BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : BCA Cetak Laba Rp23,3 Triliun, DOID Raih Kontrak Baru US$5,5 M

Bareksa09 Maret 2018
Tags:
Berita Hari Ini : BCA Cetak Laba Rp23,3 Triliun, DOID Raih Kontrak Baru US$5,5 M
Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, Jumat (9/2). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

MDLN bentuk usaha patungan, UNSP akan konversi utang, NISP restrukturisasi kredit macet Rp800 M, harga aluminium melemah

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 9 Maret 2018 :

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih 2017 mencapai Rp23,3 triliun. Angka ini melonjak 13,1 persen dari tahun sebelumnya Rp20,6 triliun.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan laba bersih naik didongkrak oleh pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya di 2017, yang mencapai Rp57 triliun. "Angka itu tumbuh 6 persen dari 2016 yang sebesar Rp53,8 triliun," ujarnya.

Pendapatan bunga bersih BCA pada 2017 naik 4,1 persen menjadi Rp 41,8 triliun dan pendapatan operasional lainnya tumbuh 11,5 persen jadi Rp15,1 triliun.Jahja menyatakan portofolio kredit tercatat naik 12,4 persen menjadi Rp 468 triliun.

Rasio kredit bermasalah BCA tercatat 1,5 persen pada akhir 2017. Rasio kredit terhadap pendanaan tercatat 78,2 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) 23,1 persen. Dana pihak ketiga (DPK) BCA di 2017 tercatat Rp581,1 triliun atau tumbuh 9,6 persen. Untuk dana murah berkontribusi 76,3 persen dari total DPK yakni sebesar Rp 443,7 triliun.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) telah meraih kontrak jasa pertambangan batu bara senilai US$5,5 miliar. Direktur Keuangan DOID, Eddy Poerwanto, menyampaikan perusahaan sudah memiliki kontrak on hand atau kontrak yang sudah ditandatangani senilai US$5,5 miliar.

"Kami harapkan ada beberapa tambahan kontrak baru. Karena harga batu bara lagi bagus,” tuturnya.

Selain itu, anak usaha DOID yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), juga telah menandatangani kontrak jasa baru. Nilai kontrak ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp7 triliun. Bukit Makmur menandatangani kontrak jasa pertambangan dengan PT Tanah Bumbu Resources, anak usaha Geo Energy Resources Limited.

PT Modernland Realty Tbk (MDLN)

Emiten properti PT Modernland Realty Tbk (MDLN) melalui salah satu anak perusahaannya menandatangani perjanjian pendirian perusahaan patungan dengan PT Waskita Karya Realty, anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, transaksi tersebut terjadi pada Rabu, 7 Maret 2018. Kedua pihak bukan merupakan pihak yang berafiliasi. Pendirian perusahaan patungan dilakukan dalam rangka pengembangan lahan 349 hektare di Bekasi, Jawa Barat, milik anak perusahaan.

Nantinya tanah tersebut akan dibeli dari anak perusahaan dengan total harga sebelum PPN sekitar Rp1,1 triliun.

Harga Aluminium

Harga aluminium yang melemah hampir 8 persen sepanjang tahun ini diperkirakan tidak akan melonjak setinggi pencapaian tahun lalu.

Harga aluminium pada 2017 tercatat tumbuh 34 persen, sebuah performa komoditas logam terbaik di London Metal Exchange (LME) didorong optimisme pemangkasan produksi Cina.

Harga aluminium berbalik menjadi yang paling melemah di antara komoditas logam industri lainnya seiring dengan banjirnya pasokan di pasar. Ketua Aluminium Corp. of China Ltd. Yu Dehui, menuturkan harga aluminium diprediksi tidak akan melonjak seperti yang terjadi pada tahun lalu.

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP)

Emiten perkebunan UNSP membuka peluang bagi kreditur untuk melakukan konversi utang menjadi saham perseroan.

Direktur & Investor Relations Bakrie Sumatera Plantations, Andi W. Setianto, mengatakan salah satu agenda dalam RUPSLB yang diselenggarakan Kamis kemarin ialah meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

Dalam aksi private placement itu, pembeli siaga ialah lima kreditur perseroan dengan jumlah total pinjaman yang akan dikonversi menjadi saham Rp338,43 miliar.

Kelima kreditur tersebut ialah Indo Alam Resources Pte. Ltd. (IAR) dengan utang yang akan dikonversi menjadi saham Rp130,95 miliar, PT Mateo Sagraha Atlantis (MSA) Rp67,08 miliar, PT Lingga Manik (LM) Rp12,07 miliar, Leonard Djalali (LD) Rp58,33 miliar, dan Loh Thim Fatt (LTF) Rp69,99 miliar.

Berdasarkan peraturan BEI, harga pelaksanaan merupakan rata-rata 25 hari sebelum iklan pemanggilan RUPSLB. Karena itu, harga pelaksanaan konversi utang menjadi saham UNSP ialah Rp182,6 per saham.

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

Bank OCBC NISP mencatat kredit yang direstrukturisasi sepanjang 2017 sebesar Rp 800 miliar. Sebagian besar berasal dari sektor pertambangan.

Rama P Kusumapura, Direktur Bank OCBC NISP menyatakan untuk hapus buku atau write off sepanjang 2017 senilai Rp 255 miliar.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,49%
Up3,72%
Up0,04%
Up4,75%
Up18,40%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,56%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,95%
Up16,60%
Up40,13%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,59%
Up3,20%
Up0,03%
Up6,16%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,73

Up0,53%
Up3,64%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147

Up0,31%
Up2,63%
Up0,03%
Up4,97%
Up14,27%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua