BI : Bank Perlu Tawarkan Bunga Kompetitif agar Kredit Ekspansif
Ruang bagi bank untuk menyesuaikan lending rate sebenarnya masih terbuka lebar
Ruang bagi bank untuk menyesuaikan lending rate sebenarnya masih terbuka lebar
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) menilai perbankan perlu menawarkan suku bunga yang kompetitif apabila ingin meningkatkan ekspansi kredit. Pasalnya korporasi memiliki opsi lain, yakni dari pasar modal untuk bisa mendapatkan permodalan.
Gubernur BI, Agus D.W Martowardojo, menjelaskan ruang bagi bank untuk menyesuaikan lending rate sebenarnya masih terbuka lebar. Sebab suku bunga acuan BI sudah menurun lebih jauh dibandingkan suku bunga kredit perbankan.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski demikian, dari sisi ekspansi kredit dalam dua tahun terakhir ini masih berada di angka 7-8 persen. Sebab bank masih berhati-hati menyalurkan kredit karena khawatir dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
Akibatnya, di tengah konsolidasi perbankan tersebut, korporasi mulai melirik ke pasar modal. Hal ini dibuktikan pembiayaan melalui pasar modal yang mencapai Rp300 triliun.
”Dengan melihat hal ini, makanya kami menginginkan bank untuk menumbuhkan kredit dengan menawarkan fasilitas bunga yang kompetitif,” ujar Agus saat ditemui di Kompleks BI, Jumat, 9 Maret 2018.
Selain mendorong bank menurunkan suku bunga kredit, BI juga akan menggunakan kebijakan di makro prudensial untuk bisa mendorong ekspansi kredit.
“Kebijakan makro prudensial itu seperti rasio intermediasi makro prudensial dan penyangga likuiditas makro prudensial,” jelas Agus.
Hingga Januari 2018, kredit perbankan tercatat bertumbuh 7,4 persen secara tahunan (yoy), melambat dibandingkan Desember 2017 yang naik 8,24 persen.
Dari sisi penghimpunan dana, jumlah dana pihak ketiga (DPK) perbankan bertumbuh 8,36 persen yoy, atau melambat dari Desember 2017 yang sebesar 9,35 persen.
"Perang" Suku Bunga
Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto, sebelumnya menjelaskan, dari sisi kompetisi bank terlihat adanya persaingan antara bank BUKU III dan BUKU IV. Hal ini terutama terkait pemberian suku bunga kredit untuk sektor infrastruktur.
“Bank BUKU III terlihat ingin masuk ke pasar BUKU IV, terutama pembiayaan infrastruktur. Mereka menawarkan bunga kredit yang lebih rendah,” ujar dia.
Ke depan, adanya kompetisi bisa menarik suku bunga kredit untuk turun. Kendati, adanya masa penyesuaian dari suku bunga acuan terhadap suku bunga kredit yang menyebabkan penurunan suku bunga kredit lebih lambat.
Sementara itu, bank juga menghadapi persaingan dengan pasar modal. Sebab korporasi saat ini memiliki opsi lain untuk mendapatkan dana selain dari kredit. Hal ini sangat menguntungkan untuk korporasi yang memiliki rating baik.
“Seperti misalnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), mereka bisa mendapatkan opsi lain untuk mendapatkan dana di samping kredit,” kata dia.
Adapun kupon obligasi yang bisa diperoleh oleh korporasi-korporasi tersebut adalah sekitar 7 persen. Setelah ditambah biaya lainnya, kuponnya hanya bertambah 0,5 persen. Sementara suku bunga kredit yang diberikan bank masih berada di atas 8 persen.
“Perbankan harus menurunkan suku bunga kredit, karena kompetisi di luar sangat besar sekali,”ujar dia.
Sejauh ini, pertumbuhan pembiayaan dari pasar modal bertumbuh signifikan hingga 29,8 persen pada Desember 2017. Jumlah pembiayaan dari pasar modal mencapai 3 persen dari total kredit perbankan. (K09/AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.