Berita Hari Ini: Rights Issue TPIA Rp18.000; MMI Optimistis AUM Capai Rp50 T
WIKA Gedung proses IPO; PPRO siapkan 5.000 unit apartemen; TCID masih andalkan produk lama
WIKA Gedung proses IPO; PPRO siapkan 5.000 unit apartemen; TCID masih andalkan produk lama
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
Rencana perusahaan dengan kode saham TPIA untuk menggelar penawaran saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), mendapat respon positif dari para investornya. TPIA melepas 279,74 juta saham baru dengan nilai nominal Rp1.000, pada harga pelaksanaan Rp18.000.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari catatan itu, Chandra Asri memperkirakan bisa mendapat dana hingga Rp5 triliun dan menjadi salah satu rights issue terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Dalam pelaksanaan rights issue, PT Barito Pacific Tbk, Marigold Resources Pte Ltd dan Prajogo Pangestu tidak akan melaksanakan haknya. Yang artinya, hanya SCG Chemicals Co Ltd yang akan menyerap haknya.
Adapun dalam pelaksanaan ini, Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai pembeli siaga. Selain itu, perseroan juga beralasan, rights issue ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan minimum saham publik alias free float sebesar 7,5 persen.
Mandiri Manajemen Investasi
Entitas anak Mandiri Sekuritas ini optimistis target dana kelolaan atau asset under management (AUM) bisa mencapai Rp50 triliun pada tahun ini, seiring dengan potensi yang terus bertumbuh. Pada tahun lalu, Mandiri Investasi membukukan dana kelolaan sebesar Rp38 triliun dan hingga Juli tahun ini meningkat menjadi Rp48,1 triliun.
Untuk mencapai target tersebut Mandiri Investasi bersama induk perusahaan yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, berupaya mengenalkan produk-produk investasi untuk memacu pemasaran. Salah satunya melalui edukasi kepada nasabah dan masyarakat di tiga kota besar yakni Jakarta, Medan dan Surabaya.
WIKA Gedung
PT Wijaya Karya Gedung mematangkan agenda initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini menargetkan pelaksanaan IPO pada awal November 2017 dan membidik dana Rp3 triliun untuk mendanai ekspansi usaha.
Wika Gedung sudah menyelesaikan proses audit keuangan. Kini, perusahaan tersebut tengah menyiapkan urusan administrasi IPO di BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tahun ini, Wika Gedung membidik pendapatan sekitar Rp3,5 triliun dan laba bersih Rp286 miliar. Hingga Juni 2017, perusahaan ini mencetak pendapatan Rp1,3 triliun dan laba bersih Rp105,8 miliar. Per Juni 2017, nilai ekuitas perusahaan ini tercatat senilai Rp720 miliar.
Industri Ritel
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan pihaknya bakal melakukan pembahasan dengan para pelaku usaha mengenai konsep yang tepat untuk pola kemitraan, yaitu antara peritel modern atau pihak grosir dengan peritel tradisional seperti warung.
Diharapkan nantinya para pemilik warung bisa mendapatkan akses barang yang lebih baik dengan biaya yang efisien. Lewat kerja sama itu, warung dan pedagang di pasar tradisional bisa mengambil barang di grosir, dengan harga yang sama dengan yang diberikan untuk peritel modern. Dengan demikian, para pemilik warung bisa mendapatkan barang dengan lebih cepat.
PT PP Properti Tbk
Anak usaha PT PP (Persero) Tbk dengan kode saham PPRO ini, menyiapkan 5.000 unit apartemen untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga 2019. Untuk merealisasikan rencana itu, perseroan memperkirakan butuh investasi Rp3 triliun.
Proyek hunian vertikal itu tersebar di empat lokasi, yang meliputi tiga proyek di kota Semarang dan satu proyek di Yogyakarta. Adapun lokasi-lokasi itu dipilih karena perseroan tengah mengincar pasar properti untuk kalangan kelas menengah bawah.
PT Mandom Indonesia Tbk
Portofolio produk emiten dengan kode saham TCID hingga Agustus ini tak bertambah banyak. Produsen minyak rambut Gatsby tersebut memang memutuskan jumlah produk baru yang dirilis tahun 2017 tak akan sebanyak tahun 2016. Alih-alih merilis banyak produk, Mandom memilih fokus memacu penjualan produk lawas.
Adapun pada semester II 2017 ini, Mandom menjadwalkan penambahan enam warna baru produk Pixy Lip Cream. Dengan begitu, Pixy Lip Cream akan memiliki total sekitar 12 warna. Produk
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.