Berita Saham Hari Ini: Potensi Shutdown AS Tekan Pasar, Minyak Q3 Naik 30%, SKLT Stock Split 1:10
ANTM, BBCA, BBTN dan TPIA direkomendasi beli, IHSG dan rupiah menguat, LPS pertahankan TBP 4,25%, CPO, batu bara dan emas lemas
ANTM, BBCA, BBTN dan TPIA direkomendasi beli, IHSG dan rupiah menguat, LPS pertahankan TBP 4,25%, CPO, batu bara dan emas lemas
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dan Ciptadana Daily and Technical Updates oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia dipublikasi Senin (2/10/2023) :
Stocks Pick
ANTM : Menguji Level Support
Harga saham PT PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melemah 0,27% jadi Rp1.815 pada Jumat (29/9/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham ANTM melanjutkan pelemahan dengan bias teknikal bearish.
Saham ANTM membentuk pola marubozu candlestick dalam grafik harian, menunjukkan ada potensi pelemahan lanjutan. Saham ANTM punya support kuat di Rp1.770, sehingga direkomendasi beli saat melemah (BOW) di kisaran Rp1.770, dengan stop rugi Rp1.720 dan ambil untung di Rp1.815.
Promo Terbaru di Bareksa
Pergerakan Saham ANTM
Sumber : Ciptadana Sekuritas
BBCA : Menguji Level Support
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 0,56% jadi Rp8.825 pada Jumat (29/9/2023). Ciptadana Sekuritas menilai, saham BBCA melanjutkan pelemahan di level rendah atas dan rendah bawah, dengan bias bearish dan ada potensi pelemahan lanjutan.
Saham BBCA lanjutkan pelemahan untuk menguji support berikutnya di Rp8.700, jika mampu bertahan di Rp8.700, maka saham BBCA berpotensi rebound atau berbalik arah. Level resisten terdekat saham BBCA di Rp8.950 dan direkomendasi beli saat melemah (BOW) di Rp8.700.
Pergerakan Saham BBCA
Sumber : Ciptadana Sekuritas
BBTN : Potensi Rebound
Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melemah 0,41% jadi Rp1.220 pada Jumat (29/9/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, saham BBTN melanjutkan tren mendatar dengan bias teknikal netral.
Jika saham BBTN mampu menembus Rp1.230, maka berpotensi masuk momentum bullish. Saham BBTN direkomendasi spekulasi beli jika menembus Rp1.230 dengan stop rugi Rp1.200, ambil untung Rp1.250 dan Rp1.285.
Pergerakan Saham BBTN
Sumber : Ciptadana Sekuritas
TPIA : Menguji Level Support
Harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 1,17% jadi Rp2.530 pada Jumat (29/9/2023). Ciptadana Sekuritas melihat saham TPIA melanjutkan penurunan dan menyentuh level Rp2.550.
Saham TPIA membentuk pola bearish candlestick menandakan potensi penurunan, dengan support terdekat tampak di Rp2.470 (38,2% garis fibonacci). Saham TPIA direkomendasi beli saat melemah (BOW) di kisaran Rp2.470, ambil untung di Rp2.550.
Pergerakan Saham TPIA
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Wall Street
Indeks-indeks utama Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mayoritas turun pada Jumat (29/9/2023), tertekan potensi penutupan (shutdown) AS dan mengakhiri bulan yang sulit bagi saham. Dow Jones Industrial Average kehilangan 158,84 poin (0,47%) dan berakhir pada 33.507,50. Sedangkan S&P 500 turun 0,27% menjadi 4.288,05. Sementara itu, Nasdaq Composite naik 0,14% menjadi 13.219,32.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2 poin atau 0,03% jadi 6.940 pada Jumat (29/9/2023). Menurut Ciptadana Sekuritas, IHSG bergerak di level atas/bawah 6.979 dan 6.938. Saham AMMN, BBNI dan TLKM jadi penggerak utama IHSG. Tak ada perubahan dalam arah tren pergerakan IHSG. Indeks bergerak konsolidasi antara 7.020 dan 6.914 dalam 2 pekan terakhir, dengan bias teknikal tetap netral.
Jika mampu menembus 7.020, maka IHSG berpotensi masuk momentum bullish. Target kenaikan IHSG berikutnya adalah untuk menguji resisten 7.045. Adapun dalam skenario penurunan, IHSG punya support kunci di 6.900, jika menembus level tersebut, maka IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan.
Pergerakan IHSG
Sumber : Ciptadana Sekuritas
Rupiah
Pada perdagangan Jumat, rupiah ditutup terapresiasi 0,39 persen atau 60 poin ke level Rp15.460 per dolar AS. Sedangkan indeks mata uang Negeri Paman Sam justru tergelincir 0,05 persen ke level 106,17.
LPS
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada Jumat (29/9) mengumumkan bahwa Rapat Dewan Komisioner (RDK) LPS pada 25 September telah mengevaluasi dan menetapkan tingkat bunga penjaminan (TBP) bagi simpanan dalam rupiah di bank umum dan BPR, serta simpanan dalam bentuk valuta asing (valas) di bank umum. LPS mempertahankan TBP simpanan rupiah masing-masing 4,25% di bank umum dan 6,75% pada bank perekonomian rakyat (BPR). Untuk TBP simpanan valuta asing (valas) di bank umum 2,25%. TBP berlaku untuk periode 1 Oktober 2023 sampai 31 Januari 2024.
Minyak Mentah
Harga minyak lagi-lagi turun pada Jumat terbebani kekhawatiran makroekonomi global dan aksi ambil untung. Meski begitu, naik sekitar 30% pada kuartal III karena pengurangan produksi OPEC+ menekan pasokan minyak mentah global. Minyak mentah berjangka Brent bulan depan turun 7 sen menjadi US$95,31 per barel, naik sekitar 2,2% dalam seminggu dan 27% pada kuartal ketiga.
Kontrak Brent Desember yang lebih likuid turun 90 sen menjadi US$92,20 per barel. Sedangkan Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 92 sen menjadi US$90,97. Meski demikian, WTI naik 1% dalam seminggu dan 29% di kuartal III.
CPO
Harga kontrak minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mayoritas melemah pada perdagangan Jumat tertekan oleh banyak sentimen negatif. Kontrak berjangka CPO untuk Oktober 2023 naik 11 ringgit Malaysia per ton menjadi 3.689 ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO November 2023 meningkat 1 ringgit Malaysia jadi 3.732 ringgit Malaysia per ton.
Batu Bara
Harga batu bara mayoritas turun lagi pada Jumat akibat tertekan sentimen pelemahan komoditas energi, yaitu minyak maupun gas. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka September 2023 naik US$0,35 menjadi US$160,1 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Oktober 2023 terkoreksi US$4,9 jadi US$156,35 per ton dan kontrak berjangka November 2023 melorot US$4,05 jadi US$159,95 per ton.
Emas
Harga emas kembali tergelincir pada Jumat, memperpanjang kerugian dalam lima hari berturut-turut. Dipicu membaiknya data inflasi AS untuk Agustus. Hal itu meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed mungkin mempertahankan suku bunga di pertemuan November. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$12,5 (0,67%) menjadi US$1.866,10 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi US$1.896,7 dan terendah US$1.862,3.
AMMN
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mengakuisisi 100% saham PT Medco Sumbawa Gas dari PT Medco Power Indonesia (MEDP). Medco Sumbawa Gas merupakan perusahaan penyimpanan regasifikasi LNG dengan harga akuisisi Rp2,5 miliar.
AMMN membukukan laba bersih US$118,8 juta atau setara Rp1,83 triliun pada semester I 2023, turun 78,85% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba tersebut sejalan dengan berkurangnya penjualan bersih dari US$1,38 miliar pada semester satu tahun lalu menjadi US$580,52 juta di semester I 2023, akibat cuaca buruk dan kendala ekspor.
MDKA
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berinvestasi US$166 juta di beberapa proyek pertambangan pada kuartal II 2023. Pada periode itu, perseroan rugi US$52 juta. Merdeka Copper berinvestasi di proyek hauling road PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) sebesar US$67 juta, lalu di proyek acid iron metal (AIM) US$ 58 juta, proyek Pani Gold US$11 juta, dan TB Copper US$11 juta.
HRUM
Harum Energy (HRUM) menginjeksi modal Westrong Metal Industry (WMI) US$90 juta. Fasilitas itu mengucur dari anak usaha perseroan yaitu Harum Nickel Industry (HNI). Teken perjanjian pemberian pinjaman telah dilakukan pada 27 September 2023.
SKLT
Sekar Laut (SKLT) bakal melakukan stock split dengan rasio 1 banding 10. Dengan skenario itu, harga saham perseroan akan menjadi Rp200-300 per lembar dari harga terkini Rp2.000-3.000 per lembar. Selain itu, harga nominal akan menjadi Rp50 dari saat ini Rp500.
WSKT
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara aktivitas perdagangan Waskita Karya (WSKT). Suspensi itu, efektif sejak sesi I perdagangan efek tanggal 29 September 2023. Keputusan itu, berlaku hingga pengumuman lebih lanjut. Pembekuan itu berdasar surat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No.: KSEI-3367/DIR/0923 tanggal 27 September 2023 perihal penundaan pembayaran pokok, dan bunga ke-18, ke-19, ke-20 obligasi berkelanjutan III Waskita Karya Tahap III Tahun 2018 Seri B (WSKT03BCN3).
BBRI
BRI kembali menerbitkan Green Bond melalui Obligasi Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan I Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp6 triliun. Penerbitan dilakukan dalam 3 seri yaitu Seri A (1 tahun) dengan kupon 6,1%, Seri B (2 tahun) dengan kupon 6,35% dan Seri C (3 tahun) dengan kupon 6,3% dan framework penggunaan dana mengacu pada POJK No.60/POJK.04/2017. Green Bond Tahap II Tahun 2023 tersebut mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) 2,66 kali selama periode book building.
BNGA
Bank CIMB Niaga (BNGA) telah mengalihkan saham treasuri senilai Rp2,39 miliar dengan mendistribusikan 1.410.000 helai alias 1,41 juta saham hasil buyback. Pelepasan saham itu, dilakukan dengan harga rata-rata Rp1.694,234 per lembar. Transaksi penjualan saham hasil buyback tersebut telah dilakukan pada 29 September 2023.
DOID
Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) atau (DOID), melaporkan pertumbuhan volume dan EBITDA yang kuat, serta rasio utang bersih terhadap EBITDA terendah di semester I 2023. Hingga semester I 2023, total pendapatan meningkat 19% secara tahunan menjadi US$0,86 miliar (Rp13,35 triliun).
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencetak pra penjualan Rp2,48 triliun di semester I 2023. Angka itu merupakan 50,6% target pra penjualan 2023. Pencapaian itu berkat peningkatan kinerja fundamental segmen real estate LPKR, khususnya rumah tapak.
GTRA
PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) telah menerima pendanaan tambahan untuk pengembangan bisnisnya di sektor logistik. Pendanaan ini diberikan oleh unit usaha syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia (Perseroan) Tbk (BNII). Perusahaan telah menandatangani perjanjian kredit dengan skema pembiayaan musyarakah line, dengan nilai pokok Rp105 miliar.
VTNY
Venteny Fortuna (VTNY) medio 2023 meraup laba bersih Rp8,02 miliar, melambung 160% dari periode sama tahun lalu Rp3,08 miliar. Sayangnya, laba per saham dasar turun ke posisi Rp1,28 dari periode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp13.
PDPP
Primadaya Plastisindo (PDPP) semester I 2023 mentabulasi laba Rp15,03 miliar, atau menanjak 43% dari periode sama tahun lalu Rp10,44 miliar. Laba per saham dasar menjadi Rp12,13 dari episode sama tahun sebelumnya Rp10,53.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, bekerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.