Berita Hari Ini: 34 Proyek Jalan Diizinkan Berlanjut, BRMS Cari Dana US$150 Juta
Premi asuransi umum tumbuh terendah, UNTR target laba naik 10 persen, JPFA akan buyback, JSMR buka tiga ruas tol baru
Premi asuransi umum tumbuh terendah, UNTR target laba naik 10 persen, JPFA akan buyback, JSMR buka tiga ruas tol baru
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 28 Februari 2018 :
Proyek Jalan Layang
Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) menyatakan hampir sebagian besar badan usaha memiliki kelengkapan persyaratan untuk memenuhi ketentuan pemberian kembali izin pekerjaan konstruksi layang yang saat ini dihentikan sementara. Sebab mayoritas persyaratan sudah sesuai dengan standar yang diminta KKK. Evaluasi terhadap badan usaha di sejumlah proyek konstruksi layang juga berjalan dengan cepat.
Promo Terbaru di Bareksa
Evaluasi dilakukan agar sistem berjalan dengan disiplin. Evaluasi dimulai dari badan usaha yang diminta untuk mengajukan kembali desain proyek yang sudah disetujui Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan.
Apabila tidak ada perubahan antara realisasi dan desain awal yang diajukan, badan usaha diminta untuk melengkapi persyaratan lainnya.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Perseroan bakal mengembangkan proyek pertambangan emas Poboya di Palu, Sulawesi Tengah. Emiten pertambangan tersebut tengah mencari investor yang bersedia membantu pendanaan proyek senilai US$ 150 juta. Skema pendanaannya nanti akan mirip seperti project financing. Project financing atau pembiayaan proyek merupakan skema pendanaan yang melibatkan sejumlah investor atau kreditur.
Sekumpulan investor itu akan membentuk sebuah special purpose vehicle (SPV) yang akan mendesain, membangun, hingga mengelola proyek. Sifat pendanaannya juga jangka panjang. Arus kas yang berasal dari Poboya akan digunakan untuk melunasi pinjaman yang dikucurkan untuk proyek itu secara berkala. Dengan skema itu, diharapkan tidak akan mengganggu arus kas proyek BRMS lainnya
Asuransi Umum
Pendapatan premi industri asuransi umum sepanjang 2017 tumbuh 2,7 persen secara tahunan. Pertumbuhan ini merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir. Asosiasi telah memprediksi capaian tersebut, menyusul asumsi yang ternyata meleset.
Faktor utama yang menyebabkan realisasi premi sulit tumbuh lebih tinggi karena stagnasi dan perlambatan pendapatan premi di dua lini usaha utama, yakni lini usaha asuransi harta benda dan kendaraan bermotor.
Stagnasi lini usaha asuransi harta benda, karena sejumlah pembangunan proyek residensial dan komersial belum selesai sehingga belum dapat dicover oleh asuransi harta benda. Selain itu, sejumlah properti komersial eksis dengan loss ratio yang baik meminta diskon tarif premi, menyebabkan pendapatan premi properti komersial menurun
PT United Tractors Tbk (UNTR)
Emiten pertambangan dan alat berat Grup Astra ini membidik peningkatan laba 10 persen pada tahun ini atau naik dari raihan Rp7,4 triliun pada 2017. Laba emiten berkode saham UNTR itu diperkirakan mencapai Rp8,14 triliun pada 2018. Pada 2017 perusahaan mengantongi pendapatan perseroan mencapai Rp64,56 triliun pada 2017, naik 41,76 persen yoy dari sebelumnya Rp45,54 triliun.
Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan segmen alat berat sekitar 10 persen menuju 4.200 unit di 2018. Dengan estimasi tersebut, perusahaan berharap pangsa pasar (market share) perusahaan di bisnis alat berat mencapai 37 persen. Persentase itu meningkat dari 2017 sebesar 35 persen dan 2016 sejumlah 33 persen.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Perseroan bermaksud mendapatkan mandat (persetujuan) dari pemegang saham, berkaitan dengan rencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback). Meskipun mandat buyback akan memberi wewenang kepada perseroan untuk membeli kembali hingga persentase tertentu, perseroan tetap akan memperhatikan baik keadaan internal maupun eksternal, sehingga belum ada kepastian bagi perseroan untuk melakukan pembelian satu atau semua saham yang diizinkan berdasarkan buyback.
Jumlah maksimum saham yang akan dibeli dengan buyback akan sesuai dengan POJK 30/2017. Persentase rencana buyback akan diumumkan pada atau sekitar tanggal 1 Maret 2018, bersamaan dengan pengumuman laporan keuangan konsolidasi perseroan tahun 2017.
PT Jasa Marga (Pesero) Tbk (JSMR)
Perseroan akan mengoperasikan tiga ruas jalan tol baru hingga semester I tahun ini. Ketiga ruas tol tersebut yakni Ngawi - Kertosono, Solo - Ngawi, dan Bogor Ring Road seksi 2B. Pengoperasian ruas Ngawi - Kertosono sepanjang 49,51 kilometer tengah menunggu keluarnya sertifikat laik fungsi dari pemerintah.
Ruas tol ini pada awal Maret sudah dapat diresmikan dan dioperasikan. Selain itu, ruas yang akan beroperasi adalah Bogor Ring Road seksi 2B dan saat ini dalam tahap penyelesaian akhir.
Saat ini perseroan memiliki konsesi jalan tol total 1.497 kilometer. Hingga 2019, JSMR menargetkan jalan tol yang dioperasikannya mencapai 1.260 kilometer dari yang ada saat ini sepanjang 680 kilometer. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.