Fasilitas KPR Masih Populer untuk Beli Properti
Sekitar 76,42 persen konsumen masih memilih KPR sebagai cara pembayaran untuk membeli properti
Sekitar 76,42 persen konsumen masih memilih KPR sebagai cara pembayaran untuk membeli properti
Bareksa.com - Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti. Kendati demikian, transaksi menggunakan pembayaran tunai tetap menunjukkan pertumbuhan.
Berdasarkan survei yang dirilis pada 14 November 2017, sekitar 76,42 persen konsumen masih memilih KPR sebagai fasilitas utama, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 75,54 persen. Sementara itu, proporsi konsumen yang memilih skema pembayaran tunai bertahap sebesar 17,13 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 17,07 persen.
Sejalan dengan hal itu, penyaluran KPR dan KPA pada kuartal III 2017 juga mencatat peningkatan. Total KPR dan KPA pada kuartal III 2017 mencapai Rp392 triliun, naik 2,54 persen (quarter to quarter/qtq), lebih tinggi dibandingkan 1,88 persen (qtq) pada kuartal sebelumnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Iman Nugroho Soeko mengungkapkan, hingga Oktober 2017, penyaluran KPR bertumbuh 19,8 persen (year on year/yoy), sementara kredit konstruksi bertumbuh 18,6 persen. "Sampai akhir tahun kami targetkan baik KPR maupun kredit konstruksi bisa bertumbuh di angka 20 persen," ujar dia di Jakarta, Selasa (14 November 2017). (Baca : Perkembangan KPR Mulai Menggeliat)
Perkuat Ekspansi KPR
Sementara itu, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga memperkuat ekspansi di pasar kredit kepemilikan rumah (KPR). Senior Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Harry Gale mengatakan bisnis KPR menjadi salah satu fokus utama perseroan dalam menggarap sektor retail. Hal ini terlihat dari portofolio KPR Bank Mandiri yang terus mencatat pertumbuhan dengan rata-rata 10,6 persen dalam lima tahun terakhir.
Sedangkan pada September 2017, penyaluran KPR Bank Mandiri telah mencapai Rp39 triliun, tumbuh 18,6 persen dibandingkan September 2016,
“Agar dapat tumbuh secara berkesinambungan, kami juga memanfaatkan basis nasabah Bank Mandiri Group dalam memasarkan produk KPR ini, terutama kepada nasabah-nasabah korporasi besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Executive Vice President Consumer Loan Business BCA Felicia M. Simon sebelumnya mengungkapkan, KPR di BCA juga bertumbuh signifikan. Berdasarkan data publikasi perusahaan, sampai kuartal III-2017, KPR BCA bertumbuh 26,8 persen ke angka Rp78,8 triliun. (Lihat : Porsi Kredit Perumahan BBTN Tergerus, Kredit Non Perumahan Meningkat)
Felicia menjelaskan, antusiasme masyarakat untuk membeli KPR masih cukup tinggi sehingga perseroan optimistis pertumbuhan KPR bisa meningkat. (K09)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.