illustration

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2017, pendapatan PWON dari pendapatan berulang tumbuh sebesar 15,7 persen menjadi Rp2,9 triliun dari Rp2,6 triliun pada 2016. Sementara pendapatan pengembangan tumbuh sebesar 20,7 persen menjadi Rp2,8 triliun dari Rp2,3 triliun pada 2016 lalu.

Seperti diketahui, Pakuwon Jati lebih berfokus untuk pengembangan properti di wilayah Surabaya dan Jakarta, serta sebagian kecil di Singapura yang baru dikembangkan pada tahun 2017 lalu. Pendapatan properti di Jakarta berkontribusi sebesar 52 persen dan Surabaya sebesar 48 persen terhadap total pendapatan 2017.

Kinerja Pakuwon untuk jangka pendek diperkirakan akan terus didominasi oleh pendapatan berulang. Terlebih akan ada sentimen politik pilkada 2018 dan pilpres 2019 yang turut membayangi kinerja bisnis properti di tanah air.

Namun, dalam jangka panjang manajemen perusahaan menargetkan untuk menyeimbangkan antara pendapatan berulang dengan pendapatan pengembangan (development) menjadi 50/50.

Sementara itu, pergerakan harga saham PWON di BEI masih dalam tren penurunan sepanjang 2018, yaitu turun sebesar 11,7 persen hingga perdagangan hari ini ke level harga Rp605 per lembar saham. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua