MIKA Terseret Kasus Bayi Debora, Ini Efeknya ke Prospek Bisnis RS Mitra Keluarga
Pelaku pasar bereaksi negatif karena terkait persepsi nantinya MIKA akan tercoreng nama baiknya
Pelaku pasar bereaksi negatif karena terkait persepsi nantinya MIKA akan tercoreng nama baiknya
Bareksa.com – Analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menilai berita terkait meninggalnya pasien bayi Tiara Debora di salah satu jaringan RS Mitra Keluarga (PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk/ MIKA) akan menjadi berita negatif yang menekan pergerakan harga sahamnya. Pelaku pasar tentunya akan bereaksi negatif karena terkait persepsi nantinya MIKA akan tercoreng nama baiknya.
“Sehingga minat masyarakat akan berkurang dan pada akhirnya kinerjanya akan anjlok. Persepsi inilah yang membuat harga saham MIKA cenderung turun,” ujarnya dalam analisis yang diterima Bareksa, Selasa, 12 September 2017.
Menurut Reza, jika dilihat dari sisi kinerja, pendapatan MIKA hingga semester I 2017 mengalami penurunan dari Rp 1,26 triliun di semester I 2016 menjadi Rp 1,24 triliun.(Baca juga : RS Mitra Keluarga Terseret Kasus Bayi Debora, Ini Analisis Fundamental MIKA)
Penurunan ini terjadi karena adanya penurunan pendapatan dari rawat inap, terutama dari obat dan perlengkapan medis yang menyumbang pendapatan paling besar hingga 44 persen dari total pendapatan rawat inap atau 27,96 persen dari total keseluruhan pendapatan. Dari sisi pendapatan, MIKA mengalami pertumbuhan dari pemasukan rawat jalan.
Promo Terbaru di Bareksa
Pendapatan Rawat Inap Turun
Sebagai catatan, kata Reza, pemasukan dari rawat inap turun 5,43 persen dari Rp 829,4 miliar di semester I 2016 menjadi Rp 784,1 miliar di semester I 2017. Sementara rawat jalan mampu mengalami naik tipis dari Rp 432 miliar di semester I 2016 menjadi Rp 452 miliar di semester I 2017.
Reza menyatakan meski tidak langsung berimbas ke kinerja secara fundamental namun, adanya pemberitaan tersebut dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk menjadikan MIKA sebagai RS rujukan untuk perawatan kesehatan. (Lihat juga : MIKA Tersangkut Kasus Bayi Debora, Ini Langkah Manajemen RS Mitra Keluarga)
“Dengan demikian, diharapkan dari sisi manajemen adanya tanggapan maupun komentar baik terkait dengan kasus yang sedang menimpa MIKA maupun penjelasan akan prospek kinerjanya sehingga pelemahan sahamnya ini tidak berlarut-larut,” ujarnya.
Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 12 September 2017, harga saham MIKA ditutup stagnan dibandingkan pembukaannya yakni di level Rp 2.030 per saham. Pagi hari ini harga saham MIKA sempat anjlok di level Rp 1.970 pada pukul 09.05. Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, harga saham MIKA ditutup di level Rp 2.040 per saham. (Baca juga : Tersangkut Kasus Bayi Debora, Saham MIKA Ambrol 4,3 Persen, Asing Jual Rp 1,7 M)
Grafik Pergerakan Saham MIKA Intraday
Sumber : Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.