Saham Grup Bakrie Kembali Menguat, Ini Analisa Teknikal BUMI, UNSP, ENRG, BRMS
Harga saham BUMI dan UNSP kemarin melonjak signifikan, ENRG dan BRMS flat
Harga saham BUMI dan UNSP kemarin melonjak signifikan, ENRG dan BRMS flat
Bareksa.com - Harga saham-saham Grup Bakrie pada perdagangan Selasa, 24 Oktober 2017, kembali menggeliat. Penguatan dialami oleh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang menguat 2,54 persen ke level Rp242 per saham dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP) yang melonjak 31,67 persen ke level Rp212 per saham.
Sementara itu saham perusahaan di bawah Grup Bakrie lainnya seperti PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) ditutup flat (0 persen) di level Rp102 per saham dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) justru melemah cukup dalam 5,71 persen ke level Rp66 per saham. (Baca : Saham Grup Bakrie Kompak Meroket, Ini Analisa Teknikal BUMI, BRMS dan ENRG)
Bagaimana prospek saham-saham tersebut? Berikut ulasannya;
Promo Terbaru di Bareksa
Analisis Teknikal BUMI
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle BUMI membentuk pola spinning top dengan upper shadow lebih panjang dibandingkan dengan lower shadow menggambarkan tekanan jual pada saham ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan belinya. (Lihat : Sejam Terakhir Perdagangan 4 Saham Grup Bakrie Meroket)
Hal tersebut cukup wajar terjadi mengingat pada hari sebelumnya BUMI telah naik cukup tinggi sehingga rawan terhadap aksi profit taking.
Namun masih ditutupnya saham BUMI di zona positif (menguat) menandakan saham ini masih membuka peluang untuk melanjutkan penguatannya.
Indikator volume yang menunjukkan peningkatan manggambarkan bahwa saham BUMI masih menjadi buruan pelaku pasar. Indikator relative strength index (RSI) juga masih bergerak positif di level 62.
Selain itu, secara foreign flow investor masih mencatatkan net buy pada perdagangan kemarin yakni Rp24,33 miliar atau lebih besar dibandingkan hari sebelumnya yang senilai Rp12,70 miliar. Level support saham BUMI berada di Rp226 dan level resisten di Rp272 per saham. (Baca : Harga Saham BUMI dan BRMS Turun, Tapi Asing Catat Net Buy)
Analisis Teknikal UNSP
Sumber : Bareksa.com
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham UNSP membentuk bullish candle dengan sedikit upper shadow menggambarkan terjadi sedikit tekanan jual pada saham ini yang sebenarnya hampir ditutup di level batas auto reject atas.
Sepertinya banyak pelaku pasar yang memanfaatkan volatilitas yang cukup tinggi pada saham ini untuk mengambil keuntungan dalam waktu singkat. Indikator volume juga belum menunjukkan lonjakan yang signifikan, sehingga saham ini cukup perlu diwaspadai masalah likuiditasnya.
Indikator relative strength index (RSI) berada di level 85 atau telah memasuki area overbought (jenuh beli) sehingga kemungkinan akan terjadi koreksi dalam waktu dekat. Level support saham UNSP berada di Rp200 per saham dan level resisten di Rp232 per saham. (Baca : Kembali Melemah Tapi Analis Targetkan Harga Saham BUMI Rp 450? Ini Alasannya)
Analisis Teknikal ENRG
Sumber : Bareksa.com
Hasil analisis Bareksa menunjukkan bahwa secara teknikal candle saham ENRG membentuk pola shooting star yang menggambarkan setelah sempat dibuka menguat hingga menyentuh level tertinggi di Rp113 per saham, namun setelah itu hingga menjelang penutupan perdagangan ENRG mengalami tekanan jual sehingga hanya ditutup di level terendah atau sama dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya di Rp102 per saham.
Indikator volume mengalami peningkatan dibandingkan dengan hari sebelumnya menandakan terjadi tekanan jual pada saham ini akibat aksi profit taking. Indikator relative strength index (RSI) berada di level 69 atau telah mendekati area overbought (jenuh beli).
Level support ENRG berada di Rp96 per saham dan level resistance di Rp130 per saham. (Lihat : Saham BUMI Fluktuatif, Ini Analisa Teknikal Saham Bumi Resources)
Analisis Teknikal BRMS
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BRMS membentuk pola bearish candle disertai dengan body yang cukup besar menggambarkan setelah menguat dengan mencoba menembus level resisten di Rp80 per saham, namun belum berhasil dan setelah itu cenderung melemah hingga akhir perdagangan.
Indikator volume yang mengalami peningkatan menandakan tekanan jual pada saham ini cukup tinggi. Indikator relative strength index (RSI) juga terlihat mulai bergerak turun dan saat ini berada di level 61.
Level support saham BRMS berada di Rp64 per saham dan level resisten di Rp80 per saham. (Lihat : Saham BUMI Kembali Tembus Rp 200, Broker Ini Borong Lebih dari Rp 10 Miliar)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.