BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

IPO Saham, PP Presisi Bidik Hingga Rp2,3 Triliun

Bareksa24 Oktober 2017
Tags:
IPO Saham, PP Presisi Bidik Hingga Rp2,3 Triliun
Menteri BUMN Rini Soemarno (ketiga kanan), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri), Komisaris PT PP (Persero) Tbk, Sumardi (kiri), Direktur Utama PTPP Tumiyana (kedua kiri), meninjau ground breaking Transit Oriented Development di Stasiun Juanda, Jakarta (10/10). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)

Harga saham yang ditawarkan mencerminkan PE ratio 11-15 kali

Bareksa.com - PT PP Presisi membidik dana sebesar Rp1,82 - 2,33 triliun melalui penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham. Anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP) ini menerbitkan 4,23 miliar saham baru, setara 35 persen dari modal disetor dengan harga pelaksanaan sebesar Rp430-550.

Rencananya, perusahaan yang bergerak di bidang alat konstruksi ini akan menggunakan sekitar 70 persen dana untuk belanja modal (capital expenditure/ capex) dan sisanya untuk modal kerja.

"Harga saham PP Presisi yang ditawarkan merefleksikan PE ratio 11-15 kali," ujar Direktur PP Presisi, Benny Pidakso di Jakarta, Senin, 23 Oktober 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

PE ratio menunjukkan valuasi saham dengan membandingkan harga saham dengan kinerja labanya. Semakin tinggi nilai PE ratio, semakin mahal harga saham tersebut terhadap laba bersih per sahamnya.

Dia melanjutkan, apabila dibandingkan dengan PE ratio perusahaan konstruksi, seperti PT Waskita karya Tbk (WSKT), PE ratio PP Presisi sedikit lebih tinggi. Akan tetapi, dia memastikan bahwa PP Presisi menawarkan kondisi keuangan yang lebih baik.

Benny menyebut bahwa marjin dan arus kas (cashflow) PP Presisi lebih baik dibandingkan kompetitor. Semua proyek yang dikerjakan perseroan tidak ada proyek turnkey. Bahkan, lanjutnya, proyek perseroan yang berasal dari induk usahanya, pembayarannya telah dijamin.

"Kita tidak ada proyek turnkey, cashflow kami lebih baik dari kompetitor," ujarnya.

Terkait bisnis di masa mendatang, perseroan memandang bahwa proyek konstruksi tidak hanya mengandalkan belanja pemerintah. Dia melihat bisnis tersebut di masa mendatang akan berasal dari badan usaha milik negara (BUMN) dan sektor swasta. Peluang bisnis perseroan usai go public adalah proyek-proyek BUMN.

Dia menuturkan, dia juga yakin model pemerintahan ke depan akan tetap seperti model pemerintahan saat ini. Karena, sejak lama pembangunan infrasturktur memang menjadi pendorong bagi produk domestik bruto (gross domestic product/ GDP) Indonesia.

Sementara itu, lini bisnis PP Presisi juga cukup terdiversifikasi. Bisnis perseroan tidak hanya konstruksi, tetapi juga di sektor pertambangan. Perseroan sudah memiliki kontrak hauling batu bara dengan kontrak bertenor 3-5 tahun.

Maka dari itu, jika bisnis konstruksi tengah lesu, PP Presisi masih mampu bertahan melalui lini bisnis lainnya. Benny mengatakan bahwa peralatan perseroan saat ini dapat digunakan untuk proyek pertambangan maupun konstruksi sipil.

Pendapatan perseroan per Juli 2017 sebesar Rp441 miliar meningkat 154 persen dari perolehan periode sama tahun lalu sebesar Rp174 miliar. Sementara laba bersih perseroan hingga Juli 2017 sebesar Rp38 miliar, lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp16 miliar. Laba kotor perseroan tercatat sebesar Rp128 miliar, meningkat 250 persen dari Juli tahun lalu sebesar Rp42 miliar.

Pencapaian tersebut mencerminkan margin laba bersih perseroan sebesar 9 persen dan margin kotor sebesar 29 persen. Margin laba kotor perseroan tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu sebesar 24 persen.

Perseroan menunjuk Bahana Sekuritas, CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi untuk IPO ini. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua