Bareksa.com – Memasuki semester II, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) terus dilanda sentimen positif. Pertama, PT Rajawali Capital International (RCI) menambah kepemilikan saham di BWPT. Dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Selasa 11 Juli 2017, sebanyak 37,97 juta lembar saham BWPT dibeli oleh Rajawali Capital.

Direktur Rajawali Capital International, Abed Nego, mengatakan perusahaan telah menambahkan kepemilikan saham dalam BWPT. Penambahan tersebut dilakukan lewat transaksi pembelian saham pada 4 Juli 2017 lalu. RCI membeli 37,97 juta lembar saham BWPT pada level harga Rp 238 per saham. Artinya, transaksi ini memiliki nilai sebesar Rp 9,04 miliar.

Kedua, emiten dengan kode saham BWPT ini juga akan menambah 7 - 8 pabrik baru. Langkah ini merupakan upaya perseroan untuk mengantisipasi periode prima seluruh tanaman sawit perseroan yang memiliki luas lahan 150 ribu hektare.

Manajemen perseroan memprediksi, usia prima tanaman sawit perseroan diperkirakan akan terjadi dalam kurun waktu 4 - 5 tahun mendatang. Artinya tanaman-tanaman itu dalam posisi produktivitas tinggi. Adapun perkiraan nilai investasi untuk 8 pabrik baru mencapai Rp 1,2 triliun atau berkisar Rp 150 miliar hingga Rp 160 miliar per 45 ton – 60 ton tandan buah segar.

***

Menanggapi sentimen-sentimen tersebut, pelaku pasar secara perlahan-lahan mulai mengumpulkan saham BWPT. Hal tersebut dapat dilihat di mana dalam sepekan terakhir, pergerakan harga saham BWPT sendiri cenderung flat di mana hanya ditransaksikan di kisaran area 228 - 246.

Menariknya, broker Sucor Sekuritas (AZ) terus mengakumulasi saham ini. Sejak tanggal 10 juli hingga sesi I 17 Juli, tercatat telah melakukan aksi beli bersih (net buy) mencapai 78 ribu lot dengan harga pembelian rata-rata Rp 235,8 sehingga total dana yang diinvestasikan dalam sepekan terakhir mencapai Rp 1,84 miliar.

Di sisi lain, terdapat dua broker dengan penjualan bersih terbesar di periode yang sama. CIMB Sekuritas Indonesia (YU) menjual sebanyak 37,7 ribu lot di harga rata-rata Rp 235,8 diikuti broker Mandiri Sekuritas (CC) yang juga menjual 36,8 ribu lot di harga rata-rata Rp 236,3. Dengan kata lain, transaksi beli bersih satu broker setara dengan aksi jual bersih dua broker.