Saham WTON Naik 3 Hari Berturut-turut, Ini Prospek Bisnis dan Saham Wika Beton
Rabu lalu saham WTON ditutup menguat 5,3 persen atau 30 poin ke level Rp 595 per saham
Rabu lalu saham WTON ditutup menguat 5,3 persen atau 30 poin ke level Rp 595 per saham
Bareksa.com - Pada perdagangan rabu, 20 September 2017, harga saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) ditutup di level Rp 595 atau menguat 30 poin (5,3 persen) dibandingkan Rp 565 pada perdagangan hari sebelumnya, 19 September 2017. Penguatan tersebut merupakan kenaikan hari ketiga berturut-turut, setelah pada akhir pekan lalu WTON masih berada di level Rp 520 per saham.
Harga Saham WTON Periode 18-21 September 2017
Sumber : Bareksa.com
Pekan lalu saham WTON sempat rontok hingga ke level terendahnya di 2017 dengan menyentuh level Rp 496 per saham atau secara year to date telah terdiskon 39,14 persen akibat isu soal rencana pembatasan penjualan beton precast anak usaha badan usaha milik negara kepada kepada induk usahanya. Wika Beton adalah anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). (Baca : Saham 4 BUMN Kontruksi Ini Longsor Padahal Kinerja Cemerlang, Mana Lebih Unggul?)
Berdasarkan analisis Bareksa, sepertinya penurunan saham yang sudah cukup dalam tersebut telah dimanfaatkan pelaku pasar untuk mulai mengakumulasi kembali saham ini. Mengingat apabila jika isu tersebut benar akan terealisasi dampaknya tidak akan terlalu signifikan terhadap kinerja WTON.
Sekedar informasi, porsi penjualan WTON ke induk usahanya Wijaya Karya hanya berkisar 15 - 20 persen dan sisanya dijual ke sektor swasta, sehingga penjualan WTON akan lebih aman dari isu rencana pembatasan penjualan beton pracetak kepada induk usaha. (Lihat : Di Level Terendah pada 2017, Secara Teknikal Bagaimana Prospek Saham PTPP?)
Kinerja Semester 1 2017
Sumber : perseroan
Hingga paruh pertama 2017, WTON berhasil membukukan laba bersih Rp 136 miliar atau melonjak 25,24 persen dibandingkan Rp 109 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, hingga bulan Agustus 2017 WTON telah berhasil mengantongi kontrak baru Rp 3,2 triliun. Angka tersebut setara dengan 45,7 persen dari target kontrak baru perusahaan yang dipatok Rp 7 triliun. Menurut analisis Bareksa, melihat capaian kedua indikator tersebut membuat prospek usaha bisnis WTON masih cukup baik hingga akhir tahun ini.
Analisis Teknikal WTON
Sumber : Chartnexus
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal, pergerakan saham WTON membentuk pola pembalikan arah (reversal) double bottom diikuti dengan kenaikan volume yang cukup tinggi. Sehingga masih terbuka ruang penguatan saham ini. Support level berada di angka Rp 496 dan resistance level berada di angka Rp 700. (Baca juga : Saham WSBP Sentuh Level Terendah sejak IPO, Dampak Batalnya Divestasi WSKT?)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.