Berita Hari Ini: KRAS-Osaka Resmikan Krakatau Osaka Steel; Laba Permata Rp621 M
Anak usaha GIAA akan IPO US$300 juta; KAEF ekspansi ke Madinah; DIM rancang RDPT Rp1 T
Anak usaha GIAA akan IPO US$300 juta; KAEF ekspansi ke Madinah; DIM rancang RDPT Rp1 T
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Indonesia makin memperkokoh posisi daya saing industri baja nasional melalui penambahan kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan bahan baku di dalam negeri. Potensi ini ditandai dengan beroperasinya PT Krakatau Osaka Steel (KOS), perusahaan patungan emiten dengan kode saham KRAS dan Osaka Steel Co. Ltd.
Promo Terbaru di Bareksa
Proyek KOS yang memiliki total nilai investasi sebesar US$220 juta ini merupakan generasi lanjutan dari pabrik baja long bar, dan akan menghasilkan baja tulangan, baja profil, baja C (channel), dan flat bar bagi kebutuhan proyek ifrastruktur dan industri otomotif dengan kapasitas 500 ribu ton per tahun. Jumlah kapasitas KOS tersebut akan mendukung target produksi nasional hingga 10 juta ton baja pada tahun 2020.
PT Bank Permata Tbk
Bank dengan kode saham BNLI mengumumkan peningkatan kinerja operasional yang berkelanjutan sepanjang paruh tahun pertama. Per 30 Juni 2017, laba bersih setelah pajak (net profit after tax) tercatat sebesar Rp621 miliar (terkonsolidasi dan tidak diaudit), dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp836 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Bank merupakan hasil dari peningkatan kualitas aset, penjualan sebagian porsi aset bermasalah sebagaimana telah direncanakan, pertumbuhan pendapatan komisi bancassurance dan pengelolaan biaya yang baik. Bank juga telah berhasil menyelesaikan Rights Issue senilai Rp3 triliun pada bulan Juni 2017.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Perseroan memastikan IPO anak usaha. Salah satunya PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia. GMF menargetkan dana hasil penawaran umum perdana saham sebesar US$200 juta hingga US$300 juta.
GMF erencana melepas 30 persen saham ke publik untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada September 2017. Pendaftaran ke pun telah dilakukan BEI pada 14 Juli 2017 dan akan mendaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan pada 31 Juli 2017.
PT Danareksa Investment Management
PT Danareksa Investment Management sedang merancang produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dengan target penggalangan dana sebesar Rp1 triliun untuk membiayai pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
RDPT tersebut memiliki aset dasar (underlying asset) berupa kepemilikan saham dalam PT Bandarudara Internasional Jawa Barat. Perusahaan tersebut merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada November 2014 untuk menangani pembangunan sisi darat, pengembangan dan pengoperasian Bandara Internasional Jawa Barat.
PT Ayana Land Tbk
Ayana Land menawarkan harga saham perdana pada kisaran Rp102-Rp105 per saham. Harga tersebut diklaim terdiskon 30 persen dari harga wajar yakni Rp135— Rp136 per saham. Direktur PT Jasa Utama Capital Sekuritas Deddy Suganda Widjaja mengungkapkan Ayana menawarkan saham sebanyak 3 miliar lembar saham atau sebanyak-banyaknya 27,27% dari modal yang ditempatkan.
PT Kimia Farma Tbk
Emiten dengan kode saham KAEF memperkuat bisnisnya di Timur Tengah. Perseroan menjalin kerjasama penyertaan modal dengan perusahaan asal Arab Saudi, Al Dwaa Medical Company. Saat ini perseroan telah memiliki 30 apotek yang tersebar di daerah Jeddah dan Mekkah. Rencananya, dalam waktu dekat KAEF bakal membuka apotek di Madinah.
Tujuan pendirian apotek di Madinah adalah untuk melayani kebutuhan obat jamaah haji dan umroh di Madinah asal Indonesia. Apalagi, sebentar lagi musim haji sudah mau tiba. Penambahan apotek baru di Madinah merupakan bagian dari rencana KAEF yang ingin menambah 100 apotek baru pada tahun ini.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.